|24♥|. BROTHER IN-LAW (Sequel)

11.1K 427 28
                                    


"Ambil ini"

Taemin menyodorkan paspor dan tiket pesawat pada Taeyong.

Sepasang adik dan kakak ini sedang duduk berhadapan di dalam sebuah ruangan yang terpisah dari bangunan inti rumah. Sebut saja ruangan pribadi Lee Taemin.

"Dan tanda tangani berkas ini.."

Taemin kembali menyodorkan sesuatu kearah Taeyong, kali ini sebuah berkas bersampul merah yang bisa Taeyong tebak apa isinya.

"Aku tidak akan pergi dari rumah ini"

Taeyong mengembalikan paspor dan tiket pesawat yang Taemin sodorkan.

Setelah berpikir matang-matang___ akhirnya Taeyong memutuskan untuk tetap tinggal. Ia tidak akan kembali ke Amerika. Ia ingin bertahan dan memperjuangkan Jisoo yang sedang mengandung darah dagingnya.

Taeyong tidak peduli siapa Jisoo bagi Taemin. Selagi ada sesuatu yang ingin ia gapai, maka ia akan menggapainya bagaimana pun juga.

"Dan ini..."Taeyong mengangkat tinggi-tinggi berkas bersampul merah yang seharusnya ia tanda tangani."Jangan harap aku mau menanda-tanganinya. Sejak awal aku tidak pernah menyetujui ide orangtua kita. Aku hanya senang diberi kesempatan meniduri wanitamu"Taeyong kemudian merobek berkas tersebut menjadi 2 bagian.

Taemin mengepalkan tangannya hingga kuku-kukunya memutih. Pria ini sungguh sangat berniat menyingkirkan Taeyong setelah memergokki langsung aktifitas ranjang antara istrinya dengan adik kandungnya tersebut.

Malam itu acara meeting Taemin dibatalkan. Alhasil ia bisa pulang ke rumah lebih cepat, namun apa yang ia dapatkan begitu sampai di rumah?

Jantung Taemin berhenti berdetak, darahnya berhenti mengalir saat menemukan Taeyong dan Jisoo bergumul di dalam kamarnya. Di atas ranjangnya.

Masih tergambar jelas raut kepuasan di wajah Jisoo. Bagaimana ia berteriak dan mendesah. Sesuatu yang tidak pernah Taemin dapatkan selama menjadi suami sah Jisoo.

Meskipun kecewa, tapi Taemin berhasil meredam emosi dan berpura-pura seolah tak pernah melihatnya. Karena meledak-ledak hanya akan membuat Taeyong menang atas dirinya.

"Tapi sekarang aku sangat mencintai Jisoo. Aku tidak mau menyerahkannya pada pria lain, sekalipun itu saudaraku sendiri"

"Taeyong!"

"Kau sudah memiliki semuanya. Ku mohon.. berikan Jisoo padaku.."

"Mintalah yang lain, jangan Jisoo. Dia istriku"

Taeyong tersenyum pahit.

"Aku tidak bisa mempercayai orang egois dan licik sepertimu. Kau pikir aku tidak tau siapa yang menjebloskanku ke penjara? Aku memang memakai narkoba, tapi aku bukan pengedar. Aku memang meniduri jalang itu, tapi dia tidak mengandung anakku. Kau yang menyuruhnya datang ke rumah dan mengemis pertanggung jawaban agar aku dibenci dan dicoret dari daftar ahli waris"

Rahang Taemin mengeras mendengar semua tuduhan Taeyong.

"Kau pasti sangat marah saat Ayah menebusku dari penjara dan mengirimku ke Amerika. Jujur saja hidupku sangat tenang disana, tapi kalian malah menyeretku kembali kesini dan menyajikan gadis sepolos Kim Jisoo"Taeyong terkekeh geli."Kau menyetujui ide gila itu karena kau tau, orang yang tidak bisa memiliki keturunan tidak akan bisa menjadi seorang pewaris. Kau memanfaatkanku meskipun kau membenciku. Kau gila harta Lee Taemin"

"Tutup mulutmu!"

"Begitu istrimu positif hamil, kau ingin cepat-cepat menyingkirkanku"

"Lee Taeyong!"Taemin berteriak sambil menggebrak meja.

• TRACK •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang