2

1.7K 65 11
                                    

.

"Aku tetap tak bisa menyembunyikannya, apapun yang terjadi
Seindah bintang yang bersinar di langit malam."
Yang Da Il - Only you
Ost Hotel Del Luna

.
.
.

Happy reading🥀⚘


"Woy, Mbak tetangga."

Chelsea tak bodoh untuk mengetahui bahwa ia yang tengah di panggil. Chelsea berbalik dan melihat seorang cowok berdiri di depan pagarnya sedang menatap Chelsea dengan senyumnya. Chelsea mengangkat alis, menatap orang tersebut.

"Ya kesini dong, jangan diem disana doang." Ujar cowok yang kini memakai kaos hitam ditutupi jaket dengan bawahan memakai celana jeans berwarna hitam. Chelsea menghela nafas, kalau bukan mengingat permintaan kepala sekolahnya, Chelsea sudah meninggalkan cowok tersebut dan masuk ke rumahnya.

Chelsea lalu berjalan menuju cowok yang masih saja tersenyum tersebut dengan tas sekolah yang tetap menggantung di kedua bahunya. Chelsea membuka pagarnya dan berdiri tepat di depan cowok tersebut.

"Gue Rey Attala, lo bisa panggil Gue Rey." Cowok berjaket tersebut kemudian mengulurkan tangannya ke arah Chelsea. Chelsea menatapnya datar tanpa berniat membalas, hingga cowok tersebut pun tertawa renyah. "Anjay, jutek bener jadi cewek." Ucap Rey, Chelsea kemudian mengangkat alis.

"Apa?" Tanya Chelsea singkat, yang di tanya justru tertawa, padahal tidak ada yang lucu.

"Lo pasti tau Gue tetangga baru lo, dan akan jadi murid di sekolah lo." Ujar Rey tiba-tiba, yang hanya di tanggapi Chelsea dengan wajah datar dan satu alis terangkat. "Serasa ngomong bareng tembok Gue." Ucap Rey lagi semakin membuat Chelsea bosan.

"Terus?" Akhirnya Chelsea mengeluarkan pertanyaan.

"Lo harus sapa calon temen-temen lo lah, ayo." Tanpa meminta persetujuan Chelsea, Rey menarik tangan Chelsea menuju rumah yang akan di tempati Rey dan teman-temannya. Chelsea hanya menurut tanpa penolakan, percuma menolak, karena Rey seperti tipe orang yang suka seenaknya saja.

Chelsea memperhatikan 3 cowok yang ada di dalam ruangan persegi ini. Ada cowok berkacamata, dengan kaos santai yang sepertinya sedang menyapu, cowok yang memakai kaos hitam dengan tubuh yang lebih kecil dari teman-temannya dan 1 cowok yang sejak tadi tak mengalihkan pandangan dari hp-nya.

"Woy, kenalin nih." Rey memperkenalkan Chelsea. "Kenalin diri lo, Gue juga enggak tau nama lo." Lanjut Rey kemudian membuat teman-temannya menggumam kesal. Kenapa teriak-teriak ingin memperkenalkan tetangga, bila dia sendiri tidak tahu siapa yang ingin dikenalkan.

"Chelsea." Ucap Chelsea cepat agar ia bisa menyelesaikan urusan tak penting ini. Semua pasang mata menatap Chelsea kecuali cowok yang masih saja sibuk dengan Hp-nya itu.

"Gue Kevin." Ucap cowok berkacamata sambil sekilas memberikan senyumnya, Chelsea hanya mengangguk sebagai tanggapan.

Kemudian seorang cowok ber-hoodie biru dongker mendekati Chelsea dan langsung mengulurkan tangannya. "Gue Rico, bukan Erico Lim." Ucapnya dengan senyuman lebar, Chelsea kembali mengangguk tanpa membalas uluran tangan Rico.

"Enggak bakal di bales tangan lo, mending lo tarik tangan lo." Ucap Rey malas, ia merotasikan matanya saat mengingat bahwa ia juga diperlakukan sama oleh Chelsea. Rico mengangguk-angguk saja sambil menarik tangannya kembali.

"Cantik- cantik jutek." Gumam Rico yang tentu saja terdengar oleh Chelsea, tetapi lebih memilih mengabaikannya.

"Udah?" Tanya Chelsea tanpa mengubah mimik wajahnya yang tetap datar saja.

Chelsea Nataya Elvaretta [Telah Terbit | Open PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang