25. Pertemuan Keluarga

88.4K 12.2K 2.1K
                                    

___

Waktu terus bertambah dan aku masih diam di kamar. Papa sudah bersiap-siap. Sementara aku rasanya masih tak ada niat untuk meninggalkan tempat tidur.

"Ma? Aku beneran nggak mau pergi...," kataku pada Mama di seberang sana. Aku tergugu, menghapus air mataku yang terus mengalir. Entah sejak kapan aku dan Mama berteleponan. Aku mungkin mengganggu pekerjaan Mama atau mungkin Mama sudah akan pulang, tapi tak berniat pulang dulu karena masih menelepon.

"Geigi, kamu pergi aja, ya? Papa kamu mau ngenalin kamu ke tante Jessy. Sampai kapan kamu mau kayak gini terus?"

Aku menggigit bibirku kuat. "Enggak bisa, Ma. Rasanya sakit." Aku menangis kencang. Aku tak peduli lagi Papa mendengar suaraku atau tidak. "Geigi nggak siap, Ma. Geigi nggak siap ketemu sama mereka...."

"Sayang...."

"Padahal sejak malam itu aku lihat Mama sama Papa sering ngobrol nggak kayak biasanya. Aku pikir Mama sama Papa mau balik."

"Nggak kayak biasanya gimana maksud kamu?"

"Biasanya Mama sama Papa cuek aja. Atau Mama nggak pernah lama-lama ada di deket Papa."

"Itu cuma pikiran kamu, Gi."

"Enggak, Ma."

"Itu karena kamu ngarepin Mama sama Papa kamu rujuk. Jadinya kamu mikir gitu."

"Mama masih sayang sama Papa, kan?" tanyaku. Mama diam. Aku tertawa sambil menangis. "Beneran, kan, Ma? Buktinya Mama diam lama. Itu artinya Mama mikirin pertanyaanku. Nggak langsung jawab 'enggak' dengan tegas."

"Eggak, sayang. Mama udah nggak ada perasaan apa-apa sama Papa kamu. Papa kamu bakalan nikah sama tante Jessy. Mama juga punya hidup sendiri."

"Waktu itu aku nonton film yang judulnya Scorched Earth. Tokoh yang namanya Gage ada di dalam peti. Peti itu ditarik pakai mobil yang dikendarai Womack buat nyiksa Gage. Waktu mesin mobil yang dikendarai mati dan Womack perbaikin mobilnya, Gage teriak dari dalam peti. Dia nawarin kerjasama ke Womack buat ada di pihaknya. Womack diam setelah Gage nyebutin tawarannya apa. Gage bilang Womack pasti mau, buktinya Womack diam beberapa detik. Artinya Womack mikirin tawaran Gage dan ada kemungkinan Womack setuju. Womack akhirnya bilang enggak. Womack ngebuang peti Gage ke jurang sampai Gage pingsan dan susah jalan dan Womack mikir Gage udah meninggal. Tapi pada akhirnya Gage yang menang."

Mama tertawa. "Ini kamu ngapain sih malah cerita film?"

"Mama jangan bohongin perasaan Mama. Kalau Mama masih punya rasa kenapa nggak bilang aja? Womack kalau ada dipihak Gage kemungkinan dia bisa selamat."

"Geigi, nggak segampang itu."

"Berarti Mama masih sayang kan sama Papa? Mama bilang nggak segampang itu."

Mama menghela napas. "Gimana kalau posisinya ditukar? Mama seperti Gage. Papamu seperti Womack. Meskipun Gage udah nawarin kerjasama ke Womack, tapi Womack-nya nggak mau kan meskipun sempat mikir? Itu gimana?"

Aku terdiam.

"Mama pernah bilang masih sayang sama Papa kamu. Pernikahan Mama dan Om Saka memang kelihatan terlalu tiba-tiba disaat Mama masih belum move on sama Papa kamu. Tapi apa? Mama juga udah terlanjur sakit hati sama Papa kamu. Udah hilang respect. Bertahun-tahun kemudian, iya, Mama masih punya rasa. Tapi nggak sebesar dulu. Mama pikir Papa kamu udah berubah, udah nggak sama tante Jessy.

"Tapi, setelah malam itu Mama dan Papa kamu cerita soal perasaan masing-masing, di situ Mama ngerasain sakit yang kedua kalinya. Papa kamu masih sama tante Jessy dan Papa kamu bilang bakalan nikah sama tante Jessy."

Geigi [SUDAH TERSEDIA DI TOKO BUKU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang