Jaaneman
ChanSoo |ChanDi
Park Chanyeol x Do Kyungsoo
Drama Romance
*
*
*
"Aku harus menemuinya!"
"Baekhyun!" Kai menjerit, membuat pria itu tertegun di tempatnya. Kemarahan dan kekesalan Kai bukannya tak bertuan. Melihat Baekhyun begitu bodoh ingin meninggalkan ranjang pesakitannya padahal kondisinya baru sembuh, membuatnya ingin membunuh pria keparat di luar sana.
"Kau masih belum puas, huh?!" Kai menarik memegangi lengannya. "Apa kau masih belum puas melihat keluarga orang lain hancur di depan matamu seperti tadi!? Apa mereka juga harus saling membunuh di depan matamu supaya kau bisa merasa senang?!"
"Jangan bicara ngawur!" Baekhyun membentak.
"Kalau aku bicara ngawur, lalu tindakanmu ini apa?! Masih berkeras mengejarnya meski pun kau sudah tahu cintanya tidak sepenuhnya padamu!? Kau sengaja membutakan matamu atau kau menulikan telingamu? Orang itu sudah memiliki pendamping! Orang tua mereka, keluarga mereka!! Semua tahu!"
Baekhyun terdiam, matanya membesar menatap Kai dengan sorotan marah. Bagaimana kini Kai berubah menjadi pengkhianat ketika Baekhyun butuh seorang teman untuk mendukungnya mendapatkan apa yang harus menjadi miliknya.
"DIA BUKAN MILIKMU!" Kai menjerit kesal.
Baekhyun tak mengerti. Sungguh tak mengerti. Kenapa Kai begitu berkeras menghalanginya. Lebih dari itu, kenapa harus ada air mata yang kini mengalir dari matanya?
Kai mendekatinya, menangkupkan kedua belah tangannya pada wajah pucat Baekhyun dan mendarat sebuah ciuman di bibirnya yang pucat.
"...cukup aku," Kai berkata lirih, "cukup aku saja. Apa itu tak cukup buatmu?" ucapannya berdesis, bagai bisik. Namun Baekhyun jelas mendengarnya.
Bagaimana Baekhyun kini ingin sekali menahan air bening dalam matanya agar tak jatuh, tapi seluruh tubuhnya seolah berkhianat padanya. Bahkan perasaannya.
*
*
*
"Kenapa kau melakukan ini?" Chanyeol menatap pria di depannya.
"Melakukan apa?"
"Berpura-pura, bahwa kau baik-baik saja,"
Kyungsoo memandang pria tinggi di depannya, "aku tahu kau terluka," Chanyeol melanjutkan kata-katanya.
Kyungsoo hanya bisa tersenyum simpul.
"Benar Chanyeol-ssi," Kyungsoo berujar, "...aku terluka."
"Lalu kenapa kau harus melindungiku?"
"Meski pun kau bukan siapa-siapaku, tapi tubuh yang kau diami adalah raga suamiku. Aku tidak bisa membiarkan siapa pun menyakitinya,"
Chanyeol terdiam.
"Saat aku memutuskan untuk menikahinya, aku sudah bersumpah bahwa tidak ada yang boleh menyakitinya. Siapa pun, baik itu keluarga, bahkan aku sendiri," Kyungsoo terdiam sejenak, lalu menundukan kepalanya demi menghalau senyumnya saat masa lalu mulai bermain di kepalanya. Baginya tidak ada yang lebih menyenangkan membayangkan setiap lembaran ingatannya tentang orang yang ia kasihi.