Tunggu sebentar lagi sampai aku benar-benar siap.
code:
616b75206164616c61682073
6168616261746d752079616e67
2068696c616e672e20.-670
Loker kembali Yoona tutup, ia menghela nafas. Sampai kapan pun ia tak cukup mengerti dengan jalan pikiran si Tuan 670. Yoona belum sepenuhnya menjalankan saran yang di berikan Chanyeol padanya, ia masih sibuk mengontrol jalan pikirannya yang tak tahu harus mengambil langkah apa.
Semua ini gara-gara ucapan Baekhyun yang begitu sialan. Pagi-pagi ia mulai berbincang dengan Heecul yang merupakan anak jurnalistik sekolah. Mereka berbincang mengenai Theater yang akan berjalan minggu depan, tentunya melibatkan si Sehun-mantan sahabatnya yang kini telah menghilang.
Lelaki itu memilih membolos di pelajaran matematika demi melatih kemampuan aktingnya di aula sekolah. Tentunya gosip semakin memanas setelah beberapa foto menyebar tentang bocoran adegan romantis yang akan tampil di Theater. Demi apapun, Yoona membenci judul theater mereka, "Sleep Beauty".
Ponselnya kembali berdering, salah satu grup angkatan heboh membicarakan foto terbaru yang di kirimkan Heecul saat ia mengintip latihan pementasan. Dari gambar itu, Sehun terlihat mencondongkan wajahnya di hadapan Seulgi.
Yoona mendecih sambil menutup layarnya, "Lalu, apa yang terjadi? Pangeran akan menciumnya dan dia terbangun? Tch!"
Lagi-lagi ponselnya berkedip. Yoona memutar bola matanya kemudian mengecek kembali grup angkatan.
Benar-benar si biang gosip!
Kali ini Baekhyun mengirim sebuah video singkat berdurasi lima detik. Dalam video itu, Sehun terlihat berseri dan langsung memeluk Seulgi dengan erat-tentunya raut wajah gadis itu menampakkan wajah kegembiraan.
"Drama sekali!" Komentar Yoona lalu memasukkan ponselnya kembali ke dalam saku.
Chanyeol terlihat begitu bersinar cerah, tangannya terlihat memegang dua buah susu pisang. Tepat saat melihat Yoona berdiri dengan wajah tak bersahabatnya, lelaki itu memutuskan menghampiri Yoona.
"Kenapa wajahmu sangat kusut?" Tanya Chanyeol, lalu menjentikkan jarinya berusaha menghibur, "Aku tahu kau pasti butuh susu ini untuk mengubah moodmu,"
Yoona mengangguk lalu meraih susu pisang yang di pegang Chanyeol, "Kurasa aku memang butuh,"
Chanyeol mendesis, "Ck! Kau ini, aku belum memberimu tapi kau langsung merampasnya!"
"Diamlah!" Ucap Yoona dengan emosi sampai-sampai ia menghabiskan satu susu pisangnya dalam lima tegukan.
Chanyeol yang melihatnya terpengarah, "Kau kesurupan?! Bisa-bisanya kau habiskan minuman secepat itu,"
Yoona tak bersuara, ia menatap datar Chanyeol lalu kembali merebut susu pisang Chanyeol dan memberikan botolnya yang telah kosong.
"Hei! Itu untuk Wendy-ku!"
"Diamlah telinga lebar! Nanti ku ganti!"
"Tapi, aku membelikannya dengan penuh cinta!"
Yoona menatap Chanyeol sinis, "Kau mau aku membocorkan rahasiamu kepada Wendy?"
Chanyeol menghela nafas pasrah, "Baiklah. Aku bisa membelikan Wendy lain kali, kau habiskan saja,"
Yoona kembali menyeruput minumannya, namun saat mencapai pertengah ia terhenti. Matanya menangkap Sehun yang terlihat berjalan sendiri ke arah kelas. Dengan langkah cepat Yoona menghampiri Sehun, meninggalkan Chanyeol yang sibuk meruntuki susu pisangnya yang malang.
"Sehun!"
Sehun terhenti tepat saat ia melihat seorang gadis menghalangi jalannya. Lelaki itu ingin melukiskan senyum tipisnya tapi mendadak ia mengurungkan niatnya setelah melihat gadis itu memegang erat susu pisang. Ekor matanya berjalan melihat sosok yang berdiri di depan loker sambil memegang sebotol susu pisang yang isinya telah habis.
"Kenapa kau memilih membolos di pelajaran matematika? Aku tahu kau membenci berhitung tapi setidaknya kau-"
"Apa pedulimu?" Tanya Sehun acuh sambil menggenggam tangan Yoona yang sedari tadi memukul bahunya.
"Aku peduli karena kau sahabatku! Bagaimana jika nilaimu-"
"Sahabat?" Sehun tertawa paksa namun berikutnya ia menatap sinis, "Kau masih menganggapku sahabat?"
Yoona terdiam, tangannya perlahan ia tarik hingga jatuh mengenai ujung roknya.
Sehun menghela nafas, "Habiskan saja waktumu dengan si tuan susu pisang," ia kemudian menggeser tubuh Yoona pelan, "Berhenti menghalangi jalanku. Aku mau istirahat,"
Lutut Yoona benar-benar melemas setelah dua tahun lebih ia baru mendengar nada menyakitkan seperti itu. Selama ini Sehun selalu memperlakukannya manis, bahkan ia tak pernah menatapnya sinis-ia selalu mendapat kelembutan.
Tapi, mengapa sekarang semuanya berbeda?
ada yang bisa memecahkan kode di atas?
bantu yoona kawan-kawan :')
KAMU SEDANG MEMBACA
poem letters
Short StoryYou left with no goodbye, not a single word was said, no final kiss to seal any sins. [ 11/05/18 - 24/08/18 ] #3 in yoona [23/07/20] #2 in yoona [05/08/20]