|2❤|. FRIEND WITH BENEFIT

26.3K 800 37
                                    

"Sayang, sore ini kita jadi jalan-jalan kan?"

Jisoo menempelkan ponselnya di ujung telinga. Ia sedang menghubungi kekasihnya-- Jung Jaewon.

"Maaf sayang, kayaknya jalan-jalannya harus dibatalin. Aku ada meeting sampai nanti sore"

Jisoo merengut. Ia langsung meletakkan ponselnya ke atas meja.

Kekasihnya memang selalu seperti itu, membuat janji hanya untuk di batalkan.

Jaewon yang notabene seorang pebisnis muda selalu kesulitan meluangkan waktu untuk Jisoo, karena alasan ini-itu.

Jisoo bukan tidak mengerti posisi Jaewon-- tapi sebagai seorang wanita, Jisoo butuh perhatian dan kasih sayang. Bukan barang-barang mewah yang Jaewon kirimkan lewat sekretaris pribadinya setiap hari.

Ayolah, wanita mana yang tahan dengan pria yang hanya bisa dihubungi lewat telepon dan ditemui sekali-dua kali dalam tiga minggu, dengan catatan durasi tidak lebih dari setengah hari.

"Sayang.."

Suara Jaewon terdengar memelas.

Bukannya menyahut, Jisoo justru menggeser ikon merah di layar ponselnya dan mengakhiri telepon secara sepihak.

"Pacaran saja dengan pekerjaan!"makinya. Ia sudah terlanjur kesal dan tidak bisa menolerir Jaewon yang terus-terusan melakukan kesalahan sama.

Gadis cantik berponi tipis ini berjalan kearah lemari pakaian. Ia mengganti kaus oblong dan hotpantnya dengan tanktop seperempat dan rok mini berwarna hitam. Kemudian membubuhkan make up tipis dan juga aksesoris, seperti tas pinggang metalic dan flat shoes.

Setelah menyambar kunci porche-nya dari atas nakas, gadis ini pun enyah dari rumah mewahnya yang sepi. Hanya Jisoo dan para pekerja rumah yang mendiami, sementara orangtua Jisoo sibuk mencari uang diluar sana.

Jisoo membanting pintu porche hotpink-nya sesudah duduk didepan kemudi dan memakai sabuk pengaman.

Suara mobilnya terdengar menderu-deru saat di pacu keluar dari garasi kemudian membelah jalan raya dengan kecepatan diatas rata-rata.

Jisoo sangat menyukai tantangan dan kebebasan.

Wajahnya yang polos, latar belakang keluarganya yang luar biasa, pendidikan tinggi dan bahasa tubuh yang anggun membuat siapapun iri pada gadis berusia 23 tahun ini. Beberapa orang bahkan menyebutnya 'dewi', 'bidadari', 'princess', dan julukan-julukan lain yang mewakili kemiripan Jisoo dengan tokoh puteri di negeri dongeng. Tapi semua itu hanya sampul, atau lebih tepatnya topeng.

Jisoo yang asli tidak lebih dari seorang wanita liar yang membenci aturan. Rahasia ini di sembunyikannya dari semua orang, termasuk kedua orangtuanya dan juga Jaewon.

















Jisoo menghentikan laju mobilnya didepan sebuah gedung 2 tingkat yang notabene kos-kosan khusus pria.

Jisoo turun dari kendaraannya, lalu berjalan memasuki gedung tersebut. Kaki dan otaknya seolah menghapal setiap jengkal area yang ia lewati, ia tentu tidak sekali dua kali datang kesana.
















Jisoo menaiki susunan tangga menuju lantai dua, dan berhenti berjalan ketika sampai didepan pintu bernomor 20.

Disanalah tempat tujuan Jisoo.

Jisoo mengeluarkan kunci kecil dari dalam tasnya yang segera ia kancingkan pada lubang pintu dan di putar beberapa kali sampai pintu ruangan sempit berisi ranjang dan lemari minimalis itu terbuka lebar.

• TRACK •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang