19. Dia bukan yang aku harapkan.

592 169 37
                                    

the moonfell in love with the sunknowing thatshe'll never likehim back

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

the moon
fell in love with the sun
knowing that
she'll never like
him back.

aku menyerah, perasaanku menyerah.
jika ingin mengetahui siapa aku, baiklah kita bertemu di taman dekat sungai han besok sore.

-670.

Yoona tersenyum lebar membaca surat yang di berikan tuan 670. Setelah sekian lama dengan segala jenis kode yang memuakkan sampai-sampai ia tak tahu apa maksud kode terakhir yang tuan 670 berikan. Lagipula, sudah beberapa hari ini ia tidak pernah melihat Kai. Entah lelaki itu memilih menghindar atau bagaimana, tapi yang jelas Yoona tidak pernah melihat batang hidungnya lagi semenjak lelaki itu memilih kabur.

"Masih diam disini?" Ujar Baekhyun.

Yoona menyergit, "Memangnya kenapa? Ini masih jam istirahat,"

Baekhyun memutar-mutar jari telunjuknya di hadapan Yoona, "Tunggu, jangan bilang kau lupa bahwa hari ini ada penampilan Theater?"

Yoona melebarkan matanya, "Theater?"

Baekyun mengangguk, "Sleep Beauty," ia kemudian mendorong bahu Yoona menggunakan dua tangannya, "Ayo! Kita harus memberi semangat teman sekaligus tetanggaku!"

Yoona berusaha memberontak menolak tapi si biang gosip itu tetap menyeretnya-membuat beberapa orang menatap mereka penuh tanda tanya. Setelah sampai di aula, Yoona segera menarik tangannya.

"Selamat datang teman-teman! Kali ini team theater akan menampilkan pertunjukan yang berbeda dari tahun lalu," Ucap salah satu siswa berambut panjang.

Yoona mendengus, ia tambah malas saat melirik ke arah ujung panggung. Disana mantan sahabatnya telah berdiri gagah dengan pakaian bak pangeran. Demi apapun Yoona mau memaki bahwa Sehun ternyata tampan dan berwibawa. Aura wajahnya yang dingin dan tenang membuat kharismanya semakin bertambah.

"Kenapa terpaku begitu? Terpesona ya?" Goda Baekhyun yang di sambut gelengan sok cuek dari Yoona.

"Biasa saja, tak berubah sedikit pun,"

"Aku lihat matamu menatap Seulgi dengan tatapan laser, aku jadi takut,"

"Diamlah. Aku mau pulang saja!"

"Jangan pergi dulu! Kita harus menikmati kerja keras Oh Sehun," Baekhyun sedikit berbisik, "Lagipula, pembelajaran di tiadakan di pelajaran terakhir. Percuma kau ke kelas, kau akan kesepian bersama papan tulis yang penuh rumus itu,"

Yoona lagi-lagi mendengus, seharusnya ia lebih baik ke perpustakaan membaca beberapa novel yang mungkin sedikit lebih menarik daripada Theater yang di bawakan Sehun.

poem lettersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang