BAB 8

97 20 3
                                    

"Al," Panggil seseorang menghentikan lamunanku.

Rayyen memberikan selembar kertas padaku, "Nih! Dari Daniel."
"Oh, thanks Ray," Kuambil kertas itu.

*Surat dari Daniel*

"Judul lagu kemarin apa? Kayaknya itu lagu kesukaan kamu ya?"

Kuberikan balasan surat itu pada Rayyen.

"Jangan lupa ongkosnya ya, pak," Seru Rayyen.
"Iyaa, iyaa. Bakso Sugriwa ya," Tawa Daniel lalu mengambil kertas itu.

*Srek*
"A Thousand Years.
Iya itu lagu kesukaanku, kamu juga suka lagunya?" Senyum Daniel.

Saat Persiapan pensi kedua

"Guys, kita bawain minuman sama makanan ringan nih," Teriak Viona, membawa keresek berisi makanan"
"Kita baik kan," Sahut Dianda.
"Ahh, Terima kasih Vi, Ra," Teriak semua anak panitia.

Viona menghampiri Daniel, "Kalau Daniel dapet jus."
"Wah makasih Vi," Ucap Daniel.
"Ih, curang! Masa Daniel doang yang dikasih jus. Jangan pilih kasih dong Vi," Cetus Rayyen.

"Oh, lo mau Ray? Gue air mineral aja," Ucap Daniel memberikan jus pada Rayyen.
"Asikk," Ujak Rayyen.
"Eh! Gak boleh!" Teriak Viona.

Dari kejauhan aku dan Diandra melihat Viona yang memberikan jus pada Daniel.

Diandra muak melihat Viona, "Kelihatan banget ya, kalau Viona suka sama Daniel. Kayaknya hampir seisi sekolah tau deh."
"Lo gak apa-apa Al?" Tanya Diandra.
"Hah? Apa?" Balasku.

Aku mengerti
maksudmu Ra
Tapi....

"Ciee Daniel! Dapet surat cinta nih ye!" Teriak Jojo.
Semua anak panitia menoleh, lalu ikut berteriak juga "Cieee."
"Bukan gue yang kasih tau loh, Dan," Ujar Rayyen.

Aku tidak
menyangka

...rasa sakitnya seperti ini

Remember YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang