Andante 7: Rain in Serpentine

2.9K 510 18
                                    

"How's your life?" Jeonghan bertanya ketika mendapati Wonwoo duduk di sebelahnya.

"Not bad, just feel lonely." Wonwoo menjawab sekenanya dengan kedikkan bahu dan bibir tipisnya yang melengkung ke bawah. "Omong-omong, kau tidak bersama Seungcheol?"

"Dia mengantarkan kakaknya check up ke rumah sakit." Balas Jeonghan tanpa menatap Wonwoo, pasalnya ia sedang sibuk dengan tugas essay dadakan yang diberikan Mr. Aaron. "Daripada kau sendirian lebih baik bantu aku."

"Baiklah, kau tahu aku tak bisa menolak sesuatu 'kan." Dengan cekatan, Wonwoo membuka salah satu buku yang berserakan di hadapan Jeonghan.

"Really?! Kau memang temanku yang paling baik Wonu-ya!" Jeonghan melepas tatapannya dari laptop dan langsung memeluk Wonwoo.

"Ya tapi kau harus mentraktirku setelah ini. Hahaha. Tidak. Tidak. Aku hanya bercanda. Hmm, perkembangan musik abad pertengahan ya?" Wonwoo menelisik topik essay yang sedang dibuat Jeonghan. "Tapi literatur yang kau cari sepertinya kurang, bagaimana kalau kita melanjutkan di perpustakaan. Aku akan membantumu hingga selesai, tapi setelahnya temani aku ke Hyde Park ya, please." Jeonghan mengulas senyum dan mengangguk menuruti kemauan Wonwoo.

~~~

Mingyu masih menyelesaikan lukisan di salah satu studio di Serpentine Gallery, kali ini ia melukis seekor burung merpati putih di pelataran Trafalgar Square yang sedang diberi makan oleh seorang pria yang entah mengapa malah menyerupai dirinya sendiri. Ia tersenyum, mengingat bagaimana kata-kata Wonwoo di Trafalgar Square sore itu. Ketika Mingyu menanyakan tentang Minghao kepada Wonwoo, pria manis bermata rubah itu menjawab.

"Minghao itu seperti burung merpati, indah dan akan mendekat dengan mudah ketika ia merasa nyaman. Tetapi saat kau mencoba menggapainya ia akan terbang begitu saja. Hanya pada tempat yang tepatlah Minghao akan berlabuh."

Mingyu kembali menatap keluar jendela studio tempatnya melukis. Hujan rintik-rintik mengguyur Hyde Park sore ini. Sedikit menyegarkan pikiran, ia hendak berjalan-jalan mengelilingi Hyde Park sambil mendengarkan suara Serpentine Lake yang terkena gemericik air hujan, baginya suara itu semerdu denting Kiss the Rain yang dimainkan Wonwoo saat pertama kali ia bertemu dengan pria manis itu. Entah mengapa bayangan senyum dan tawa lepas pria manis itu tiba-tiba saja hinggap di pikiran Mingyu.

"Wonwoo tidak ikut pulang?" Seungcheol bertanya pada Jeonghan yang berada dalam rengkuhannya di bawah payung besar yang menaungi mereka berdua.

"Ia bilang ingin menikmati keheningan, biarkan saja mungkin ia butuh waktu sendiri. Kau seperti tidak mengerti saja." Jeonghan menjawab dan Seungcheol hanya mengedikkan bahu dan melanjutkan jalannya.

"Seungcheol-ah!" Mingyu yang menyadari bahwa itu adalah temannya semasa Senior High School dulu langsung memanggil dengan cukup keras agar tak kalah dengan suara gemericik gerimis sore ini.

"Mingyu, my bro! Apa kabar? Sedang apa kau hujan-hujan begini?" Seungcheol menjabat tangan Mingyu dengan gaya khas yang sering mereka lakukan saat sekolah dulu.

Mingyu mengangkat bahu dan tersenyum, "Hanya mengisi materi workshop di Serpentine Gallery untuk pelukis pemula dan galeri memintaku melukis. Kau sendiri?"

"Menjemput kekasihku yang habis bermain di taman dengan temannya. Seperti anak kecil 'kan?" Seungcheol menjawab sambil tertawa meledek dan dibalas cubitan pada perutnya oleh Jeonghan. Mingyu tersenyum dan tiba-tiba ingin memastikan bahwa pendengarannya tadi tidak salah bahwa Seungcheol dan Jeonghan membicarakan nama Wonwoo.

Andante [Meanie] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang