EPISODE 9

547 14 10
                                    

Setelah terbangun dari koma, Xiao Nai lebih memikirkan Wei Wei daripada kondisinya sendiri. Ia langsung meminta teman-temannya untuk mengecek apa yang terjadi pada Wei Wei melalui Games Chinese Ghost Story.

Awalnya Ban Shan tak mau melakukan itu, ia mengatakan jika sekarang yang harus Xiao Nai lakukan hanyalah beristirahat saja. Namun, setelah beberapa saat barulah ia menyadari kalau malam kemarin seharusnya Xiao Nai berpasangan dengan Wei Wei untuk duel di babak final, “Jangan-jangan,.. adik ipar menunggumu semalaman…”

Tak sengaja, ayah dan ibu mendengar kata ‘adik ipar’.. Ibu berspekulasi bahwasanya Xiao Nai tengah memiliki pacara. Namun, ayah menyanggahnya,.. beliau meyakini kalau Xiao Nai bukanlah tipe pria yang senang membina hubungan dengan perempuan, “Kufikir, dia akan menikah pada usia 40 tahun..” ungkapnya sambil tertawa nyinyir

Ayah berfikiran, kalau mereka mungkin saja salah dengar.. Bisa saja mereka mengatakan hal yang lain. atu, kalaupun memang banr mereka menyebut ‘adik ipar’, mungkin saja itu sebutan untuk teman mereka dalam dunia games, “Anak-anak zaman sekarang, memiliki kehidupan yang rumit di dalam dunia games…”

Ban Shan dirundung rasa bersalah,.. dengan sisa uang yang dimilikinya ia berusaha untuk membelikan Xiao Nai makanan yang mahal, sebagai bentuk terimakasih sekaligus maaf darinya. Bagaimana-pun juga, kejadian tempo hari, merupakan kesalahannya total.

Kepada Hao Mei dan Yong Hou, Ban Shan menegaskan bahwa dirinya akan selalu bersedia untuk menjadi bawahannya Xiao Nai, menuruti semua permintaannya apapun itu.. Bahkan, tanpa rasa takut, ia rela jika Xiao Nai memintanya terjun ke laut ataupun masuk ke neraka..

Hal itu membuatnya ditertawakan, mereka tak faham akan sikap Ban Shan yang tiba-tiba berubah mello seperti ini. Terlebih lagi, secara tiba-tiba Ban Shan menangis, mengatakan jika Xiao Nai adalah orang yang sangat baik dan layak untuk disebut sebagai orang terhebat yang pernah ditemuinya..

“Kalian belum pernah merasakan kondisi diantara hidup-mati, seperti yang kualami kemarin. Aku tak habis fikir,.. mengapa Xiao Nai menganggap hidupku sama berharga dengan hidupnya.. Itu perlakuan yang sangat menyentuh yang pernah kualami..” tutur Ban Shan dengan suara yang bergetar yang tentunta membuat temannyayang lain ikut terharu dan bahkan hampir menangis.

Wei Wei masih saja menunjukkan ekspresi murug. Ia-pun terlihat tak bisa fokus untuk belajar. Ketika Er Xi meminta bantuannya untuk melawan monster dalam game-nya, wei Wei terlihat tak bersemangat hingga membuatnya kalah dalam duel tersebut.

Er Xi menyadari perubahan Wei Wei, ia-pun bertanya apa masalah yang sedang dihadapinya. Perlahan, Wei Wei mau bercerita, diawali dengan ia bertanya mengenai perasaan Er Xi jika salah satu temannya dalam games tiba-tiba menghilang tanpa jejak..

Karena masih baru dalam dunia games, Er Xi menajwab jika dirinya akan merasa baik-baik saja. Toh, dalam dunia games, setiap hari akan ada pemain baru yang bergabung ataupun keluar tanpa pemberitahuan apapun. Tak ada hal yang mengingat mereka untuk memberikan penjelasan jika ingin berhenti bermain games…

Wei Wei menangis karena menonton video games yang dibuatnya bersama Naihe. Dulu, ia menangis karena terharu akan alur ceitanya, sekarang ia menangis karena memikirkan Nai He yang tiba-tiba menghilang darinya.

Wei Wei ingin log-in kedalam akun game-nya, namun ia merasa takut tanpa alasan yang jelas. Ia bingung, mengapa dirinya begitu takut.. “Rasa-rasanya.. aku telah menyukai dia..” gumamnya

Xiao Nai akhirnya memiliki waktu untuk membuka akun games-nya. Ia begitu sedih, ketika mengetahui apa yang terjadi di malam hari saat dirinya menghilang. Ia merasa sangat bersalah kepada Wei Wei.. Ingin meminta maaf, tapi sampai hari ini, ternyata Wei Wei belum pernah membuka akun games-nya lagi..

Sinopsis Love 020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang