LD (Part 6)

2.5K 250 23
                                    

Please, stop it!

I won't!

___________________________________________

Jimin berdiri berhadapan dengan Yoongi di dalam ruangan kerjanya. Ruangan yang tidak terlalu besar, hanya terdapat satu meja kerja dan dua buah filing cabinet yang berdiri tegak dibelakang meja itu. Satu kursi putar dan kursi lipat di depan meja kerja untuk seseorang yang datang berkunjung. Yoongi tidak memiliki jabatan yang spesial di kampus ini. Hanya seorang asisten dosen. Asisten dosen dari pemilik saham terbesar di kampus itu.

"Ada apa mengajakku ke ruangan anda Sunbaenim?" Jimin memecahkan keheningan sesaat yang terjadi diantara mereka berdua.

"Apa aku boleh bicara jujur?" Yoongi menimpali, bergerak satu langkah di hadapan Jimin. Kemudian meletakkan kedua tangannya di atas pundak gadis itu. Menatap Jimin, namun dengan tatapan yang sendu.

Jimin memberanikan diri untuk membalas tatapan itu. Kemudian dia berkata.
"Tentu saja, kejujuran lebih baik dari pada sebuah kebohongan yang ditutup-tutupi."

Yoongi mengangguk pelan menanggapi ucapan Jimin. "Apa hubungan mu dengan Pak Namjoon?" Yoongi bertanya dengan nada lembut.

Jimin terdiam. Dia menurunkan pandangannya dari tatapan Yoongi. Menundukan kepalanya. Tak lama, Jimin menarik nafas dan kembali menatap iris pria berkulit pucat di hadapannya.
"Itu bukan urusan Anda Sunbaenim."

"Tapi sekarang itu menjadi urusan ku Jim."
Yoongi melepaskan kedua tangannya dari pundak Jimin.

"Kenapa?  Memangnya kau siapa Pak Namjoon? Kau hanya asistennya kan."

"Kau salah, aku adik iparnya. Aku adalah adik sepupu dari istrinya. Kim Seokjin!"

Jimin memicingkan matanya. Sedikit terkejut. Namun dia berusaha untuk tetap tenang.
"Lantas, jika aku katakan apa hubungan ku dengan Pak Namjoon, apa yang akan kau dan kakak sepupumu lakukan? "

"Aku tidak akan melakukan apapun selain hanya melindungi mu Jim. Tapi tidak dengan kakak sepupuku."

"Melindungi katamu?" Jimin menatap Yoongi curiga. "Kenapa?"

Yoongi terdiam, sepertinya dia kelepasan berbicara. Yoongi menarik napas pelan kemudian melepaskannya kembali.
"Karena aku suka padamu!" ucapnya sambil menatap mata Jimin tajam.

Jimin hanya terdiam membeku mendengar pernyataan Yoongi. Sungguh dia tak menyangka jika pria di hadapannya ini seseorang yang memendam rasa padanya. Belum pernah, belum pernah ada pria yang secara gamblang menyatakan perasaannya pada Jimin. Lancang sekali, atau, nekat sekali pria ini.

Jimin pernah punya kekasih, tetapi itu juga karena dijodoh-jodohkan oleh temannya. Tanpa ungkapan rasa sampai akhirnya Jimin mencintai pria itu. Namun pria itu menghianatinya dan berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Berbeda dengan pria di depannya ini. Jujur Jimin sedikit tersentuh hatinya.
"Sayang sekali aku tidak dapat membalas perasaanmu."

"Aku tidak minta kau membalas perasaanku."

"Lalu, kau mau aku bagaimana?"

"Jauhi dan jaga jarak dengan Pak Namjoon. Apapun hubunganmu dengannya. Tolong jauhi dia Jim. Dia sudah punya seorang istri dan dua orang anak."

Love Desire (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang