BAB 7

93 20 3
                                    

Aku menceritakan kejadian tadi malam pada Viona dan Diandra, "Kalian tau gak, tadi malem adek gue bilang .... ,"

Tadi Malam

Ayah bertanya padaku, "Nanti kelas 3, kamu mau masuk ipa atau ips?"
"Kayaknya ipa, yah," Balasku.
Bunda memberikan saran padaku, "Tapi nanti pas kuliah ambil jurusan ekonomi atau akutansi saja supaya gampang cari kerjanya."

"Itu alasan kenapa aku gak mau masuk ips, aku gak suka ekonomi," Ucapku.
"Ya, nggak apa-apa terserah kamu saja. Ayah dan bunda nggak maksa kamu. Kami cuma bisa berdoa meminta yang terbaik," Senyum ayah.

"Kak, kakak udah pernah ditembak cowok belum?" Tanya Alicia padaku.
Aku terkejut mendengar pertanyaan yang diajukan oleh adikku, "Eh."

"ALICIA! YA ALLAH ANAK INI!" Marah bunda.
"Memang kamu tau itu artinya apa?" Tanya bunda, keheranan.
"Tau! Tadi pulang sekolah Roy bilang begitu," Ucap Alicia.

*percakapan Alicia dan Roy*
"Alicia! Aku nembak kamu! Sekarang kamu jadi pacar aku ya!" Tanya Roy.
"Mau," Balas Alicia.

Bunda menggelengkan kepalanya, "Salah didik dimana ya saya? Anak jaman sekarang dewasanya kecepetan ya?"

LAB KIMIA

Hahaha

"Beneran adek lo bilang gitu?" Tanya Viona.
"Iya! Ayahku saja sampai keselek," Balasku dengan tawa.
"Hahaha... dulu kayaknya pas SD gue cuma suka main barbie deh," Sahut Diandra, yang tidak berhenti tertawa dari tadi.

"Btw soal nembak, kayaknya gue mau kasih surat cinta ke Daniel deh." Senyum Viona.

Aku dan Diandra terkejut mendengar pernyataan Viona
"He! Beneran? Lo kok mau sih sama bocah itu?" Seru Diandra.

*DEG*
"Ssttt! Ra! Nggak usah pake TOA deh!" Ucap viona kesal.
Diandra mengecilkan suaranya, "Kau terpedaya rayuan buaya."
"Tapi gue malu kalo ngasih langsung. Ra, Al tolong gue dong!" Renggek Viona meminta pertolongan.
"OGAH!" Tolak Diandra dengan keras.
"Ayo dong ra, gue kasih boneka GODZILA deh!" Rayu Viona.
"Emoh!" Diandra tetap menolaknya.

Aku termenung sejenak
"Enggak mungkin aku, kan?"

Remember YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang