|21♥|. FRIEND WITH BENEFIT (Sequel)

12.7K 445 91
                                    


Sudah satu minggu lebih Taeyong tidak bertemu dengan Jisoo. Jisoo seolah-olah menghilang dari muka bumi. Tidak mengabarinya, tidak datang ke tempatnya, tidak pula menyambangi klub tempat Taeyong bekerja.

Nomor ponsel Jisoo tidak aktif. Taeyong sudah bertanya kepada beberapa teman Jisoo, tapi mereka sama saja dengan Taeyong. Hilang kontak. Taeyong juga sudah memberanikan diri datang ke rumah Jisoo, sayangnya asisten rumah Jisoo selalu mengatakan Jisoo tidak ada dirumah. Dan selanjutnya Taeyong diusir mentah-mentah oleh orangtua Jisoo.

Entah apa yang membuat Jisoo mendiamkan Taeyong. Beratus kalipun Taeyong memikirkannya, ia merasa tak melakukan kesalahan sedikitpun. Hubungan terakhir mereka juga masih baik-baik saja. Bahkan pada malam itu,

Malam dimana Taeyong dipaksa ikut merayakan ulang tahun Joy--- rekan sesama DJ yang sering menjadi battle disk-nya. Taeyong tidak pernah merahasiakan apapun dari Jisoo. Ia sudah memberitahu, bahkan mengajak Jisoo untuk bergabung. Dan Jisoo sudah mengiyakan ajakan Taeyong.

Sayang sebelum sempat memastikan kedatangan Jisoo, Taeyong sudah mabuk terlebih dahulu.

Frustasi?

Sangat amat.

Taeyong merasa separuh dirinya hilang. Tanpa Jisoo, hidupnya buta arah. Kesepian, sedih, tersiksa, menderita, putus asa. Rasanya seperti ada lubang hitam yang menyedot Taeyong setiap kali terbangun dari tidur dan tidak mendapati Jisoo di ranjangnya.

Tak ada pelukan, ciuman, bahkan sarapan yang selalu ia hina namun akhirnya ia habiskan tanpa sisa.

Kini hanya tinggal kerinduan...

Akan tetapi kerinduan itu berubah menjadi kobaran emosi ketika sepucuk undangan berpita jingga terselip di kolong pintu kamar Taeyong.

◆ Acara pertunangan -Kim Jisoo dengan Jung Jaewon- ◆

"Brengsek!"

Taeyong meremas undangan tersebut, meskipun tak sampai hancur lebur seperti perasaannya.





























































Kecantikan Jisoo tampak begitu elegant dalam balutan dress berwarna soft pink dengan motif bunga tulip. Bagian bahu dress yang terbuka memperlihatkan kulit putih nan mulus Jisoo, sementara rambut panjangnya dibiarkan tergerai dengan sentuhan aksesoris kecil. Membuat siapapun berdecak kagum. Tidak terkecuali pria berantakan yang berdiri di sudut balroom, memisahkan diri dari kerumunan tamu.

Ya, dia Lee Taeyong.

Rambutnya kusut, hoodienya kusam, belum lagi jeansnya. Wajah yang tampan tidak cukup menyelamatkan dan kini ia terlihat mencolok dari sekian banyak tamu yang datang.

Mereka menyerang Taeyong dengan tatapan penuh penilaian, sementara orangtua Jisoo tampak menahan diri untuk tidak menyeret paksa Taeyong keluar dari acara pertunangan sang putri dengan calon menantu yang mereka bangga-banggakan. Tentu mereka tidak ingin menghancurkan acara malam ini hanya demi mengusir lalat kecil yang kotor.

Taeyong tidak peduli. Fokusnya tertuju pada Jisoo seorang. Gadis istimewanya itu sedang bersanding dengan pria yang merasa dirinya paling beruntung di dunia.

Pemandangan yang menyakitkan memang. Awalnya Taeyong juga menolak untuk hadir, tapi setelah dipikir-pikir____ ini adalah kesempatannya untuk menemui Jisoo dan menanyakan kenapa gadis itu sampai hati menghindarinya.

• TRACK •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang