◼️018. madness and obsession

3.1K 119 5
                                    

Suka sama cerita ini.
Nhysa minta vote dan spam koment donk 💋

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒

🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Gerald terbaring lemah selama dua hari. Luka di tubuhnya cukup parah. Cherry tak habis pikir. Ellard begitu kejam dengan segala rencana jahatnya. Cherry sempat takut pada Gerald karena berusaha memperkosanya kemarin. Namun cherry merasa iba, luka yang diterima Gerald karena ulahnya hanya melihat CCTV. Ellard psikopat gila. Ia teringat bagaimana Armanaov menyerangnya hari itu. Orang-orang seperti mereka tidak punya belas kasih untuk menyakiti. Dan cara untuk melewannya harus dengan cara licik yang sama.

"Cherry ganti bajumu dan ikut denganku" cherry mengangkat alisnya

"Kita akan kemana ?. Gerald kau masih sakit" ucapnya.

"Cepatlah. Aku tidak bisa meninggalkanmu disini. Aku akan lama di luar. Dolorez tidak bisa menemanimu. Aku akan menunggu di luar" sepertinya cherry tidak bisa menolak ajakan Gerald karena terlihat seperti perintah.

Gerald sedang mengadakan pertemuan dengan rekan bisnisnya di sebuah  restoran mewah dekat the Louvre of museum dimana saat itu pengunjung sangat ramai. Karena banyaknya turis asing dari berbagi mancanegara mengunjungi museum seni paling bersejarah itu.

" Monsieur Gerald Aldrich siapa wanita cantik yang bersamamu" ucap lewis salah seorang teman bisnis Gerald menyapanya. Gerald menatap cherry yang hanya terdiam

"Kenalkan cherry istriku" seketika mata cherry membulat dan tubuhnya menegang. Mendengar pengakuan absurd gerald. Ia hanya tersenyum sekilas menatap Lewis yang menyalami tangannya dan rekan lainnya memberi ucapan selamat. Tidak ingin mengacaukan keadaan yang terlihat tenang dengan segala ketidak setujuannya dan sangat ingin protes

"Apa yang terjadi dengan wajahmu Monsieur?" Lewis baru memperhatikan wajah Gerald.

"Hanya kecelakaan kecil. Monsieur Lewis. It's okay" ucap Gerald seraya tersenyum lebar pada para koleganya yang menatap Gerald dengan saksama

Romance Of CherryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang