Haechan

3.7K 233 6
                                    

Dia seperti Mawar. Sangat indah tapi terlalu banyak duri di batangnya. Bunga itu terlihat sangat Rapuh sehingga aku tidak berani memegangnya.

...

Haechan sedang Kesal dengan roomate barunya. Ingin rasanya dia menendang Minhyung keluar dari apartement nya kalo saja dia tidak ingat masakan Doyoung hyung.

"Aish... Lee Minhyung benar benar menyebalkan, Kau tau bahkan dia mendengar alarm ku berbunyi tapi dia tidak membangunkan ku dan pergi begitu saja." Jeno yang melihat kelakuan sang sahabat hanya geleng geleng kepala.

"Mungkin dia sedang terburu buru, Aku lihat dia seperti anak baik dan penyendiri." Ucap Jaemin memperhatikan Obyek pembicaraan yang sedang berkumpul dengan Taeyong Sunbae cs.

"Hya hya hya... kemana kau melihat Jaei..."Rajuk Jeno protes melihat kekasihnya sedari tadi memperhatikan Lee Minhyung. Tidak dapat dipungkiri Minhyung dengan paras Tampan nya membuat banyak sekali mahasiswi bahkan mahasiswa yang menginginkan nya. Belum genap Seminggu Minhyung sudah banyak memiliki Fans. Terlebih Minhyung diketahui adalah adik dari seorang Lee Taeyong Pangeran kampus. Jeno kadang iri melihatnya (*Plak.)

"Bagaimana kau bisa punya teman kalau setiap hari berkumpul dengan ku..." Keluh Taeyong. Bukannya tidak ingin diikuti sang dongsaeng, Taeyong ingin Minhyung mempunyai teman dan bermain bersama teman sebayanya. Doyoung datang membawa nampan berisi makan siang mereka sedikit heran melihat Taeyong yang menatap frustasi ke arah Minhyung.

Minhyung yang sedang bermain bersama jaehyun pun menghentikan permainan nya. Ten yang melihat perubahan wajah Minhyung kesal. Ten adalah anak tunggal dan kesan pertama melihat Minhyung membuat nya tanpa sadar ingin melindunginya. Ten sangat Menyukai wajah ceria Minhyung. Senyum Minhyung sangat Cute menurutnya. Minhyung juga tidak lah berisik ataupun terlalu diam. Membuat Ten tambah menyukainya.

"Yakkk... Apa salahnya minhyung makan bersama kita. Mungkin dia belum terbiasa dengan teman barunya." Sahut Ten menatap kesal ke arah sahabatnya. Minhyung berdiri membereskan psp dan memgantongi ponselnya berjalan menjauh. Panggilan jaehyun dan doyoung bahkan tidak di dengarnya.

"Yakkk Lee Taeyong!" Kesal Jaehyun.

"Aishh..." Taeyong melihat ke 2 sahabatnya menatap kesal ke arahnya, Doyoung pun menatapnya kecewa. Taeyong mengacak rambutnya frustasi dan mengejar Minhyung. Bukan itu maksudnya. Minhyung pasti salah menerima perkataannya.

Mark Pov.

Mendengar teguran dari Appa dan juga Jhonny hyung sudah biasa, Mendengar teguran dari Taeyong Hyung adalah hal yang tidak aku inginkan.
Aku tak tau bahwa aku mengganggu waktu taeyong hyung bersama sahabatnya. Mungkin benar aku harus bergaul bersama teman seusiaku. Tapi aku kadang merasa takut jauh dari Taeyong hyung.

Dengan Earphone di kedua telingaku, Aku terus berjalan.
"Hah..." Aku menghela nafas menyesal pergi begitu saja.

Mark pov End

Auther Pov.

Taeyong berlari menyusul Minhyung. Tapi Taeyong tidak dapat menemukannya. Taeyong mulai panik karna Minhyung tidaklah terlalu paham Letak kampus, Apalagi Daerah Seoul. Minhyung tidak mungkin keluar area kampus batin taeyong.

"Eodiga?...Minhyung ah..." Taeyong lupa mengambil ponselnya di kantin. Karena tidak dapat menemukan Minhyung, Taeyong berbalik mencari Doyoung untuk mengambil ponselnya.
Doyoung berada di parkiran bersama Ten, Jaehyun dan Winwin. Mereka berencana berkumpul dicafe biasa setelah jam terakhir.

"Minhyung Eodi?" Tanya Doyoung yang melihat Taeyong mendekat kearah mobil mereka.
"Youngie kau membawa ponselku?" Tanya Taeyong. Doyoung mengulurkan ponsel Taeyong dari jok penumpang kemudian keluar.

"Wae?..." Tanya Doyoung Bingung.  Ten, Jaehyun dan winwin yang berada di mobil Sebelah keluar dengan wajah bingung melihat Taeyong tidak langsung menyetir mobilnya.

"Waeyoo? kenapa gak jalan." Tanya winwin.
Dijawab gelengan kepala dari doyoung.
Taeyong sibuk dengan ponselnya. Tapi Ponsel Minhyung tidak aktif. Sekali lagi Taeyong menghela nafas. Sahabatnya memandangnya meninta penjelasan.

"Aku tidak dapat menemukan nya, Ponselnya tidak dapat dihubungi."

"Mworago...? Hya kita harus mencarinya." Seru Ten ikut khawatir.

"Ani... Mungkin Minhyung butuh waktu sendiri." Saran Jaehyun meski dia sendiri khawatir dengan keberadaan Namja cilik itu.

Sendiri...
Taeyong Ingat Mark tidak bisa ditinggal sendiri. Psikis anak itu masih sangat labil. Eomma nya mewanti wanti jangan meninggalkan Mark sendiri dalam kurun waktu yang lama.

"Ini tidak bisa... Jaehyun, Ten antar Winwina dan Youngie pulang ini sudah jama 5 lebih. Aku akan mencoba mencari nya sekali lagi."

"Aku akan menbantu..." Seru mereka.

"Aniya... Winwin harus pulang kalian lupa hari apa.?"

Kring~
Doyoung meraih ponselnya yang bergetar
"Yeoboseyo hyuck ah"
"..."
"Jinjja...? Eottokhae?"
"..."
"Geuriguna... Arraseo... Gomowo hyuck ah"

"Haechanie bilang Minhyung bersamanya. Jangan khawatir dia hanya butuh waktu sendiri." Ucap Doyoung menatap Sahabat nya.
Taeyong menghela nafas lega mendengar Mark bersama Haechan. Begitu juga dengan yang lain.

"Baiklah kajja kita tunggu mereka di Rumah." Lanjut Doyoung.

.
.
.

Mark terus berjalan tanpa memperhatikan jalan. Alunan musik menemaninya. Tanpa sadar Mark menyebrang jalan meski lampu lalu lintas masih bewarna Merah. Sebuah mobil melaju kencang dari arah Samping beberapa pejalan kaki mencoba meneriaki Mark. Tapi Mark tidak dapat mendengarnya.

BRAK..!



~~~TBC~~~

Halloow
Sangat pendek yahh..
Aku Habis flasback nih Liat Mark n Haechan di MMC mereka masih Cute abis...
ㅠㅠ
Gak nyangka Sekarang mereka udah tumbuh jadi Cogan impian.

HURT MarkHyuck {Complete}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang