LD (Part 9)

2.5K 210 48
                                    

Love me, please!

Kiss me, please!

___________________________________________

Jimin membuka matanya perlahan. Ia tersontak kaget kala menyadari ia tak sedang berada di kamarnya. Jimin menekan-nekan keningnya, kepalanya sakit sekali akibat mabuk semalam. Ia melihat sekujur tubuhnya masih terbalut gaun yang sama. Terdiam ia berfikir apa yang terjadi tadi malam, dan bersama siapa ia pulang, dan kamar siapa ini. Masih dalam keadaan setengah sadar Jimin pelan membawa tubuhnya yang agak pegal turun dari tempat tidur. Berjalan gontai menuju kamar mandi, masih mengabaikan rasa penasaran akan kamar yang ia tempati untuk tidur malam ini. Ingatan Jimin belum pulih seutuhnya.

Jimin keluar dari kamar mandi, perutnya lapar, ia pergi keluar kamar berjalan menuju dapur. Jimin berjalan sambil menekan kepalanya, berusaha mengingat. Berjalan melihat sekelilingnya. Rumah yang sangat rapi dan bersih. Cukup terbilang mewah dengan nuansa hitam putihnya.

"Kau sudah bangun! " Yoongi sedang berdiri di meja dapur, menyiapkan beberapa telur gulung, dan roti bakar dengan dua gelas susu yang sudah tertata rapi di atas meja makan.

"Sunbae." ucap Jimin. Ia sudah tertunduk malu. Melihat wajah Yoongi di pagi hari membuat Jimin mengingat semua kejadian tadi malam. "Maafkan aku." cicitnya pelan.

Yoongi tersenyum kecil mendengar ucapan Jimin, ia masih melanjutkan membuat telur gulungnya. "Duduklah! Kau pasti lapar, ayo kita sarapan!" Jimin menurut dan mendudukkan dirinya di kursi meja makan.

Yoongi meletakkan dua piring berisi telur gulung buatannya.
"Maaf Jim, aku belum belanja bulanan, hanya ini yang bisa ku sajikan. "

"Oh, tidak apa Sunbae, ini sudah cukup. Aku bahkan jarang sekali minum susu."

"Benarkah?  Biasakan minum susu Jim, itu baik untuk kesehatan."

"Hehe, iya Sunbae." Jimin tersenyum kecil membuat mata sipit itu semakin tertutup rapat. Yoongi menahan diri untuk tidak mencubit pipi Jimin gemas.

"Kau manis kalau tersenyum seperti itu."

"Benarkah? Aku memang manis, jadi Sunbae tidak usah minum kopi pakai gula, cukup lihat aku saja." Jimin bercanda. Tertawa kecil, hati Yoongi menghangat dibuatnya. Minggu pagi ini menjadi hari yang sangat bahagia untuk Yoongi. Bagaimana tidak, saat kau membuka mata di pagi hari kau melihat sosok orang yang kau cintai, bahkan ia tersenyum ramah.

"Biar aku saja Sunbae! " Jimin menawarkan diri untuk membersihkan sisa makanan dan mencuci piring. Yoongi mengizinkannya dan membiarkan Jimin bekerja.

"Kalau begitu aku ke kamar dulu, ku rasa mereka juga butuh di bersihkan." Jimin mengangguk mengiyakan.

Hari minggu, Yoongi dan Jimin tidak ada kegiatan apapun. Hari sudah menjelang siang, setelah selesai mencuci piring Jimin malah mengambil sapu dan membersihkan apartemen Yoongi. Awalnya Yoongi menolak, namun Jimin memaksa, alasannya ingin membalas segala kebaikan Yoongi padanya. Melihat Jimin memohon, Yoongi pun membiarkan Jimin membersihkan apartemennya. Memang apartemen itu butuh dibersihkan setelah dua minggu Yoongi sibuk mengurusi acara di klub.

Jimin membersihkan lantai dan Yoongi sibuk merapikan buku-buku pada rak yang berantakan dan tampak berdebu. Berdua di apartemen, membuat Jimin dan Yoongi semakin akrab saja. Masih mengabaikan isi hati dan pikiran masing-masing mereka lebih menikmati menghabiskan waktu bersama.

Terlalu lelah bersih-bersih sampai tak sadar Yoongi tertidur di atas sofa di ruang TV nya.

"Sunbae!" Jimin berlari kecil mencari Yoongi, ingin bertanya perihal bahan makanan yang sudah habis. Niat ingin mengajak untuk pergi berbelanja. Jimin merasa keluar mencari udara segar cukup untuk menghilangkan penat dan lelah setelah seharian membersihkan apartemen. Lagipula ia berminat ingin memasakkan sesuatu untuk Yoongi.

Love Desire (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang