"Sebenarnya aku tidak berkencan dengan Sehun, memang dia menyanyangiku. Tetapi, dia menyayangiku dengan cara yang berbeda,"
"Apa maksudmu?"
"Dia menatapku layaknya adiknya sendiri, dan aku sangat senang dengan itu. Berbeda denganmu, dia menatapmu sebagai seorang gadis-" Seulgi menghela nafas, "-gadis yang ia cintai,"
Yoona menatap Seulgi dalam mencoba mencari titik kejujuran dibalik matanya yang kini berkaca. Yoona sedikit tak percaya saat melihat ketulusan dari sepasang mata berkaca itu. Perlahan ia bangkit, berjalan pelan menuju batas pagar rooftop.
"Ia mencintaiku karena aku sahabatnya-" Yoona memegang pagar pembatas lalu menghela nafas, "-dulu,"
Seulgi ikut bangkit menyusul Yoona yang kini memilih menatap lurus jajaran gedung tinggi yang membelah kota Seoul. Mereka sama-sama diam, tak tahu harus berkata apalagi. Yoona yang masih setia bersikukuh dengan pemikiran pendeknya membuat Seulgi mengurungkan niatnya. Lambat namun pasti, sesuatu akan menyadarkan Yoona.
Tring!
Seulgi menoleh ke arah Yoona saat mendengarkan suara getaran ponsel yang berada di saku seragam gadis itu. Yoona menyergitkan alis saat melihat nomor Tuan 670 tertera jelas pada layar ponselnya.
I'm lost, somewhere in your heart.
Seulgi seolah paham saat matanya menangkap angka 670 di layar ponsel gadis itu. Yoona masih menetap dengan beribu tanda tanya di dalam kepalanya, apakah Luhan memutuskan hubungan mereka yang bahkan belum genap 24 jam itu?
"Pesan itu dari Sehun bukan Luhan," Ucap Seulgi sambil kembali mengalihkan tatapannya menjadi lurus ke depan.
Yoona menghela nafas, "Berhenti membuat lelucon. Caramu cemburu benar-benar menguras kesabaranku,"
Seulgi mengalihkan intensi matanya. Ia menatap Yoona dengan tatapan sengit, tapi beberapa detik kemudian tatapan itu meredup. Emosi yang awalnya terkumpul dengan sendirinya hancur perlahan saat menatap kedua mata rusa yang hampir dua tahun ini sepupunya tatap.
"Dulu, Sehun selalu memegang prinsip 'If he really loves you, he will never leave you because even if there are 100 reasons to give up, he will find one reason to hold on.' tetapi saat ini, pondasinya sudah hancur hanya dalam satu kata yang kau ucapkan," Seulgi meraih tangan Yoona membuat gadis itu semakin bingung, "Dan saat ini, tak ada alasan lagi yang membuatnya bertahan."
Yoona melebarkan matanya, perlahan ia melangkah mundur membuat Seulgi kembali menghela nafas.
"Don't act as if you know everything!" Balas Yoona.
Seulgi maju selangkah, "But, i know everything!" Seulgi menahan sesak dadanya yang menggebu, "Aku tahu bagaimana Sehun datang pagi buta hanya untuk memberimu surat. Aku tahu Sehun memutar balik motornya-menyelusuri jalan yang sama hingga ia terlambat menjemputmu-beralibi terlambat bangun hanya karena ia mengantarkanmu susu pisang dan vitamin di lokermu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
poem letters
Short StoryYou left with no goodbye, not a single word was said, no final kiss to seal any sins. [ 11/05/18 - 24/08/18 ] #3 in yoona [23/07/20] #2 in yoona [05/08/20]