|25♥|. PARTY (Sequel)

10K 400 58
                                    

Semuanya berantakkan.

Hubungan Jisoo & Minhyun pecah.

Hubungan Taeyong & Wendy rusak.

Resepsi pernikahan yang tinggal di depan mata terancam batal.

Meski begitu Taeyong tampak santai-santai saja menanggapinya, lain dengan Jisoo yang bersikeras mempertahankan rencana pernikahan. Dengan menunda tak tau sampai kapan, berbekal keyakinan Minhyun akan kembali padanya. Kendati sampai sekarang Minhyun belum bersedia untuk ditemui, dan orangtua mereka yang sudah sama-sama tau tak luput membawa masalah baru.

Intinya Jisoo menjadi pihak yang paling tertekan disini. Kerepotan meluluhkan hati Minhyun, kerepotan meluluhkan hati orangtua.

Tak sampai disitu, hubungan Jisoo dengan Taeyong juga terpecah belah. Walaupun sedari awal mereka memang tidak pernah akur, selalu bermusuhan.

Secara garis besar, masalah ini timbul karena kesalahan mereka berdua. Karena waktu tidak memungkinkan untuk diputar kembali, seharusnya mereka bisa saling membantu menyelesaikan dan memperbaiki segala masalah yang mencuat.

Tapi, Taeyong menolak dan berkata dengan sangat tanpa beban jika dirinya tidak akan sekarat karena gagal menikah. Dia bisa mencari wanita yang lebih bagus dari Wendy.

Oh God, kill him!

Rasanya pantas jika Jisoo mengamuk hebat pada lelaki brengsek itu. Baginya ini tidak adil. Sangat sangat tidak adil. Apalagi setelah tau antek-antek Taeyong sendirilah yang sudah berkonspirasi melapor pada Minhyun dan Wendy tentang kejadian di malam itu.

"Jis, Taeyong nelpon tuh"kata Lisa. Memberitau Jisoo jika smartphonenya menyala berulang kali dengan menampilkan nama 'Taeyong idiot' sebagai penelpon.

Jisoo hanya meliriknya sekilas.

Setelah mendapat amukan hebat dari Jisoo kapan tau, Taeyong mendadak jadi sering menghubungi Jisoo. Entah apa maksud dan tujuannya, Jisoo tidak mau mengangkat telepon Taeyong. Hatinya sudah terlanjur dongkol.

"Dia ada di depan Jis"kata Rose yang sejak tadi berjibaku dengan pot bunga miliknya di seberang jendela.

Ya, Jisoo dan Lisa memang sedang menghabiskan waktu di apartment milik Rose. Sementara Jennie harus absen karena urusan pekerjaan.

"Temuin aja Jis, biasanya kan elo sama Taeyong sama-sama keras kepala. Gak mau ngalah dan minta maaf duluan. Ini mumpung Taeyong mau nelpon dan nyamperin duluan lho"

"Bodo amat, gue nggak butuh kalo cuma maaf-maafan doang"

"Jangan gitu dong say, siapa tau ada hal penting yang mau Taeyong sampaiin"bujuk Lisa.

"Iya Jis, siapa tau ada kabar baik buat lo. Bisa aja kan Taeyong berubah pikiran dan mau bantuin perbaikin hubungan lo sama Minhyun?"

Jisoo mengangkat kepalanya, tergiur oleh asumsi cerdas Rose.

"Oke!"Jisoo kemudian bangkit dari pembaringannya.
"Awas aja kalo gak penting, gue tendang tytyd-nya sampai bengkok"

Jisoo mengancam sebelum akhirnya berjalan keluar dari kamar apartment milik Rose.

"Lagunya Jisoo sok mau nendang sampai bengkok, kayak belom tau rasanya aja"

"Hush"















































"Ngapain kesini?"hardik Jisoo sesampainya di depan apartment. Anti basa-basi.

Taeyong langsung mengantongi smartphonenya yang sejak beberapa hari ini ia gunakan untuk menerror Jisoo. Lelaki ini terlihat sedikit berantakkan. Seperti baru bangun tidur, atau malah susah tidur? Matanya memerah dengan kantung sedikit menghitam.

• TRACK •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang