19th

7.3K 410 9
                                    

Enjoy~
.
.
.
.
.

(Dena)

"Loh? Bukannya cuma seorang?"

"Yang dibelakang gua ini anggap aja bayangan,"

"Pangeran gini masa cuma dianggap bayangan?"

"Oh ya udah anggap aja nggak ada sama sekali,"

Alfi akhirnya mulai ngeluarin buku terus belajar serius sama Sierra. Agak nggak nyangka sih bocah ini segitu antusiasnya.

Gua terharu loh.

"Kamu Sierra, kan?" Tanya Leo. Sierra cuma ngangguk.

"Kamu nggak nanya nama aku gitu?"

"Biar apa?"

"Biar sayang, tapi kalo belum kenal nggak mungkin bisa sayang,"

"Hah?"

Si Alfi ngedorong jauh badan Leo. "Udah gua bilang jangan dianggap sama sekali,"

"Gua tadinya gak nanggep serius, tapi ngeliat gini gua bakal nurut sama lu,"

Alfi nyengir penuh kemenangan sementara si Leo cengo menyesal.

"Leo mau belajar juga?" Tanya gua.

"Kurang lebih," katanya.

"Jangan percaya, dia ditaburi biji wijen," si Alfi nimpalin.

Gua ketawa ngeliat interaksi berfaedah mereka.

"Padahal kalo Leo gak mau, gua mau ngajak mabar," kata gua. Tiba-tiba matanya ngebulet sempurna.

"Hayuk!"

"Ya udah tungguin gua log in dulu,"

:3:3

Gak kerasa minggu-minggu ujian udah deket. Yang artinya, turnamen juga udah deket.

"Alfi kamu yakin bisa?"

"Bisa kok tenang aja,"

Lingkaran item dibawah matanya udah makin tebel. Badannya juga agak lemes gitu. Bikin gua kasian tau gak.

"Fi, sebenernya aku gak setuju sama perjanjian itu,"

Tiba-tiba dia yang lagi nunduk ke bawah langsung ngedongak ngeliat gua. "Apa?"

"Kalo kita mau nikah atau mau adopsi anak, aku mau kita sendiri yang usaha. Sebenernya aku gak setuju sama perjanjian itu, terlalu ngerendahin kita, seolah-olah kita masih anak kecil di mata mereka,"

Dia melongo.

"Tapi aku terharu kamu mau nyoba. Negara kita emang gak main-main soal hukum pernikahan, pasti bakal dua sampe lima kali lipet lebih susah daripada yang aku bayangin. Jadi, nerima sedikit bantuan itu gak salah-salah amat," lanjut gua.

Dia masih melongo. Gua cium kelopak matanya. "Kalo kamu ngerasa gak keotakan lagi, jangan segan buat mundur. Itu lebih baik daripada kamu terus maksain,"

Dia senyum lemah, terus ngangguk.

Kawaii desu ne.

Ah, my kokoro.

"Spike, sekarang aku masih ngerasa mampu. Apapun yang aku lakuin nanti, aku jamin itu perbuatan yang bikin kamu bahagia di masa depan,"

Gua nepuk kepalanya.

"Aku percaya sama kamu,"

:3:3

"Bunda? Kak Dena datang! Tunggu bentar ya,"

DAMN (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang