Hal yang paling kubenci di dunia : Mini Cooper dan Pengemudinya.
Tapi penumpang yang duduk dibelakang tidak akan pernah kubenci.
Ya, Bram memergoki kita berdua di halte bus dan menawarkan tumpangan dengan mini cooper merahnya.
"Maaf, gue jadi obat nyamuk ya?"
Seharusnya itu dialog milik Bram, namun nampaknya Indra kurang screentime
"Haha nggak kok santai aja. Lain kali kalo kalian mau ke yayasan kanker bareng gue aja. Kasihan bolak-balik nyari angkot," tutur Bram memasang sen kiri.
Ogah.
"Hehe. Tuan Putri Nia-nya nanti kusam ya bos?"
Indra, apanya yang kusam?
Muka Bram?
Iya, muka Bram itu emang kusam. Apalagi mini coopernya. Hih.
Tuan Putri Nia-nya baik-baik saja asalkan ada Pangeran Mahaganteng yang namanya Indra.
"Hahaha,"
Hahaha.
Sepanjang perjalanan kuputuskan untuk diam membisu layaknya prasasti kebon kopi.
"Eh ini gue dropnya ke rumah Nia dulu ya," Bram, beberapa perempatan dari rumahku.
"Iya, sok atuh princessnya dianter duluan,"

KAMU SEDANG MEMBACA
He, Indra!
Короткий рассказHe, Indra! Namamu Indra Tapi mengapa rangsangan perasaanku tidak pernah ditanggapi olehmu? ***************************************** Catatan kecil Nia tentang teman duduknya yang bernama Indra. Bagi kalian yang memiliki gebetan bernama Indra, selam...