Kiki, do you love me? Are you riding?~Say you'll never ever leave from beside me~
Cause i want ya~ and i need ya~
And i'm down for you always~
"Ihh anjir bon...ini satwa liar kenapa bisa disini? Bisa bisanya main kiki challenge didalam mal gini" adu minnie ke bona yang dengan masa bodonya menatap tumpukan topi dengan mata berbinar.
"Biarin aja, yang malu juga mereka. Ntar kalau satpam negur...tinggal bilang ga kenal, lagian salah mal-nya kok malah milih lagu ini" sahut bona tanpa melirik, masih terfokus pada tumpukan topi.
Yah...kalau dipikir-pikir sih...iya juga.
Loh, tapi kan ga salah juga kalau mal muter lagu yang lagi booming ini.
Gue, minnie dan luda memilih merapat kesamping bona, demi menjauh dari 3 ekor satwa liar didekat lift sana.
"Eh! Beli ini yuk! Bahannya bagus, kita berempat couple-an" usul bona menunjukkan salah satu topi yang dari tadi dilihatnya.
"Kita? Berempat? Yampun udah kek ibu-ibu senam" celetuk luda menanggapi usulan bona.
Yah...luda emang dikenal karena ucapan sarkas dan ga berperasaannya, ga heran dia sering nambah haters.
"Hhh...iya iya gue bayarin semua! Puas?" Balas bona menatap malas luda.
"Nah gitu dong" dan satu hal lagi...dibalik kata kata sarkas itu selalu tersimpan makna tersendiri bagi luda, salah satunya ini.
"Gue putih, luda hitam, minnie merah, youngji biru...dongker. Okey! Gada penolakan!" Ucap bona berjalan kekasir meninggalkan kita bertiga.
Dan itulah cara bona membalas luda, bertindak semaunya tapi gue sama minnie juga kena imbasnya.
Tak lama setelah bona pergi, suara notifikasi chat dari hp minnie berbunyi berulang-ulang kali.
Minnie dengan cepat membuka chat tersebut dan sedikit membelalak serta menutup mulutnya, kemudian menatap gue dan layar hp nya secara bergantian.
Gue cuma bisa memasang tampang kebingungan kearah minnie. Minnie mendekatkan diri dan menunjukkan dua pasang laki-laki dan perempuan saling bergandengan dan menyuapi satu sama lain.
Siapa?
Cuma kata itu yang muncul dibenak gue.
Tapi kalau diliat liat kaya...
Taeyong?!
Ga. Ga mungkin.
Taeyong sekarang pasti lagi nge-gaming dikamarnya.
Ga mungkin.
Belum puas, gue menggeser foto selanjutnya dan yang ini membuat terkaan dikepala gue menjadi benar.
Lee taeyong dengan Kim Jennie.
Tapi taeyong bilang, mereka berdua temen lama.
Temen lama kok suap-suapan?
Harusnya gue udah curiga dari awal.
Gue dengan mata yang mulai berair, merogoh isi tas dan mencoba menelpon taeyong tapi minnie langsung menahan tangan gue.
"Gua vidcall dulu sama kino, minta tunjukin, ehm, cowo lo sama cewe itu" gue hanya bisa mengangguk dan menatap layar hp minnie tanpa berkedip sedikitpun.
Kino yang diketahui sebagai mata-mata langganan minnie dengan bayaran yang sedikit itu menjawab vidcall dari minnie dan tanpa perlu disuruh kino langsung mengarahkan kameranya tepat kearah dua orang...pasangan tadi.
Kata kino mah, kalau udah cinta apa aja bisa. Boecyin sekali. Nyesel gue pernah suka dulu. Eh. Bentar-bentar ini lagi sedih. Tahan dulu.
Sedetik setelah kino mengarahkan kameranya, mata gue berair dan dada gue langsung terasa sesak dan gue ga suka itu, karena disaat-saat ini lah gue kelihatan lemah dan bakal dikasihani.
Gue mencoba menatap layar dengan serius dan tanpa sadar menitikkan air mata dengan sendirinya.
Karena takut ketahuan, gue berlari kecil keluar toko sambil menunduk dan tentu aja minnie sadar kalau gue nangis.
Minnie berlari kecil mengikuti dan menarik gue masuk kedalam wc perempuan karena kebetulan toko yang kita masuki tadi bersebelahan dengan lorong menuju wc.
Sesampainya di wc, minnie memeluk gue erat sambil mengelus kepala gue lembut, gue dibiarin nangis sampe akhirnya gue capek sendiri dan minnie melepas pelukannya.
"Maaf...gue minta maaf...harusnya gue ga ngotot minta kino ngikutin cowo lo. Gue minta maaf..." ucapnya dengan nada lirih.
Gue menggeleng kecil seraya menjauh dengan menutup mata yang dibasahi air mata, "engga...engga...kalau bukan karena lo, gue ga tau dia diluar pengawasan gue kek gimana. Makasih" kata gue sambil menangis.
"Maaf..."
"Udah, jangan nangis, nanti ketahuan yang lain....lo mau cowo lo dikeroyok massal sama mereka?" Ujar minnie menenangkan, tapi malah membuat gue berdecih dan berhenti menangis.
"Cih. Biarin. Kalau perlu sampe nyawanya ilang gapapa. Ga gue datangin ntar" balas gue sarkas, membuat minnie menjauh sambil menatap horor gue.
"Udah...jangan nangis" titah minnie yang gue balas dengan anggukan disertai senyuman walau mata gue masih berair.
Sesaat kemudian, gue keluar dari wc tanpa aba-aba tapi langsung diikuti minnie disamping gue, dan saat sampai dilorong bagian luar disanalah 5 orang sedang bersender dan menatap tajam kearah kita berdua.
"Mata lo kenapa merah?" Tanya bona datar.
"Kepentok dinding mata gue" balas gue seraya berjalan dengan tenang.
"Udah?" Tanya luda.
Dan pertanyaan selanjutnya membuat gue langsung diam ditempat.
"Udah nangisnya?"
Tbc
Sorry banget kalau kalian ga dapat feel nya.Gue ga bisa bikin yang sedih2 sampe yang nangis2 gitu, tapi tetep aja gue bikin.
KAMU SEDANG MEMBACA
kantin • kim jungwoo ✔
Cerita Pendekketika aqua dikantin menyatukan dua insan s : 8 Jul 2018 e : 31 Dec 2018