(Part 5)

2.4K 433 35
                                    

Part 5


Kyungsoo menatap Lay yang sedari tadi bicara aneh kepadanya.

"Aku, aku masih tidak mengerti apa maksudmu, hyung." Kyungsoo berusaha tersenyum walau pun dia benar-benar terusik dengan perkataan Lay kepadanya.

"Seperti yang aku katakan barusan," Lay memberikan sebuah kartu kepadanya, "....jodohmu dengan Chanyeol akan segera berakhir."

Senyum di wajah Kyungsoo menghilang. Ditatapnya wajah Lay yang serius. Kyungsoo bukannya tidak mengerti apa yang dikatakan Lay barusan. Bahkan dia mengetahui keistimewaan Lay. Sejak lama Kyungsoo tahu bahwa Lay memang bisa meramal kehidupan.

Semua ramalannya tentang kehidupan orang lain hampir dipastikan benar. Bahkan ramalannya mengenai tentang garis kehidupan Kyungsoo sebelum bertemu Chanyeol memang terbukti. Maka dari itu, Kyungsoo sangat terkejut ketika kini Lay muncul mengatakan sesuatu yang telah dilihatnya.

"Hmmm...." Tiba-tiba Kyungsoo tersenyum, kemudian tertawa kekeh. Ia mencoba mengusir rasa takut yang tiba-tiba menyusup dalam hatinya. Namun, Lay memandangnya dengan mata yang kasihan.

"Kau tidak lupa kan, dulu sebelum aku membaca garis hidupmu hingga kau bisa bertemu dengan Chanyeol. Sebenernya ada satu bayangan lain yang belum bisa kupastikan. Tapi lama kelamaan bayangan itu muncul di mimpiku beberapa bulan lalu. Dan aku tahu, ini adalah kelanjutan garis hidupmu."

Tawa Kyungsoo sekejap hilang. Ia menunduk sambil menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Jelas sekali ia menggigit bibirnya gugup.

"Kyungsoo-yah..." panggil Lay.

Kyungsoo menatap tajam pada Lay, "Bisa kau tinggalkan tempat ini sekarang, Hyung?" ujarnya lirih.

Lay menghela, lalu mengangguk. "Aku mengerti." Kemudian, Lay meninggalkan tempat itu setelah sebelumnya dia memandang Sehun. Sehun kemudian menghampiri Kyungsoo, yang langsung menghindarinya dan naik ke lantai dua. Sehun menghela kecil. Ia khawatir.

Kyungsoo menutup pintu ruangannya rapat dan menguncinya. Kata-kata Lay masih terngiang jelas di telinganya.

'....jodohmu dengan Chanyeol akan segera berakhir.'

Kyungsoo mengatur nafasnya berusaha menenangkan dirinya. Ia duduk di sofa dan memejamkan matanya. Berusaha untuk menepis segala perkataan Lay yang masih memenuhi kepalanya saat itu.

"Semuanya akan baik-baik saja Kyungsoo.... Semuanya akan baik-baik..." pemuda itu bergumam sembari mengelus cincin pernikahannya. Jika Kyungsoo gugup atau lelah, biasanya dia akan menggumamkan mantra ajaib tersebut sambil mengelus cincinnya. Biasanya mantranya selalu manjur, tapi kali ini entah kenapa mantranya tidak bekerja.

Saat nafasnya naik-turun, "semuanya..." suaranya kian parau, "...akan..." nafasnya sudah memburu hebat, "...baik-ba...baik... hhhhaa!!!" Kyungsso meringkuk di sudut sofa. Air matanya jatuh tak terkendali. Dadanya menjadi sangat sesak dan semuanya menjadi gelap.

"Hhhh...ssff..." tangisnya semakin keras, namun ia berusaha menahannya, nafasnya yang tak beraturan membuat tubuhnya sekian terbawa.

Dan Kyungsoo pun menangis sejadinya.

*****

Chanyeol berjalan cepat menuju lift apartmen miliknya. Wajahnya kelihatan serius. Setelah semua kejadian konyol yang ia alami hari ini, Chanyeol hanya ingin cepat-cepat kembali ke rumah dan memeluk Kyungsoo semalaman.

Dengan cepat Chanyeol membuka pintu rumahnya, tetapi seluruh ruangan masih gelap. Ia melihat jam tangannya yang sudah menunjukan waktu tengah malam. Tidak mungkin Kyungsoo belum pulang. Tapi melihat sepatunya yang sudah tertata rapi, bukankah itu menandakan Kyungsoo sudah pulang? Apakah dia sudah tidur?

Jaaneman (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang