yoona-ya~
sepertinya kau akan mengetahuiku.
seseorang telah melihatku di lokermu.
sekalipun kau tahu siapa aku, maafkan aku.-670.
Yoona terdiam, ia meremas pelan kertasnya. Tanpa di beritahu oleh orang ini, dia juga tahu sendiri siapa pelakunya. Orang yang sangat tidak di sangka-sangka oleh Yoona. Bahkan gara-gara surat sialan itu persahabatannya dengan Sehun merenggang.
Beberapa hari ini, Sehun juga tidak ke sekolah. Sepertinya ia terserang penyakit yang sedikit lebih parah daripada demam sebelumnya. Saat Yoona meminta keterangan Baekhyun, lelaki itu mengangkat bahunya acuh. Ia berkata bahwa beberapa hari ini ia juga tidak melihat Sehun di rumahnya, terakhir kali ia bertemu dengan Sehun saat lelaki itu mengeluh mengenai sakit kepalanya.
"Sehun, apa yang terjadi padamu sebenarnya?" Yoona menghela nafasnya kasar lalu ikut duduk di kursi panjang.
Ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya, sepertinya ia akan menangis. Entahlah, perasaan bersalahnya berkecamuk. Ia menyesali bagaimana cara ia membentak Sehun, bagaimana ia meminta Sehun menjauhinya. Biasanya saat pusing seperti ini Sehun akan datang mengelus pundaknya ataukah menyandarkan kepalanya di bahunya lalu memberikan gadis itu menceritakan masalahnya.
"Berhenti menangisi semuanya karena itu tidak akan mengubah keadaan, Nona," Ucap seseorang yang sepertinya ikut duduk di samping Yoona.
Yoona yang mendengar penuturan lelaki itu sontak mendongakkan wajah lalu menatap sosok lelaki yang kini tersenyum manis di sampingnya.
"Kai-ssi?"
Kai yang awalnya tersenyum kini mendengus malas, "Apa selamanya kita harus bersikap formal seperti ini? Panggil aku Kai saja,"
Yoona tersenyum tipis, "Baiklah,"
Cukup lama keadaan menjadi hening. Entah, apa yang sedang di pikirkan oleh Kai karena lelaki itu memilih untuk tetap terdiam. Sedangkan Yoona kini memilih untuk membuka suaranya.
"Aku telah menemukan pelakunya, dia datang sendiri kehadapanku," Kata Yoona.
Kai yang awalnya melamun kini membulatkan matanya. Dapat Yoona simpulkan bahwa lelaki di sampingnya ini tidak tenang. Ia terlihat beberapa jarinya sedikit bergetar, bahkan urat di lehernya terlihat sedikit mengeras.
"Ka..kau tidak mencurigaikukan?" Tanya Kai hati-hati.
Yoona menyergitkan alisnya, seharusnya lelaki itu menanyakan siapa orang yang Yoona maksud. Tetapi, mengapa ia malah menunjuk dirinya sendiri?
"Tunggu, kenapa kau langsung berasumsi seperti itu?" Tanya Yoona.
Kai lagi-lagi terdiam, dengan pergerakan yang cepat ia segera bangkit lalu membungkuk ke arah Yoona. Ia memilih segera pergi dari hadapan gadis itu sebelum semuanya semakin rumit, ia tidak ingin mendengar nada curiga dari gadis itu.
"Maafkan aku, Nona. Sepertinya aku harus segera pergi, aku ada tugas tambahan yang belum aku kerjakan," Pamit Kai.
Yoona terdiam membiarkan lelaki itu perlahan meninggalkannya. Tapi, sebelum lelaki itu benar-benar hilang di perbelokan, Yoona segera berlari mengejar lelaki itu. Ia kemudian mencengkramkan tangannya di balik baju seragam Kai.
"Jangan bilang bahwa kau yang selama ini membuat pesan rahasia itu?" Tanya Yoona dengan nada yang mengintimidasi.
Tidak ada yang dapat Kai lakukan selain terdiam. Berulang kali ia mengucapkan kata maaf di dalam hatinya tanpa gadis itu ketahui.
"Kenapa kau diam, Kai? Apa kau yang selama ini berpura-pura memecahkan masalahku padahal kaulah pelakunya disini?" Yoona menghela nafas kasar, "Kau yang penuh dengan teori memuakkanmu, teori yang perlahan menelanku dan membuatku jauh dari teman terbaikku sendiri?"
Yoona terlihat tertawa mengejek, "Pantas kau selalu mengetahui apa pesan rahasia itu karena kaulah pembuat pesan sialan itu sebenarnya,"
Masih dengan Kai yang terdiam sambil memejamkan matanya kuat-kuat. Ia harus ekstra menahan perkataan yang seharusnya tidak akan keluar. Ya, dia harus menahannya sebelum semuanya semakin hancur dan rumit.
"Sebenarnya apa motifmu? Apa kau menyukaiku? Mengapa caramu sangat pengecut seperti ini?"
Entah Kai yang begitu di perdaya hari itu. Dia masih teguh dengan aksinya; terdiam. Ia mempunyai alasan khusus mengapa ia melakukan semua ini.
Aku tahu, hanya kau yang bisa mengetahui semuanya.
+++
jadi...
kai-ssi? benar-benar di luar logika.
jadi, apa kira-kira motif kai melakukan semua ini? bagaimana ia menyukai yoona bahkan mereka tidak pernah saling mengenal?
KAMU SEDANG MEMBACA
poem letters
Short StoryYou left with no goodbye, not a single word was said, no final kiss to seal any sins. [ 11/05/18 - 24/08/18 ] #3 in yoona [23/07/20] #2 in yoona [05/08/20]