Park Ji Min POV
Hari ini akhirnya aku bisa berkencan dengan So Hyun. Dengan membawa dua ice cream cone, aku mendekatinya yg tengah duduk di sebuah taman bermain.
Kulihat ia sedang duduk menyandar dengan mata terpejam, earphone menempel dengan manis di telinganya. Lalu aku berdiri tepat di depannya. Tak ada hal khusus yg aku lakukan, aku hanya menatapnya yg terlihat manis saat sedang tertidur.
Ah, ia memang selalu terlihat manis dimanapun dan kapanpun. Aku menatap wajahnya dalam, begitu larut hingga pikiranku melayang pada beberapa hari yg lalu saat aku hendak membeli makanan di sebuah mini market.
-Flashback on-
Saat itu aku tengah berjalan menuju minimarket, tapi mataku tak sengaja melihat dua sosok wanita yg tengah berbincang di sebuah taman. Saat aku melihat lebih jelas, aku melihat So Hyun dan Yunbi sedang berbicara serius.
Bagaimana bisa mereka duduk bersama?
Dan apa yg mereka bicarakan?
Jadi kuputuskan untuk berjalan lebih dekat untuk mendengarkan lebih jelas pembicaraan mereka.Kulihat So Hyun berdiri dari duduknya sambil melipat kedua tangannya, lalu ia mengatakan bahwa Yunbi sudah menyukaiku sejak masa sekolah dulu.
Aku tidak terkejut mendengarnya, karena aku memang sudah mengetahuinya sejak dulu. Jika saja saat itu aku tidak di jodohkan dengan Mina dan mengalami phobia itu, mungkin aku mau untuk menjadi kekasihnya.
Lalu aku berjalan semakin dekat agar bisa mendengar lebih jelas akan pembicaraan mereka yg mulai berubah serius dan suara So Hyun yg mulai mengecil.
"Aku tidak akan memberitahunya. Asal kau mau memenuhi persayaratanku."
"Syarat?"
Syarat apa yg robot itu maksudkan?
"Aku ingin, setelah 30 hari dimulai hari ini, kau menjadi kekasih Jimin. Jangan biarkan ia bersama dengan wanita lain, aku hanya mempercayaimu."
"Apa maksudmu? Apa Jimin benar-benar sakit hingga kau ingin mendonorkan bagian tubuhmu untuknya?"
"Tidak. Aku yg akan meninggalkannya."
"Ke-kenapa?"
Ya. Kenapa? Kenapa robot bodoh itu berbicara seperti itu? Apa salahku hingga ia berniat meninggalkanku? Apa ia sudah jatuh hati pada pria lain?
"Karena aku tidak memiliki waktu lagi."
Waktu? Apa maksudnya? Aku berjalan lebih dekat, menyembunyikan diriku di balik semak-semak dan mendengarkan lebih jelas.
"Sebenarnya.. Aku ini bukanlah manusia, aku adalah robot dari masa depan."
Kulihat Yunbi terdiam. "Mwo?"
"Aku datang kesini untuk membunuh seorang pria dan itu adalah Jikin. Tapi aku tidak bisa melakukannya, aku terlanjur jatuh hati padanya dan.. Orang gila mana yg mau membunuh orang yang ia cintai hanya demi sebuah misi konyol?"
Kulihat Yunbi masih diam dan mendengarkan. Aku yakin di dalam hatinya ia sangat terkejut hingga ekspresinya hanya seperti itu dalam beberapa saat.
"Jadi, aku memutuskan untuk tidak membunuhnya dan mengabidakan diriku untuk terus mencintainya. Tapi ternyata, ada satu hal yg aku lupakan. Satu hal yg amat besar."
Yunbi mengerutkan keningnya.
"Apa itu?""Aku hanya di beri waktu selama 120 hari, jika aku membunuh Jimin, otomatis aku akan kembali ke masa depan. Tapi, jika aku belum membunuhnya dalam 120 hari, aku.. akan mati."
Aku membelalakkan mataku. Mati? apa yg terjadi? Bagaimana bisa? Bagaimana..
"Orang yg memerintahkanku dalam misi ini telah menanamkan sebuah virus yg akan aktif dalam 120 hari di dalam chip yg ada di tubuhku. Dan saat virus itu menyebar, aku akan mati. Dan aku sudah menggunakan waktuku selama 90 hari."
Kulihat So Hyun bergerak dan menarik Yunbi untuk berdiri. Lalu meletakkan kedua tangannya di bahu Yunbi.
"Kumohon, jaga Jimin saat aku tak ada. Dan berjanjilah untuk tidak mengatakan ini pada Jimin ataupun yg lain. Aku hanya mempercayaimu karena aku tau kau bisa di percaya."
Aku berjalan mundur dan pergi kembali ke rumah. Melupakan niatku untuk membeli makanan di minimarket yg tak jauh dari tempatku berdiri.
Setelahnya, aku merenung di balkon dan memikirkan semua yg So Hyun bicarakan dengan Yunbi.
Apa yg harus aku lakukan?
Virus?
Virus apa itu?
Apa aku bisa?
Apa aku.. Astaga!Itu hanya sebuah virus, Park Ji Min.
Kau hanya harus mencari antivirus itu sebelum virusnya menyebar. Bukankah aku sudah cukup ahli di bidang IT?Saat sedang berpikir langkah apa yg harus kuambil, tiba-tiba aku merasakan punggungku di peluk oleh seseorang.
Ah aku tau, pasti So Hyun berpikir untuk menghabiskan sisa waktunya untuk membuatku bahagia. Aku tak sabar untuk segera berbalik dan memeluk tubuhnya. Tapi aku menahannya untuk mendengarkan sebuah kalimat. Kalimat yg selalu aku tunggu,
"Aku mencintaimu."
Kemudian aku berbalik dan memeluknya. Sungguh aku merasa bahagia bahwa dugaanku tidak salah. Ia akan menghabiskan waktunya untukku, dan tentu aku juga akan menghabiskan waktu yg tersisa untuk membuat antivirus itu.
Sesudahnya kami berciuman dan kembali berpelukan. Aku tau ia sedih, tapi aku juga tak ingin menambah kesedihannya. Jadi aku akan bersikap seperti biasa sambil mencari solusi atas masalah ini.
"Aku.. Aku benar-benar akan berada disisimu sampai aku mati, Jimin-ah."
Dan aku tidak akan pernah membuatmu mati dengan sia-sia, jawabku dalam hati.
-Flashback off-
Aku duduk di sebelahnya, menarik salah satu earphone di telinganya dan menempelakannya di telingaku.
Kulihat ia membuka mata dan tersenyum melihatku. Aku memberikan satu ice cream yg ada di tanganku dan ia mengambilnya.
"Marc Terenzi, Love to be loved by you," ujarku mengatakan judul lagu yg tengah ia dengarkan.
Robot itu mengangguk dan menjilat ice cream coklat yg mulai meleleh di bagian pinggirnya. "Apa kau berniat untuk menikahiku?"
"Aku mengharapkannya jika aku bisa."
"Tapi sayangnya kau tidak bisa."
"Apa?"
Aku menarik tangannya hingga ia berdiri. Lalu aku melepaskan earphone yg ada di telingaku dan juga di telinganya, dan meletakkan benda itu di dalam saku jaketnya.
"Ayo kita coba semua wahana yg ada di taman bermain ini!" kataku sambil terus menariknya, aku harus membuatnya bahagia hingga ia lupa jika waktunya sudah tak lama lagi.
"Dan jangan sampai muntah, arraseo?"
***TBC***
Next? Komen yg banyak dulu.

KAMU SEDANG MEMBACA
ROBBOT [END]
РазноеDi tahun 2055, seorang profesor berhasil membuat robbot wanita yg hampir sempurna layaknya manusia. Robotnya ini akan ia perlihatkan pada pemerintah. Namun, sehari sebelum di tampilkan, robot itu menghilang. Kembali ke tahun 2018. Ada Park Ji Min, m...