16

1.3K 62 0
                                    

.

Aku memikirkanmu lagi hari ini. Tidak bisa tidur semalaman. Lalu Aku penasaran. Aku ingin tahu bagaimana perasaanmu.
Everyday - Haebin gugudan
Ost. Because this is my first life

.
.
.

Happy reading🥀⚘

Chelsea menyibak selimutnya, ia kemudian dengan pelan mendudukkan dirinya, dan menatap sekelilingnya, ada sekitar 8 orang yang tidur di tenda ini, termasuk Alena dan Keisha. Lalu Chelsea bangun dengan perlahan agar tidak mengganggu teman-temannya, Chelsea melangkahi mereka satu-satu untuk keluar dari tenda ini.

Setelah berhasil keluar, Chelsea memakai sepatunya dengan cepat dan berlari ke belakang tenda, agak jauh sedikit. Ia kemudian berjongkok, dan mengeluarkan apa yang ia tahan sejak tadi. Chelsea memuntahkan makanan yang mungkin ia makan sebelumnya. Semua terkuras keluar, sampai-sampai perutnya terasa panas.

Chelsea berusaha untuk tidak mengeluarkan suara, ia benar-benar tak ingin terlihat seorang pun dengan keadaan ini. Namun, tiba-tiba sebuah tangan memegang tengkuknya, memijatnya dengan perlahan. Chelsea dengan sigap, langsung mengalihkan pandangan menatap orang tersebut.

Nathan berjongkok di sampingnya dengan jaket tebalnya sambil memijatnya, Chelsea langsung mengangkat tangannya, dan menutup kedua mata Nathan.

"Enggak usah liat." Ucap Chelsea.

Chelsea merasakan Nathan mengangkat alis. "Udah telanjur Gue liat." Kata Nathan.

"Anggap aja enggak liat, Gue malu." Ucap Chelsea serak. Nathan hanya mengangguk sambil terus berusaha memijat tengkuk Chelsea.

"Kenapa?." Tanya Nathan.

Chelsea kembali menunduk, dan menjawab tanpa mengangkat kepala. "Masuk angin." Jawabnya dengan suara lemah. Perutnya terasa panas dan tenggorokan terasa kering.

"Ayo, balik tenda." Ajak Nathan tanpa merubah posisi, karena Chelsea masih menutup matanya.

Chelsea lalu menggeleng. "Rame, enggak suka." Ucap Chelsea menjelaskan.

"Ke tenda Gue?." Tanya Nathan dan Chelsea menggeleng.

"Banyak cowok." Nathan langsung menggeleng menjawab pernyataan Chelsea. "Enggak, Gue di pos jaga. Cuman ada Gue." Jelas Nathan. Memang sejak 20 menit lalu, ia menggantikan beberapa orang yang berjaga.

Tadi, saat sedang duduk dan menikmati kopinya, Nathan melihat Chelsea yang berlari sedikit terburu-buru, dan Nathan langsung mengikutinya, karena takut Chelsea tersesat lagi. Untung teman-teman jaganya sudah tidur sejak tadi dan tanpa berniat menemani Nathan menjaga.

Chelsea lalu mengangguk. "Ayo." Ia melepas tangannya dari Nathan, dan berdiri dengan pelan. Nathan ikut bangkit, dan menarik bahu Chelsea untuk ia tuntun saat berjalan, Chelsea menurut saja. Ia merasa sangat lelah hanya sekedar menolak.

Mereka berjalan menuju tenda yang di sampingnya terdapat beberapa barang penting, seperti obat-obatan, kayu bakar, beberapa makanan, hingga alat-alat bermain seperti lompat tali, karung dan bola basket.

Nathan lalu membantu Chelsea memasuki tendanya. Dan setelah Chelsea duduk disana, Nathan bangun walau sedikit menunduk.

"Gua ambilin obat." Ucap Nathan lalu keluar menuju meja di samping tenda. Mengambil obat masuk angin, dan 1 cup mie yang sebelumnya sempat ia seduh untuk di makannya.

Chelsea Nataya Elvaretta [Telah Terbit | Open PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang