He, Indra! ※22※

67 9 1
                                    

"Jadi gitu, Reza ngeyel maunya Lury dibawain peri cantik, bukan pangeran ganteng. Ya nggak, Reza?"




































Ya Tuhan, Indra kurang apa lagi?
























Tampan, berwibawa, berkharisma,






















Penyayang.


























Sembari terhenyuk akan ketampanan Indra, kini aku memangku seorang gadis kecil bermata bulat yang memakai wig pirang.


















Ya, wig pirang. Agar terlihat seperti Barbie, begitu katanya.

























Namanya Reza, anak perempuan cantik berumur 5 tahun yang mengidap penyakit leukimia.
































Ya, Indra mengajakku ke sebuah yayasan kanker anak di kota kami.





































"Lury hanya suka dengan wanita cantik! Seperti aku, sama Kakak Peri Squishy!" ujarnya, membuat Indra tersenyum lebar.


































Indra meninggalkanku dengan Reza dan Lury, menghampiri anak-anak lainnya yang sedang asyik dengan dunianya sendiri.












































Ia kini mengangkat salah satu anak berbaju Boboiboy dan mengangkatnya keatas dengan ringan.
























Anak berbaju Boboiboy itu tertawa riang, begitu pula Peri Squishy dari kejauhan.

















































"Kakak Peri kenapa dari tadi senyum terus? Wajah Kakak juga merah seperti buah tomat,"






























Reza menunjuk pipiku yang panas, membuatku mengelus puncak kepalanya perlahan-lahan.




























"Peri Squishy senang berada disini. Bertemu Reza dan kawan-kawan!"































Ya, walaupun alasan utamaku karena Indra












































"Peri Squishy ketemu sama Pangeran Tas dimana?"

























Hah apa























Pangeran Tas?



































"Iya, Nia. Semenjak gue suka bawain tas-tas anak kecil disini gue dinamain Pangeran Tas. Kata mereka, mereka pengen banget sekolah, tapi nggak bisa. Jadi, mereka berpikir untuk ngewakilin diri mereka sama tas yang aku bawa! At least ada suatu hal milik mereka yang menyicipi sekolah!"








































Mataku menghangat melihat Indra tersenyum lebar ketika seorang gadis dengan terusan putih memintanya untuk digendong.



































Indra,































Kita ke pelaminan aja yuk.







































Kurangnya kamu itu ya aku :)























































※He, Indra!※

He, Indra!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang