🌷 Kanada

10.4K 868 46
                                    

"Jadi, lo beneran pindah ke Kanada?" Lucas membuka pembicaraan.

Mark cuma bisa mengangguk. Amel dari tadi cuma nunduk, milih main SM SuperStar. Lucas melirik, bete juga lama-lama. "Kok gak ngomong?"

Mark menghela napas, "Gak nemu waktunya." Lelaki itu menegakkan tubuhnya dan bersandar di sofa. Mereka lagi di kamar Mark omong-omong. "Ya udah, gue cerita nih. Bokap bakal pindah tugas ke Kanada. Semua udah diurus dan setelah lulus gue bakal langsung pindah."

Lucas gak memotong, hanya membiarkan Mark bercerita. Beda sama gadis di sampingnya yang masih sibuk main game, tapi Lucas tahu kalau cewek itu mendengarkan. "Gue gak tahu sampai kapan di Kanada, tapi gue janji. Gue bakal pulang, buat kalian."

Tepat ketika Amel mendapat tiga bintang, gadis itu mendongak--menatap televisi. "Jangan janji Mark, kalau lo gak bisa nepatin nanti pas mati ditagih lho." Nadanya penuh canda, tapi keduanya tau sebenarnya Amel kecewa.

"Gue bisa pulang tiap liburan kok." Mark melirik keduanya, mencoba meyakinkan.

Amel menoleh, tersenyum simpul. "Mark, mau lo pulang atau enggak tetep sama kok. Meski jauh, lo tetep sahabat gue sama Lucas. Gak ada yang berubah." Tangannya meraih jemari Lucas dan Mark. "Sampe lo berdua jadi kakek-kakek dan gue jadi nenek cantik, kita bakal tetep jadi sahabat. Tenang aja Mark, jarak itu bukan masalah. Teknologi udah maju kok."

Lucas mengangguk, "Bener! Kalau lo kangen bisa video call! Atau nanti gue sama Amel nabung buat beli tiket ke Kanada."

Mark ketawa, "Kalau kalian mau nanti gue bilang ke bokap buat beliin tiketnya."

"Gela sih!" Amel langsung memberikan jempol pada Mark, "Papa Lee memang yang terbaik!"

"Iya, makanya gue suka nginep di sini." Balas Lucas tak tahu diri.

Namanya persahabatan, pasti bisa mencari jalan untuk terus bersama. Jarak jauh bukan masalah, toh banyak cara menghapus jarak itu. Perbedaan waktu bukan masalah, selama ada yang bisa berkorban.

••

Hari Pernikahan Lisa dan Jaehyun

"Kulkas! Ini bagus gak sih? Risih banget sumpah! Pertama kali pake gaun gini, aneh banget yaaaa??" Amel ngeluh, soalnya dress selutut yang dia pakai bikin dia kaya cewek banget. Ya, padahal 'kan emang cewek?

Lucas melirik kemudian menggeleng, "Kaga. Bagus kok. Udah ayok, nanti telat ke resepsinyaaa."

Amel manyun. Gadis itu langsung meraih pouch dan melingkarkan tangannya di lengan Lucas. Takut jatuh, soalnya pakai heels. "Si Mali pasti dateng 'kan ya? Gue kangen." Ujarnya ketika memasuki venue pernikahan.

Jaehyun duduk bersisian dengan orang tua Lisa, sementara Lisa belum keluar dari tempat menunggu. Setelah dinyatakan sah, baru Lisa keluar bersama ibunya. Amel bertepuk tangan, sesekali menghapus air matanya. "Huhu, untung Kak Jaehyun gercep ya. Kalau enggak 'kan kak Lisa bisa disosor yang lain. Huhu, gue kapan ya? Ini malah sama lo mulu."

Lucas langsung mencubit bibir Amel, heran kenapa temannya ini cerewet banget?

Amel langsung menepis tangan Lucas. "Hih! Nanti make upnya luntur!"

"Makanya jangan bawel!" Balas Lucas.

Harusnya sih Lucas duduk di deretan keluarga besarnya, tapi anak ini malas karena nanti ikutan repot. Lucas cuma mau menjadi tamu dan menghabiskan makanan, gak tahu diri emang.

"SHSHSHSGSG! Ada kak Taeyong!" Amel menepuk bahu Lucas, heboh ketika melihat Taeyong. Tapi abis itu kecewa, soalnya Taeyong bawa gandengan. "Ya elah, gak boleh amat sih gue seneng."

"Ya elah, dari dulu ampe sekarang masih aja fangirlingan ke kak Taeyong. Pantes jomblo." Tajem emang mulutnya Lucas.

Amel mendengus, temannya ini makin lama makin menyebalkan. "Gak ngaca banget sih."

"Udah, ganteng kok."

"Masih ya kalian bickering mulu." Ucapan itu membuat keduanya menoleh. Amel syok, Lucas sudah menutup mulut. "Halo!"

Amel langsung menarik Mark biar duduk di sampingnya. "Kok gak bilang udah sampe?" Pekiknya tertahan, masih proses suci soalnya.

"Tau nih. Kabarin dulu kek," Lucas ikut protes soalnya dia beneran sekaget ini.

Mark malah nyengir. Kemudian dia diam dan menatap Amel, lama. "Cantik."

"Hah?" Amel melongo, bingung. Lucas ikutan.

Mark malah menepuk puncak kepala Amel. "Udah gede 'kan? Jadi, kalau gue seriusin mau dong?"

Lucas melotot. Tangannya langsung menarik Amel, tepatnya memeluk gadis itu dari belakang. "Enak aja! Selama lo pergi gue yang jagain dia. Jadi ya seriusnya sama gue dong."

Amel diam. Malu. Ini udah diliatin orang-orang. Kak Lisa sampai melirik mereka, bikin gadis itu menenggelamkan wajahnya di tangan Lucas.

"Ya makanya gue balik. Soalnya gue mau ambil hak gue." Mark membalas.

Tak tahan, akhirnya Amel melepas tangan Lucas dan menjambak rambut keduanya. Sama seperti dulu. "Heh! Kalau ngomong jangan seenak jidat! Satu dateng-dateng minta diseriusin, satu sok-sokan bilang ngejaga. Dah, gak usah bercanda."

Mark dan Lucas sama-sama mengusap kepalanya. "Gue serius kok." Ujar keduanya, bersamaan.

Amelnya pusing, mau pulang aja.

••

SKSJSHSHHSHSHS
ya udah ya gais, ingat masih bulan puasa :)
-amel

1• Best Love • LM × JJH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang