[EPILOG]
Jimin dan So Hyun duduk bersama di ruang tunggu, keduanya saling diam namun senyuman tak pernah lepas dari keduanya.
Jika orang lain melihat, mungkin mereka berpikir bahwa Jimin dan So Hyun adalah sepasang ayah dan anak, tapi siapa yang tau kalau saat dulunya mereka pernah menjalin kasih.
“Aku tidak pernah berfikir kalau yang datang 30 tahun yang lalu dan mengganggu hidupku adalah robot ciptaan anakku sendiri,” ujar Jimin, tangannya mulai menggenggam tangan So Hyun.
“Kenapa kau tidak mengatakannya sejak awal padaku?”
“Karena aku ingin memberi kejutan padamu di masa sekarang,” jawab So Hyun, tangannya membalas genggaman tangan Jimin, seakan So Hyun tidak peduli akan perbedaan umur yang membedakan mereka.
“Tapi, kenapa anakmu yang menciptakanku, dan bukan kau?”
Jimin tersenyum semakin lebar, “Anakku tidak akan pernah bisa membuatmu tanpa konsep yang aku berikan. Lagipula, anakku jauh lebih jenius di bandingkan aku.”
Keduanya kembali terdiam, lalu memutuskan untuk masuk ke dalam, menengok Min Hyun yang kini tengah berada di sel penjara. Bukan, bukan dia yang masuk penjara, tapi temannya.
Min Hyun tengah menatap nanar temannya yang duduk di sudut sel penjara.
Ia tidak pernah menyangka bahwa temannya yang sudah ia anggap seperti saudaranya sendiri bersikap sekeji itu.
Bagaimana bisa ia bisa berpikir untuk membunuh ayahnya hanya karena iri pada robot ciptaannya!
Untung saja mata So Hyun memiliki fasilitias merekam secara otomatis, jadi, setiap apapun yang So Hyun lihat, akan tersimpan di dalam memorinya.
Sehingga disaat temannya –Jun (Part 1)— memberikan misi dan menanamkan virus pada tubuh So Hyun, semuanya terekam dengan jelas dan bisa dijadikan bukti pada polisi.
“Aku tak pernah menyangka kau berbuat seperti ini. Aku—“ Min Hyun menggenggam jeruji besi dengan erat, urat kepalanya menojol keluar menahan emosi yang ingin meledak.
“Aku menganggapmu sebagai saudaraku sendiri! Bagaimana bisa kau berbuat seperti itu?!”
Tapi Jun hanya bisa diam tak berkutik. Jujur, ia sendiri merasa menyesal telah melakukannya. Ini semua karena rasa iri yang tidak bisa ia tahan ketika melihat semua kesuksesan-kesuksean Min Hyun dalam berkreasi dan menciptakan robot-robot.
Apalagi, robot barunya itu hendak ia perlihatkan pada pemerintah sebagai anggota pasukan khusus, pasti pemerintah akan langsung menyetujuinya. Robot itu sempurna, kulitnya dan tubuhnya sempurna layaknya manusia, peralatannya canggih dengan otak yang cemerlang. Siapa yang tidak akan iri dengan itu semua?
“Jawab aku, sialan!” pekik Min Hyun.
“Min Hyun-ah,” Jimin menyentuh bahu anaknya. Ia tau, pasti rasanya sangat mengecewakan saat seorang yang kau percayai menghianati dirimu sendiri.
“Aku tidak bisa mempercayainya, appa..” lirih Min Hyun, ia menyandarkan kepalanya pada bahu Jimin, menangis menumpahkan rasa kesal beserta kekecewaan yang sedang tumbuh di hatinya.
Jimin hanya bisa mengelus punggung anaknya. Setelah istrinya meninggal, hanya Jiminlah yang bisa menjadi tempat anaknya bersandar dan menumpahkan keluh kesah padanya seperti sekarang.
“So Hyun-ya, bawa Min Hyun keluar. Aku akan berbicara pada Jun,” pinta Jimin pada So Hyun. So Hyun langsung mendekat dan membawa Min Hyun keluar ruangan.
***
Kini hanya tinggal mereka berdua. Jimin menatap dalam pada Jun, lalu mendesah kasar.
“Bagaimana bisa kau melakukan hal yang sama seperti ibumu, Choi Kang Jun? Cukup Mina yang masuk penjara, mengapa kau harus melakukan hal yang sama sepertinya?”
Jun yang sedari tadi hanya menunduk, kini mengangkat wajahnya. Pria itu tau persis seperti apa masalalu Ibunya dan pria tua yang kini berdiri tak jauh dari hadapannya.
Jun menyunggingkan senyum miringnya, “Ini semua karena buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.”
“Ah ya, kau benar. Dan itu sebabnya ayahmu menceraikan ibumu. Kau tau? Taehyung tidak sebodoh itu untuk jatuh pada wanita yang salah seperti Ibumu.”
Jimin segera meninggalkan sel tempat Jun mendekam di penjara.
Jimin tidak peduli pada teriakan dan makian yang terlontar dari mulut anak mantan tunangannya, ia hanya terus berjalan dan tidak peduli dengan itu semua. Sama seperti yang Jimin lakukan pada Mina dulu.
Jimin, Min Hyun dan So Hyun kini berada dalam mobil menuju perjalanan pulang. Min Hyun akhirnya bisa tenang setelah menerima semangat yang di berikan oleh So Hyun.
So Hyun yang duduk di samping Jimin menatap wajah Jimin dan Min Hyun bergantian. “Aku penasaran, dimana istrimu?”
“Eomma sudah meninggalkan kami dua tahun yang lalu,” Min Hyun yang menjawab. Ia tau, pasti ayahnya akan selalu sedih ketika seseorang menanyakan dimana istrinya.
“Oh, maafkan aku.”
“Tidak apa-apa,” jawab Jimin.
“Memangnya kau menikah dengan siapa?” tanya So Hyun lagi.
“Orang yang kau jodohkan denganku 30 tahun yang lalu, Jang Yunbi.”
Suasana hening seketika. So Hyun tersenyum mendengar Jimin yang menikah dengan Yunbi, dan Min Hyun yang tercengang karena menyadari bahwa ternyata cinta pertama yang ayahnya katakan adalah robot ciptaannya sendiri.
Jadi, saat robot ciptaannya di kirim oleh Jun ke masalalu, saat itu pula ia bertemu dengan ayahnya dan menjodohkan ayah dan ibunya?
“Aku pasti akan gila,” desis Min Hyun.
Jimin tertawa. “Bagaimana, Min Hyun-ah? Apa sekarang kau masih ingin memiliki ibu baru? Namamu sengaja diambil dari nama Robbot So Hyun, Hyun dan Min, namaku. Eommamu menyarankan nama itu, karena dia sangat bersyukur ini berkat So Hyun. Apa kamu akan menerimanya?”
"Jinjja? Robbot yang ku buat melakukan semua itu?" Tanya Min Hyun menatap So Hyun dengan dalam. Mencari kebenaran dimatanya, dan tentu saja benar.
So Hyun hanya tersenyum memandang Min Hyun. Dia tidak apa-apa jika tidak bisa menjadi istri Jimin, yang penting tetap bersama mereka.
"Tidak apa-apa jika kamu belum bisa menerimaku. Yang terpenting ijinkan aku bersama kalian disini"
"Ani.. Aku sangat setuju. Aku ingin kita semua menjadi keluarga" kata-kata Min Hyun membuat Jimin dan So Hyun terkejut.
Tapi tidak lama kemudian, senyum indah terpancar di wajah mereka masing-masing.
Memulai kehidupan baru, bersama! Tanpa harus melupakan seseorang yang telah berjasa untuknya, ibunya.
"Terima kasih eomma, karena kamu telah membawakan kehidupan yang baru dan indah untuk hidupku" ucap Min Hyun dalam hati. Sembari memeluk kedua orang tua barunya.
Jimin dan So Hyun hanya saling tersenyum. Dan memeluk Min Hyun lebih erat, menyalurkan rasa sayang mereka semua untuk Min Hyun.
***THE END***
Huahhhh akhirnya selesai juga!Jadi gimana? Kalian udah puas kan sama endingnya? Awalnya aku mau bikin sad ending, tapi gajadi soalnya susah ngubah alur ceritanya kalau di bikin jadi sad end. Jadi aku bikin happy ending deh😁
Oh ya, jangan lupa komentarnya ya, soalnya aku ngebikin ff ini di kebut sehari semalem. Dan juga hal yang aku pengenin di setiap ngepost ff tuh komentar dari kalian loh :3 cuap-cuap aja di komentar, pasti aku baca kok.
Vote dan Comment sangat diperlukan!!
Jangan lupa saran pemain selanjutnya ya😊😊

KAMU SEDANG MEMBACA
ROBBOT [END]
De TodoDi tahun 2055, seorang profesor berhasil membuat robbot wanita yg hampir sempurna layaknya manusia. Robotnya ini akan ia perlihatkan pada pemerintah. Namun, sehari sebelum di tampilkan, robot itu menghilang. Kembali ke tahun 2018. Ada Park Ji Min, m...