|22♥|. MISTAKES (Sequel)

11.3K 449 62
                                    


Sikap tanggung jawab Lee Taeyong tidak perlu dipertanyakan lagi. Hubungannya dengan Jisoo semakin erat berkat malam itu, malam dimana Jisoo menyerahkan tubuh serta harga dirinya pada Taeyong, demi membalas budi.

Kini satu bulan telah berlalu...

David sudah diperbolehkan meninggalkan rumah sakit. Kondisinya berangsur stabil setelah menjalani operasi beserta serangkaian pemeriksaan medis.

Jisoo tidak ingat kapan tepatnya ia bersedia untuk tinggal satu atap dengan Taeyong. Mungkin setelah ia menerima lamaran Taeyong dengan malu-malu.

Ya, saat itulah Taeyong membawa Jisoo dan juga David pulang ke rumahnya.

Taeyong selalu berusaha untuk menepati semua janji-janjinya. Termasuk menjadi ayah yang baik untuk David.

Bocah yang memang sudah akrab dengan sosok Taeyong itu senang bukan main ketika diminta mengganti panggilannya, dari 'Paman' menjadi 'Daddy'. Tak sampai disitu, Taeyong juga meminta David menganggapnya sebagai ayah.

Bocah yang terlahir dan tumbuh tanpa figur ayah kandungnya tersebut memang sangat pintar. Selangkah lebih matang dari anak seusianya. David tidak pernah menanyakan tentang keberadaan ayah kandungnya ataupun merengek tentang hal-hal lain yang membuat Jisoo tertekan.

David benar-benar anak yang baik dan pengertian.

Sampai detik ini pula____ Taeyong masih terus berusaha membujuk Jisoo agar bersedia kembali ke rumah orangtuanya. Taeyong bisa saja menikahi Jisoo saat ini juga. Taeyong juga bisa menjamin hidup Jisoo dan juga David. Tapi Taeyong tau... mereka akan jauh lebih bahagia jika menikah dengan restu orangtua. Begitupun David, bocah itu pasti akan sangat bahagia memiliki anggota keluarga yang utuh.

Namun membuat Jisoo berhenti menghakimi kesalahannya di masa lalu memang bukan perkara mudah. Nyatanya rasa bersalah yang mendarah daging itu membuat Jisoo tidak pernah siap dan selalu menolak bujukan Taeyong. Meskipun ia sadar, itu semua demi kebaikannya sendiri.

Dan disanalah kegigihan Taeyong di uji tanpa henti.

Sampai Jisoo benar-benar sadar dan akhirnya menyerah...











































"Jisoo..."

Pada hari senin dibawah langit pagi yang cerah______ Nyonya Kim menemukan sosok putri yang sudah lama ia rindukan berdiri di ambang pintu rumah mereka.

"Astaga..."Nyonya Kim langsung memeluk putrinya tersebut dengan air mata beruraian."Akhirnya kau pulang sayang.."

Jisoo sudah menangis terlebih dulu. Isakannya membuat sekujur tubuhnya bergetar, sampai ia tidak sanggup membalas pelukan hangat ibunya. Hanya bisa mematung dalam dekapan.

Banyak pertanyaan mencuat didalam benak Nyonya Kim, namun wanita paruh baya yang masih terlihat cantik dan modis ini hanya melempar senyum manis saat menangkap keberadaan Taeyong dan juga bocah berumur 4 tahun yang sedang bergelayut di punggung Taeyong.

"Maafkan aku, Bu.."cicit Jisoo setelah ibunya melepaskan pelukan dan beralih membelai rambut panjangnya.

"Bagaimana kabarmu? Kenapa kau tiba-tiba pergi dari rumah?"

Jisoo hanya menunduk sambil menggigit bibirnya yang mendadak kering.

"Aku akan membawa David ke kamar"potong Taeyong, sekaligus meminta izin.

Setelah mendapat anggukan tipis dari Nyonya Kim, Taeyong pun bergegas membawa David berjalan menaikki tangga menuju lantai 2.

"Ke kamar siapa daddy?"tanya David dengan mata terpejam. Nampaknya bocah ini kelelahan setelah menempuh perjalanan berjam-jam.

• TRACK •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang