8

657 118 0
                                    

Author POV

'Hallo, kim So Hyun'
'Senang bertemu denganmu lagi'
'Hallo, Kim So Hyun!"
'Hallo'
'Hallo'
'So Hyun'

"Akhh!"

So Hyun terjatuh dari duduknya dan tersungkur kebawah. Ponsel yg sedari ia pegang pun terlepas. So Hyun memeggang kepalanya yg terasa sakit, walau terasa sakit tapi bayangan itu terus memasuki pikirannya.

Matanya yg seharusnya melihat jalanan, kini menjadi hitam seperti orang buta, tapi perlahan pandangan berwarna hitam itu berubah menjadi samar, sebuah siluet sosok yg tak asing muncul di depan matanya yg tengah terbuka lebar.

Terjadi sebuah kode program yg error di dalam chip yg tertanam di tubuhnya karena memaksakan sebuah ingatan, sehingga memory itu kembali terbuka dan menelaah lebih jelas akan siapa sosok dalam kegelapan itu.

Sementara So Hyun berada di alam bawah sadarnya karena pengaruh kode program yg error itu, secara otomatis, chip yg berada dalam tubuhnya mulai memperbaiki dirinya sendiri, memperbaiki sistem yg error, sehingga So Hyun terlihat seperti orang yg pingsan namun dengan mata yg terbuka lebar.

Jimin yg melihat itu segera mendekat karena khawatir. Namun baru saja ia hendak melangkah, dua orang berbadan kekar telah mendahuluinya. Menarik So Hyun yg terlihat tidak fokus dan membawanya ke dalam mobil.

Jimin terkejut, ia segera berlari mengejar mobil itu dan memanggil-manggil nama So Hyun. Namun mobil itu melanju semakin jauh, meninggalkan Jimin yg terengah-engah. Ia menyesali dirinya sendiri karena memarkir mobilnya dengan jarak yg cukup jauh.

Jimin berlari kembali ke belakang, memutuskan untuk mengambil mobilnya. Namun langkahnya terhenti saat matanya tak sengaja menatap ponsel So Hyun yg tergeletak jatuh di halte.

***

"Bos, gadis ini terlihat aneh sejak kami membawanya." Ujar salah satu pria itu yg memiliki tubuh paling tinggi

"Benar, ia seperti berada dalam dunia lain. Pandangannya kosong walau kami sudah menegurnya berkali-kali." Pria kekar dengan rambut pomade juga ikut menyahut.

Mina mendekat pada So Hyun dengan alis yg berkerut. "Benar, gadis ini terlihat aneh," pikirnya. "Mata yg terbuka lebar namun pandangannya kosong, dan tak ada perlawanan sama sekali."

Mina melemparkan sebuah amplop coklat pada pemimpin mereka, pria yg juga berotot namun memiliki kulit lebih hitam dari pd yg lain. Ia membuka amplop itu dan tersenyum.

"Sisanya akan kuberikan saat gadis ini benar-benar jera hingga tak akan mendekati apa yg sudah menjadi milikku," Pria itu mengangguk setuju. 

"Jadi, tetap disini sampai ia kembali normal. Kita tak tau apa yg gadis ini bisa lakukan, bukan?"

Ketiga pria itu mengangguk. "Tapi, kau terlihat sangat kuat di banding dia. Sebenarnya kau tak perlu menyewa kami hanya untuk menghajarnya," pria berambut pomade itu mengajukan pendapatnya.

Mina hanya tersenyum sinis dan menatap So Hyuntajam. "Aku hanya berjaga-jaga, karena aku merasakan ada sesuatu yg aneh padanya." 

Lalu pandangannya beralih dan menatap ketiga pria kekar itu, "Dan jika ternyata aku benar-benar tak membutuhkan kekuatan kalian, maka kalian boleh berpesta dan menikmati tubuhnya."

Ketiga pria itu langsung bersemangat mendengarnya.


***


Di lain tempat, Jimin tengah melapor pada polisi tentang kasus penculikan.

"Bisa kau ceritakan apa saja yg kau lihat? Sebelum dan saat penculikan itu berlangsung?"

ROBBOT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang