LD (Part 2)

3.9K 272 39
                                    

We meet again

And I know who you are !

___________________________________________

Seok Jin mendengar suara pintu rumahnya terbuka. Memunculkan sosok yang sedari 3 jam yang lalu ditunggunya.

"Kenapa kau pulang sangat larut? "

"Maaf sayang, tadi aku mengantar seseorang yang terkena cipratan air akibat mobil ku melaju terlalu kencang. Aku tak sengaja membuatnya basah kuyup."

"Oh..ya sudah, kau mandilah, aku sudah menyiapkan air hangat untuk mu."

Namjoon langsung melesat pergi meninggalkan istrinya yang masih berdiri tegak di depan pintu. Seok Jin masih bergelut dengan segala rasa dan pikiran yang hadir memenuhi hati dan isi kepalanya.

"Semoga firasat ku salah." batinnya.

Kemudian dia berjalan menuju kamar untuk menyiapkan segala kebutuhan suaminya.
.
.
.
___________

Jimin terbangun dari tidurnya. Jam menunjukan pukul 06:30 pagi.

Dia terlonjak dari tempat tidur. "Sshhhtt!! Ah~~! Jimin meringis sakit mengelus-elus pinggangnya.
"Badan ku seperti mau hancur. Astaga!  Sudah jam segini, hari pertama kuliah aku tidak boleh terlambat. "

Cepat-cepat Jimin bangkit dan mengesampingkan segala rasa nyeri pada tubuhnya. Dia mandi dan memakai pakaian sederhana. Terlihat rapi di hari pertama kuliah.

Hari ini adalah hari pertama Jimin menuntut ilmu di perguruan tinggi.
Usia 18 tahun, Jimin memulai hidupnya yang baru. Nekat pergi ke kota untuk melanjutkan kuliah dan membiayai kuliahnya sendiri. Dibantu dengan beasiswa yang ia dapatkan dari hasil belajar mati-matian.

Anak yang cantik, pintar dan bersikap ramah dengan siapa saja.
Jimin memiliki hasrat dan impian yang tinggi mengenai masa depannya. Menyerah bukan bagian dari motto hidupnya.

Kuliah dari pagi sampai menjelang sore, dan bekerja paruh waktu dari sore hingga tengah malam. Jimin tak pernah merasa lelah. Mungkin sesekali tubuhnya terasa remuk, tapi semua akan sirna jika mengingat impian-impian yang sudah Jimin gambarkan.

Park Jimin dengan segala ambisinya. Namun dia lupa bahwa, tidak ada manusia yang bisa berencana dengan sempurna, selama Tuhan masih memberinya hidup.

Rencana mu akan sangat mudah di bolak-balikan oleh Sang Pemilik segalanya. Dan satu hal lagi, alam semesta akan membalas semua dosa yang telah kau perbuat.

Meskipun hanya satu dosa. Dosa yang kau anggap bagian dari tercapainya rencana, namun malah menjerumuskan mu dalam panasnya api neraka. Bahkan sebelum kau mati. Satu dosa itu sudah membakar hati dan pikiran mu hidup-hidup.
.
.
Jimin berjalan dari tempat tinggalnya menuju kampus. Tak jauh, hanya berjarak 1 km. Jimin sengaja memilih tempat tinggal tak jauh dari kampusnya. Mengurangi biaya dan mengirit waktu. Jimin bahkan sudah merencanakan hal sedetail itu.

Berjalan sambil menggendong ranselnya, memegang sebungkus roti dan susu pisang  untuk mengganjal perutnya. Ia tak sempat sarapan karena takut terlambat di hari pertamanya kuliah.
.
.
.
_________

"Kelas mana yang akan saya isi hari ini? " Namjoon bertanya pada salah satu staf kampus.

"Ini Pak! Absensi mahasiswa dan juga jadwal mengajar bapak selama satu semester. " ucap karyawan sambil menyodorkan sebuah map berisi absensi mahasiswa dan selembar kertas jadwal mengajar Namjoon selama satu semester yang bertuliskan "Manajemen Bisnis, kelas A".

Love Desire (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang