"Maaf ya, gue nggak punya Mini Cooper kayak Pangeran Impian Sepanjang Masa yang gue denger namanya Bram,"
Tapi setahuku Pangeran Impian Sepanjang Masa namanya Indra ya?
"Apaansi. Santai aja kali, justru seru pindah-pindah bus sama angkot. Berasa jadi Bolang," kataku, berusaha mengusir percakapan tentang Bram.
"Hahaha! Iya juga ya, Bolang!"
Seiringan dengan langkah kakinya, Indra menyanyikan lagu Si Bolang dengan tidak merdu.
Tidak apa-apa. Sebentar lagi sampai halte.
"Eh, ada yang jual es krim! Beli yuk!"
Indra menunjuk truk es krim di dekat halte dan berlari menujunya layaknya anak-anak.
Aku segera menyusulnya, dengan senyum yang terpatri di wajahku sedari tadi.
"Nih! Gue nggak punya mini cooper, tapi punyanya mini ice cream cone! Hahah, nggak modal banget gue," katanya merutuki apa yang ia katakan.
Setahuku perempuan lebih suka es krim dibandingkan mini cooper.
Dan, aku perempuan.
Yang suka es kkrim dan tentunya Sang Pemegang Es Krim.
Menunggu bus, aku dan Indra menghabiskan waktu dengan memakan es krim mungil harga terjangkau.
"Nia,itu belepotan es krimnya," kata Indra, hendak mengulurkan tangannya kearah ujung mulutku.
Astaga.
Aku membeku.
Perlahan
Ia
Menjauhi tanganku karena seseorang sudah membersihkan kotoran es krimku terlebih dahulu.
"Nia, lo ngapain disini?"
Sudah kubilang, aku tidak suka mini cooper.
※He, Indra!※
KAMU SEDANG MEMBACA
He, Indra!
Short StoryHe, Indra! Namamu Indra Tapi mengapa rangsangan perasaanku tidak pernah ditanggapi olehmu? ***************************************** Catatan kecil Nia tentang teman duduknya yang bernama Indra. Bagi kalian yang memiliki gebetan bernama Indra, selam...
