yoona-ya~
berulang kali aku ingin menghapus rasa ini, tapi kenapa kau selalu menjadi spidol permanent di dalam sini?
aku bimbang, tapi rasa ini semakin kuat.Sungai Han.
07-00-18.-670.
Yoona menghela nafas, ia kemudian menutup pintu lokernya. Hari ini sedikit sial, ia kesiangan dan Sehun tidak datang ke sekolah. Menurut keterangan Baekhyun-tetangga Sehun, lelaki itu terkena demam semalaman itu sebabnya ia tidak ke sekolah.
"Ternyata aku salah selama ini, Sehun bukan pelakunya," Yoona membuang nafasnya teratur.
Gadis itu kembali berjalan menulusuri koridor.
"Yoona-ssi!"
Yoona menoleh ke arah lelaki yang kini berlari ke arah. Dia, Kai-salah satu teman Sehun yang katanya mantan anak perkemahan sekolah. Lelaki itu terlihat tertawa kecil lalu merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.
"Maaf, tidak membalas pesanmu semalam. Aku benar-benar kelelahan setelah bermain futsal dengan Eunwoo," Tutur Kai.
Mendengar nama Eunwoo, mata Yoona sedikit membulat, "Ka-kau kenal Eunwoo?"
Kai terkekeh kecil sambil ikut berjalan bersama Yoona, "Tentu saja! Kami satu sekolah dulu, em-saat kami masih sangat kecil," Kai memicingkan matanya, "Memangnya kenapa? Apa kalian juga saling mengenal?"
Yoona mengangguk ragu, "Ya-ya, sebatas tahu nama saja,"
Kai mengangguk. Ia kemudian merogoh saku celananya membuat langkahnya terhenti, begitupun dengan Yoona.
"Ada apa?"
Kai menggeleng, ia kemudian menyodorkan kertas yang sempat ia terima dua hari yang lalu. Dalam kertas itu sudah terdapat banyak coretan tangan yang tulisannya sedikit berantakan tetapi Yoona dapat membacanya.
"I love you?"
Kai mengangguk lalu mulai menjelaskan teorinya, "Sebenarnya hari itu aku kurang yakin bisa memecahkannya, aku lebih sering memecahkan sandi yang berupa benda atau ranting,"
Kai menghela nafas lalu tersenyum cerah, "Tapi, aku tidak ingin mengecewakanmu, apalagi Sehun yang telah mempercayaiku untuk memecahkan masalahmu,"
Yoona tersenyum lega.
"Lalu, apa maksud semua coretanmu ini? Bagaimana bisa huruf berantakan ini bisa menjadi pesan ini?" Yoona menunjuk beberapa coretan random milik Kai.
Kai melirik ke segala penjuru tempat, hingga akhirnya ia menemukan satu buah kursi memanjang yang kosong. Ia kemudian meminta Yoona agar membahas masalah ini di tempat yang bisa membuat sedikit nyaman.
"Jadi, Tuan 670 ini menggunakan metode sandi dari Julius Caesar, makanya sandi ini dinamakan Sandi Caesar," Tukar Kai.
Yoona mengangguk, "Lalu, bagaimana cara kerja sandi ini?"
Kai mengambil bolpoint yang selalu ada di saku bajunya. Ia kemudian melingkari beberapa huruf yang telah ia tulis semalaman.
"Setiap huruf yang ada dalam urutan alfabet memiliki nilai indeks masing-masing. Seperti huruf ini," Kai melingkari sandi yang ia maksud, "Huruf K memiliki indeks nilai 10, begitupun huruf lainnya yang Tuan 670 jadikan sandi,"
Yoona mengangguk paham. Ia terus mendengarkan penjelasan Kai. Ternyata sandi ini tergolong cukup mudah untuk orang-orang yang mengetahui teorinya seperti apa.
"Jadi, semua hasilnya tadi dapat kau kurangi berdasarkan jumlah nilai indeks kuncinya yaitu 2. Maka, kita akan mendapatkan hasilnya," Jelas Kai.
Yoona menggeleng tak percaya. Teori ini benar-benar luar biasa. Seandainya, Sehun ada disini mungkin ia akan menarik rambut lelaki itu agar ia tahu bahwa Yoona bisa memecahkan sandi lelaki sialan itu.
"Sebenarnya ini mudah, kau hanya cukup menambahkan komponen key and plaintext maka kau akan menemukan ciphertext," Sambung Kai.
Yoona berfikir sejenak lalu menatap Kai dengan sorotan mata berharap, "Apa kau bisa menebak siapa pelaku semua teror memuakkan ini?"
Kai mengangkat bahunya acuh, "Entahlah, tapi menurutku pelakunya adalah orang yang sedikit ahli mengenai sandi dan mungkin ia adalah seseorang yang pandai dalam perhitungan dan menyukai sastra,"
Seketika Yoona terdiam, "Apa aku salah jika aku menuduh Eunwoo sebagai pelakunya?"
"A-apa? Eunwoo?"
Yoona mengangguk sedangkan Kai berulang kali menggeleng tak percaya. Beberapa menit kemudian ia tertawa besar yang di hadiahi kerutan alis oleh Yoona. Gadis itu benar-bebar tidak paham mengapa lelaki ini tertawa.
"Sebenarnya, Eunwoo itu..."
+++
ada yang paham clue tuan 670?
semua ini memuakkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
poem letters
Short StoryYou left with no goodbye, not a single word was said, no final kiss to seal any sins. [ 11/05/18 - 24/08/18 ] #3 in yoona [23/07/20] #2 in yoona [05/08/20]