BAB 13

95 20 9
                                    

Maret 2015

Setelah sepuluh tahun yang lalu, sekarang aku bekerja di sebuah kantor di kota asalku.

"Al" Panggil Rachel
"Eh, kak Rachel," Balasku.
"Kemarin saudara gue yang minta tolong didesainin undangan. Minta nomer lo, jadi gue kasih gak apa-apa kan?" Tanya Rachel.
"Iya gak apa-apa kok, kak. Nanti aku tinggal tunggu dihubungi saudaranya kak Rachel aja," Balasku.
"Oke, makasih ya Al," Ucap Rachel.

Apartemen

*Suara musik mengalun dari ponselku*

"Ya, hallo?" Ujarku.
"Hai! mm ini Alena temenya kak Rachel kan? Saya Audrey keponakannya kak Rachel yang kemarin mau minta tolong didesainin undangan," Ucap Audrey.
"Oh, iya"
"Maaf ya baru  bisa hubungin, kemarin sibuk banget," Ucap Audrey.
"Iya gak apa-apa, gimana?" Tanyaku.
"Tadi saya udah kirim email ke kamu, udah sampai belum?" Balas Audrey.

*Set* Aku membuka laptopku

"Oke, sebentar saya cek dulu" Ucapku.
"Saya sekalian jelasin aja, ya?" Tanya Audrey.
"Boleh," Balasku.
Audrey menerangkan padaku, "Di email itu saya lampirkan referensinya, tema acara saya pesta kebun gitu,"
"Okey," Ucapku.
"Tapi saya minta ada unsur sundanya juga ya, konten undanganya juga udah saya lampirin. Oh! Hampir lupa, saya mau gambar bunganya pakai cat air, kamu bisa?" Tanya Audrey.
"Bisa," Balasku.

*Tuk-tuk* Aku membuka lampiran itu.

"Sebenernya saya juga mau ada ilustrasi saya sama calon. Hmm, tapi takut terlalu ramai, itu nanti dulu aja deh," Ujar Audrey.

Aku melihat isi lampiran itu

Aku melihat isi lampiran itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"DANIEL ADERSON"

"Oh! Kira-kira besok lusa kita bisa ketemuan nggak? Mumpung saya lagi di Surabaya," Tanya Audrey.

Rasanya...

hidup seperti mempermainkan diriku

saat aku bertekad untuk melupakannya, dia datang tanpa diduga

Rasanya...

Ada yang menekan tombol reset dalam ingatanku

dan aku seakan kembali tenggelam dalam semua ingatanku akan dirinya

seakan yang aku lakukan selama ini adalah sia-sia.

Remember YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang