EPISODE 12

481 10 0
                                    


Xiao Nai ternyata membawa Wei Wei ke kantor barunya dan berhubung hari ini hari minggu, jadi tidak ada orang disana. Dia membawa Wei Wei ke ruang kantornya dan meminta Wei Wei untuk belajar di sini saja.

Beberapa saat kemudian, mereka saling mengerjakan tugas mereka masing-masing dalam diam. Tapi Wei Wei lama-lama merasa tak nyaman dengan kesunyian diantara mereka ini. Saking tak nyamannya, dia sampai tidak bisa konsen belajar, apalagi mereka cuma berduaan. Xiao Nai memperhatikan Wei Wei yang tampak melamun dan bukannya belajar. Akhirnya dia memanggil Wei Wei untuk memperlihatkan karakter dalam game ciptaannya.

Sementara Wei Wei melihat-lihat gambar karakter itu, Xiao Nai mengambilkan segelas air untuknya dan senang saat melihat ekspresi Wei Wei yang tampak mengagumi pekerjaannya.

"Aku suka game ini" komentar Wei Wei

"Tapi kau kan baru melihat karakternya"

"Tapi karakter bisa mengungkapkan banyak hal tentang sebuah game" 

Wei Wei memberitahu Xiao Nai bahwa alasannya memilih karakter pendekar wanita berbaju merah bukan cuma karena kemampuannya tapi juga karena bajunya yang tidak terlalu terbuka dibanding karakter wanita dalam game online lain yang kadang sangat vulgar hanya demi menarik para pemain cowok. 

Dan yang paling dia sukai dari karakter wanita dalam game ciptaan Xiao Nai ini adalah karakter-karakter wanitanya berpakaian sopan. Hal ini menunjukkan kalau penciptanya sangat percaya diri dan menghormati gamenya hingga dia merasa tidak perlu menggunakan cara-cara murahan untuk menjual gamenya. Tentu saja Xiao Nai senang dengan pujian Wei Wei.

Lalu kapan uji cobanya dimulai? tanya Wei Wei. Xiao Nai berkata sekitar akhir tahun ini. Wei Wei langsung request log-in dalam uji coba itu. Tapi Xiao Nai malah tampak ragu. Kenapa? Apa tidak boleh?

"Itu... tergantung level kemesraan kita pada saat itu" kata Xiao Nai. hahaha! Wei Wei langsung kesal tapi dia berusaha keras menahannya dan bertanya bagaimana caranya mengukur level kemesraan mereka?

"Akan kuciptakan model untuk mengukurnya" jawab Xiao Nai.

Wei Wei cepat-cepat mengalihkan topik membahas tawaran dari Feng Teng, dan apa maksud Xiao Nai saat dia bilang itu sdikit rumit? Xiao Nai pun memberitahunya bahwa perusahaannya akan bekerja sama dengan Feng Teng untuk mengembangkan gamenya ini.

Mendengar itu, Wei Wei langsung meminta Xiao Nai untuk mengurusi masalah penawaran video itu. Walaupun video itu terdaftar atas namanya, tapi video itu kan hasil kerja sama mereka semua. Atau tidak dijual juga tidak apa-apa, dengan begitu mereka bisa menggunakannya sendiri nanti. Tapi Xiao Nai menyuruh Wei Wei untuk menjualnya saja dan menandatangani kontraknya sendiri. 

"Oke, kalau begitu aku akan membagi hasil keuntungannya untuk kita berlima"

"Kau tidak perlu membaginya dengan yang lain. Simpan saja untuk dirimu sendiri, anggap saja itu hadiah dari mereka atas pertemuan pertama kalian"

Wei Wei benar-benar tak percaya mendengarnya. Kalau dia membahas pembagian keuntungan antara mereka berdua saja, bisa-bisa Xiao Nai akan menolaknya juga dan menyuruhnya untuk menganggap itu sebagai hadiah pernikahan.

Xiao Nai lalu duduk di sofa dan saat itulah Wei Wei mulai memperhatikan mug yang dipakai Xiao Nai, mug itu bergambar karakter Xiao Nai dalam game. Wei Wei langsung memperhatikan mug-nya sendiri dan mendapati mug itu ada gambar karakter gamenya juga. Jadi, apa ini artinya Xiao Nai sudah menyiapkan mug ini khusus untuknya jauh-jauh hari? Apa Xiao Nai tahu kalau suatu hari dia akan datang ke kantor ini?

Karena pikiran itu, Wei Wei pun langsung bertanya pada Xiao Nai, bagaimana waktu itu Xiao Nai bisa tahu kalau dialah Reed Wei Wei. Xiao Nai pun memberitahunya tentang saat pertama kali dia melihat Wei Wei main game di warnet dan dia terpesona melihat permainan Wei Wei.

Sinopsis Love 020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang