Part 7

1.2K 133 52
                                    

Btw Y/N polos amat yak.

Pasti readers sudah tau kenapa Tae dapet kekuatan kegelapan, ya kan?

.
.
.
.
.

Beberapa jam kemudian, aku sudah bisa mengontrol tubuhku.

Masih agak kaku, tapi semuanya sudah bisa kugerakkan.

Aku merasa bahwa tubuhku dipenuhi sesuatu yang besar... dan berbahaya.

Aku yakin, kekuatan ini sangat berbahaya, jika jatuh ditangan orang jahat.

Saat ini, aku bisa melihat Taehyung di sofa, menonton... kartun?

"Hei," sapa ku.

Dia terlihat terkejut dan mengganti channel-nya.

"Kenapa kau menggantinya?" tanyaku. "Aku suka kartun,"

Dia hanya diam. Dia sibuk mencari channel yang bagus untuk ditonton.

Aku dengan perlahan duduk disampingnya, dan dia mulai duduk dengan tidak nyaman. Aneh.

"Aku kira kau sudah pulang?" tanyaku lagi.

Dia menggeleng. "Aku harus menemani dan berkenalan denganmu, dengan begitu, aku tahu apa yang harus dilakukan kalau kita mendapat masalah, atau akan menyusun rencana,"

Aku mengangguk.

"Jadi," dia menghela napas. "Berapa umurmu?"

"18 tahun,"

"Oh," dia menggaruk tengkuknya. "Aku 22 tahun,"

"Wow," Joy salah. Dia bilang Taehyung setahun lebih tua dariku??

Dan dia bilang dirinya tak pernah salah...

"Lalu, bagaimana dengan keluargamu?"

Aku menatap pangkuanku dan bermain dengan jariku. "A-aku... yatim piatu. Sejak lahir, aku tak memiliki orang tua,"

"Oh, benarkah?"

Aku mengangguk pelan, "Tapi pasangan ini mengadopsi ku pada suatu hari, dan akhirnya aku pun merasakan yang namanya kehangatan keluarga. Walau mereka tinggal di luar negeri sekarang, tapi mereka... baik,"

Aku beralih menatapnya. Dia hanya menatap kosong ke arah TV.

Aku takut bertanya padanya, tapi aku memberanikan diriku, "B-bagaimana denganmu?"

Dia menatapku dari ekor matanya, dan aku tak yakin jika ingin mendengar kata-kata yang akan tumpah dari bibirnya itu.

Dia menghela napas, "Jangan beritahu orang lain,"

Aku mengangguk pelan, menatap siaran berita di depanku.

"Ibuku pergi meninggalkan kami, dan ayah kami..." aku menahan napas, "...tukang mabuk dan sibuk memukuli kami berdua,"

Aku berbalik menatapnya, dan melihat rahangnya mengeras. Aku meringis melihat lebam di ujung rahangnya yang tajam.

"Dia lebih sering memukuli adikku sendiri, tapi aku yang seharusnya dipukuli, bukan adikku!"

Tatapannya berubah gelap, matanya berubah menjadi warna... ungu?

Aku masih diam.

"Aku ingin membalas apa yang ia lakukan kepadaku," suaranya dalam, dan semua kegelapan menyelimutinya, membuatku sedikit takut. "Dan apa yang telah dia perbuat pada adikku,"

"Um, Taehyung?" aku meremas lengannya. "Bi-bisakah kau tenang? Kau menakuti ku..."

Tangannya tidak mengepal lagi, dan tatapannya melembut. "Oh, maaf,"

[Nosce te ipsum.] {kth} ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang