Chelsea Nataya Elvaretta [Telah Terbit | Open PO]

10

.

"Apakah itu sebuah kekeliruan dari malaikat?."
Dimple - BTS

.
.
.

Happy reading🥀⚘

Namun, sebuah tangan mengagetkannya. "Mau makan?." Tanya Nathan sambil ikut berjongkok memiringkan kepalanya menatap Chelsea.

Chelsea menatap Nathan. Ia lalu menggelengkan kepalanya. Nathan lalu bangkit dan mengulurkan tangannya.

"Ayo."

Nathan yang berjaket hitam dan celananya yang selutut, memberikan efek berlebih pada Chelsea.

Chelsea berdehem, ia tak tahu kenapa udara tiba-tiba panas menjadi seperti ini. "Enggak." Jawab Chelsea sambil menggeleng. Ia kembali meletakkan kepalanya di kedua lututnya. Untung saja ia sedang memakai celana.

Nathan mengangguk paham. Namun, saat ia  bangun untuk pergi, terdengar suara aneh.

Krutukkrukkruk

Nathan langsung mengalihkan pandangannya berbalik menatap Chelsea yang masih meletakkan kepalanya. Chelsea menggigit bibir bawahnya. Kenapa perutnya berbunyi di saat yang tidak tepat? Nathan berdehem, sambil tersenyum kecil.

"Ayo makan." Ajak Nathan lalu menarik tangan Chelsea bangun, Chelsea menyerah. Ia mengikuti langkah kaki Nathan.

Chelsea menatap tangannya yang di genggam Nathan. Kenapa jantungnya bisa berdetak keras seperti ini? Ini bukan waktu yang tepat untuk jatuh cinta, ia sedang memiliki banyak masalah di perusahaan.

Mereka berjalan di atas trotoar, menuju pedagang-pedagang kaki lima terdekat. Namun,

"Makan di sini aja." Chelsea menghentikan langkahnya di depan salah satu supermarket.

"Di sini?." Tanya Nathan kurang yakin, namun, Chelsea malah mengangguk dan menarik tangan Nathan memasuki supermarket tersebut.

Nathan pun ikut berhenti, ia lalu mengikuti langkah Chelsea yang memasuki supermarket. Chelsea berjalan menuju rak bagian mie instan. Ia mengambil pop mie dengan dua rasa.

"Mau di pegang terus?." Tanya Chelsea saat tangannya belum terlepas dari Nathan. Nathan yang tersadar langsung melepasnya. Ia menggaruk-garu belakang kepalanya karena merasa canggung.

"Nih." Chelsea segera melempar salah satu mie pada Nathan, dan Nathan menangkap dengan sigap. Mereka kemudian berjalan menuju kasir. Memberikan pop mie mereka untuk di seduhkan sekalian.

"Seduh sekalian." Ucap Chelsea pada penjaga kasir.

"Ha?." Tanya penjaganya bingung.

"Mienya." Jawab Nathan.

"Mienya di apain?." Masih bingung, penjaganya bertanya lagi. Wajahnya tampak sangat bingung.

"Seduh." Jawab Chelsea kini.

"Mie-nya mau di seduh sekalian?." Tanya laki-laki penjaga kasir, lagi berusaha untuk mengerti apa yang dikatakan dua manusia di depannya ini.