LD (Part 5)

2.7K 235 31
                                    

I will protect you, no matter what

I'll do something for you!

___________________________________________

Jimin duduk sendiri di kantin yang penuh dengan keramaian mahasiswa. Menyantap makan siangnya dengan santai. Dia sendiri, mengabaikan beberapa orang yang menatapnya. Dia tidak perduli dengan orang-orang disekitarnya. Jimin terbiasa hidup sendiri. Teman, apakah Jimin membutuhkannya? Tentu saja tidak, bagi Jimin teman hanya suatu momok yang menyusahkan. Yang hanya akan memanfaatkan kepintaran mu dan hanya ada disaat kau senang. Ya, Jimin punya pengalaman buruk soal berteman, dulu Jimin punya sahabat baik, tapi apa? Sahabatnya sendiri menghianatinya, sahabatnya merebut pacarnya. Sejak saat itu Jimin tidak mempercayai keberadaan seorang teman.

"Boleh saya duduk di sini nona? " tanya pria pucat yang berdiri dihadapan Jimin sambil memegang nampan berisi makan siangnya. Jimin melirik pria itu sekilas kemudian kembali menikmati makanannya. Tanpa bertanya dua kali pria itu langsung mendudukkan diri di kursi kosong depan Jimin.

"Apa kau tidak bisa mencari tempat duduk lain? " Jimin bertanya sinis.

"Apa kau tidak memperhatikan bahwa tidak ada kursi kosong selain di sini? "
Jimin melihat kesegala arah. Benar, tidak ada tempat duduk selain kursi kosong didepannya. Semua sudah dipenuhi oleh mahasiswa yang asik menyantap makan siang, atau hanya sekedar duduk ngobrol dengan teman-temannya.

Jimin menghembuskan napasnya. Sedikit ujung bibirnya terangkat.
"Semoga kau tidak menggangu ku. "

"Aku tidak akan mengganggu mu Jimin. " ucap pria itu santai.

"Dari mana kau tau namaku? " Jimin bertanya. Menatap dalam pria di depannya.

"Tentu aku tau, meskipun jabatan ku hanya asisten dosen, aku harus kenal semua mahasiswa yang ku ajar. "

"Semua mahasiswa di sini? Kau hapal nama dan wajah semua mahasiswa dikampus ini? " Jimin bertanya penasaran.

Pria itu hanya mengangguk yakin.
"Semua, semua siswa yang pernah ku gantikan jam kuliahnya. Dan semua yang pernah bertemu dan memperkenalkan dirinya padaku."

"Benarkah? Aku tidak percaya! " Jimin semakin antusias.

"Kau mau bukti. " ucap pria itu sedikit angkuh sambil meletakkan sumpit yang sedari tadi diapit oleh kedua jarinya.

Jimin mengangguk antusias. Entah kenapa dia sedikit terhibur dengan kehadiran pria ini. Pria yang baru saja menggantikan kelas pak Namjoon tadi. Namun bodohnya Jimin lupa namanya. Mungkin bukan lupa, tapi tak mendengarkannya sama sekali. Rasa curiga Jimin terhadap pria ini sedikit menurun. Terganti dengan rasa penasarannya.

"Boleh! " tantang Jimin.

Pria itu mengarahkan pandangannya pada pria berambut blonde yang sedang asik bicara sekaligus tebar pesona dengan wanita-wanita disekelilingnya.

"Kau kenal dia? " tanyanya pada Jimin.

"Hmm! Aku kenal dia, dia..~~.." belum sempat Jimin melanjutkan ucapannya pria itu buru-buru menahan Jimin.

"Kim Taehyung! " yang merasa terpanggil langsung mengarahkan pandangannya ke sumber suara.
"Ne Hyung! " jawabnya sambil mengangkat tangannya. Dan pria itu pun juga mengangkat tangannya.

Kemudian dia menunjuk ke arah seorang gadis cantik yang sibuk dengan laptopnya. Jimin hanya mengikuti kemana arah mata pria itu bergerak.

"Irene! " panggilnya, yang terpanggil hanya melihat sekilas kemudian tersenyum malu.

Love Desire (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang