Love

2K 142 3
                                    

Happy Reading~

.
.
.

Seorang pemuda berlari dengan tergesa gesa. Sesekali menyengol beberapa Mahasiswa yang berpapasan dengannya. Wajah nya terlihat panik tapi masih sempat meminta maaf. Beberapa Mahasiswa yang mengenalinya memandang nya bingung.

Brakk...

Pintu Kelas terbuka dengan cukup keras. Pemuda dengan nafas terburu itu mengedarkan pandang kepenjuru kelas. Beberapa mahasiswa memandang nya merasa terganggu tapi pemuda itu tidak mempedulikan tatapan mereka. Setelah menemukan keberadaan orang yang dicarinya dia segera menghampiri orang itu.

"Haechan ah~ Gwanchana...?" Pemuda itu menarik Haechan yang sedang bercanda dengan jaemin dengan wajah khawatir. Memandang tubuh Haechan seakan takut ada sesuatu yang membuatnya khawatir.

"Hyung...? Aku tak apa apa... Emang nya aku kenapa.?" Haechan berkata dengan wajah bingung nya melihat Minhyung yang memandangnya penuh kekhawatiran. Meringis menyadari Namjachingunya terlihat seperti kehabisan nafas dengan peluh yang menetes di dahinya. Haechan yakin Minhyung berlari kesini Tapi untuk apa?.

"Ppfff..." Haechan yang bingung memandang kearah Sahabatnya yang terlihat menahan tawa. Tatapan bingungnya berubah menjadi Tatapan tajam seakan siap memangsa sahabatnya sendiri.

"Yakk Lee Jeno...!" Haechan mengeram marah dengan tatapan membunuh kearah sahabatnya. Detik berikutnya Jeno tertawa dengan keras karena berhasil menjahili Minhyung. Mengabaikan tatapan Haechan dan Juga Jaemin.

Minhyung yang menyadari itu hanyalah kejahilan Jeno, memeluk Haechan dengan tiba tiba membuat beberapa mahasiswa disana menyoraki mereka. Tapi Minhyung tidak mempedulikan mereka. Dia hanya bersyukur Karena yang dikatakan Jeno adalah kebohongan.

"Syukurlah kau baik baik saja. Aku benar benar takut mendengarmu terluka. Jangan pernah terluka." Haechan yang hendak melepaskan diri terdiam mendengar ucapan Khawatir Minhyung. Dia bersumpah akan memberi pelajaran yang setimpal pada Jeno.

"Gwaenchana Hyung... Aku tidak terluka sedikitpun." Haechan menenangkan Minhyung yang memeluknya erat. Tersenyum menyadari Minhyung sangat mengkhawatirkannya.

"Akkhhh... Appo Jaeiii...." Teriakan jeno membuat Haechan dan dan Minhyung melepas pelukan mereka dan memandang kearah

"Kau benar benar minta dihukum Jeno ya..." Terlihat Jeno yang kesakitan mencoba melepas tangan Jaemin yang menarik kupingnya. Minhyung meringis membayangkan pasti itu sakit. Sedangkan Haechan tertawa dengan keras dan menyuruh jaemin menariknya lebih keras.

.
.
.

Minhyung sedang berada dikantin bersama Jeno. Haechan dan Jaemin sedang ada kelas sehingga mereka tidak makan siang bersama. Jeno terus memandang ke arah minhyung membuat Minhyung menghentikan acara makannya dan menatap balik ke arah Jeno.

"Why...? Apa ada yang salah?" Minhyung menatap penuh tanya ke arah Jeno. Jeno tersenyum tanpa dosa karena berhasil mengalihkan perhatian Minhyung.

"Kau benar benar menyukai Haechanie...?" Minhyung mengerutkan kening mendapat pertanyaan mendadak dari Jeno.

"Ani...Haechan adalah Namja cerewet dan berisik... Meski begitu dia adalah teman yang baik. Jika kau hanya bermain main dengan nya jangan harap kau bisa lolos dari ku." Ucap Jeno dengan wajah serius. Minhyung memandang serius kearah Jeno.

"Apa aku terlihat sedang bermain dengan nya.?" Jeno Menggeleng mengingat betapa khawatirnya Minhyung saat dia mencoba mengerjainya dengan bilang Haechan terluka. Tapi Jeno adalah sahabat haechan dari kecil. Dia tidak ingin sahabatnya dipermainkan.

HURT MarkHyuck {Complete}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang