caravan || •kdn×ksj✔

27. M[A]rry Me?

Sejeong jalan keluar kelas sambil uring-uringan. Dosen macem apaan yang ngajar asal-asalan tapi pelit banget masalah nilai? Untung ye dia emak-emak. Coba kalo bapak-bapak, Sejeong gak jamin nasibnya lebih baik dari pak Kyuhyun dulu.

"Tai banget bu Suji, ngajar gak bener giliran ngasih nilai &@%@*@-&125#&# (sensor)." Umpat Sejeong kesal. Bersama Mina, ia kini sudah nangkring di trotoar depan kampus sambil makanin boiled tapioca with peanut sauce alias cilok :v Mina mengindahkan Sejeong yang nyerocos dan memilih menikmati cilok tercintanya.

Sejeong berhenti nyerocos saat melihat seorang ayah muda lagi gendong anaknya buat beli cilok. Ia merasa itu cukup lucu dan berpikir tentang 'lamaran' Daniel kemarin.

"Min, kalo gue nikah gimana ya?" ceplos Sejeong polos. Seketika, Mina keselek bumbu cilok yang daritadi dia koretin. Sejeong mendecak kesal melihat reaksi Mina.

"Gue serius ih," rengek Sejeong. Mina minum dulu lalu balas menatap tajam Sejeong.

"Lo mau gue mati, hah? Jangan becanda deh."

Sejeong kembali memakan ciloknya, "Kalo beneran gimana? Kemaren Daniel ngelamar gue."

"Seriusan?" Mata Mina membulat. Kaget sahabatnya dari bayi ternyata mau nikah. Sejeong mengangguk.

"Terus lo terima?" Sejeong menggeleng.

"Goblok."

"Gue takut, Min."

"Takut kenapa sih? Kurang setia apa Daniel sama lo? Lo itu beruntung bisa dapetin dia."

"Gue takut gue bakal cerai kek drama-drama. Ntar kalo Daniel tau gue suka kentut, tidur ngiler mangap, nempelin upil sembarang sama ngebau kotoran jempol ntar dia ilfeel. Terus gue dicerein." jelas Sejeong mengutarakan isi hatinya. Dia sebenernya mau nikah sama Daniel. Tapi Sejeong juga ngerasa belum pantes buat Daniel.

"Sejeong, lo pikir Daniel bakal segampang itu pisah sama lo? Dia sayang banget sama lo. 6 tahun ini juga dia kuat ngeladenin kelakuan lo yang ajaib itu. Percaya sama gue, lo bakal bahagia sama dia."

"Lo bisa jamin?"

"Kalo dia sekali lagi bikin lo nangis, sini lapor sama emak Mina. Ntar gue kirim kalian ke rumah uya." Sejeong tergelak. Rasa lega muncul sedikit di hatinya.

----

"Gimana lamaran lo kemaren, niel?" tanya Daehwi polos yang tidak membaca ekspresi Daniel yang berubah seketika.

Daniel menggeleng.

"Lo ditolak?" Baejin kaget. Benarkan, setelah 6 tahun Daniel akan jomblo? Tidak teman-teman :')

Daniel menggaplok Baejin pelan, "Gue gak di tolak."

"Terus?" selidik Seongwoo yang sedang membuat camilan yang massisoyong buat the coganz tercintah.

"Sejeong bilang belum siap." kata Daniel lemah. Dia kelihatan kepikiran banget tentang jawaban Sejeong yang unpredictable.

"Coba lagi. Biasanya cewek emang gitu, butuh diyakinin." saran Jihoon sang pakar percintaan. Meskipun polos gitu, adek kelas mana yang gak tepar dikedipin dia? Sayang, dia udah gak ngewinkeu lagi :")))) penonton kecewa.

Daniel berkedip-kedip. Berpikir apa yang harus ia lakukan.

"Lamar dia kayak di drama-drama gitu. Pake kembang api yang pas meledak ada namanya dia atau dikolam ikan gitu. Lo kan bisa diving." ucap Seongwoo. Daehwi kelihatan tidak setuju.

"Kalo gue sih, mending yang romantis. Kayak di namsan tower atau Saipan sekalian. Dipinggir laut."

"Gini nih yang kurang berpengalaman. Lamaran itu harus yang berkesan, kawan-kawan." cerocos Jihoon lagi. Sedangkan Baejin yang masih awam masalah beginian memilih push rank.

Daniel senyum.

---

Sejeong dan Mina sedang duduk dikantin kampus sambil nyemil doritoz. Mereka sedang mengerjakan bab-bab krusial diserstasi yang tiada akhir. Perasaan ini emang mereka yang salah atau kampus yang mempersulit? :'

Sejeong meregangkan badannya sampe bunyi kretek. Sesekali ia mengusap lengannya karena dingin. Ini juga kampus kenapa ada di deket gunung begini :' seakan mengutuk kenapa topografi korsel kaya begini ya allah.

Ia ijin Mina buat pergi ke toilet sebentar. Pas keluar, ia tiba-tiba ditabrak sesosok manusia tidak tahu diri yang cuma menunduk menyesal lalu berjalan cepat. Sayangnya, dompet orang itu terjatuh didepan Sejeong. Iseng, dia comotlah itu dompet dan ternyata ada tiket bis ke desa untuk malam ini. Mau tidak mau, karena kasihan ia lari mengejar orang itu. Kasian anjir.

Sejeong teriak dari "Hei" sampe "Woi" sambil lari karena itu orang jalannya serasa naik perusutan 160km/jam.

Orang itu tiba-tiba berhenti. Sejeong juga berhenti sambil ngos-ngosan. Kurang sedikit dia mengumpat, lampu-lampu disekitarnya menyala. Tapi karena kelewat kesal, dia tidak notice. Tiba-tiba sebuah lagu mengalun.

Two People - Park Jang Hyun ver. (Silahkan putar mulmed.)

Samar-samar Sejeong melihat seseorang berjalan.

jichin haruga gago dalbich arae
Setelah hari yang melelahkan berlalu, di bawah sinar bulan

du saram hanaui geurimja nun
dua orang menjadi satu bayangan

gameumyeon jabhil deut aryeonhan
Sebuah kebahagiaan samar

haengbogi ajig jeogi itneunde
tampaknya dicapai masih di sana

Daniel berjalan mendekati Sejeong. Sejeong sadar dan dia mulai deg-deg an tidak karuan. Ia menangis.

yeojeonhi seotulgo tto bujog hajiman
Aku masih canggung dan aku kurang tapi

eonje kkajina ne gyeote isseulge
sampai selalu, aku akan berada di sisimu

kamkamhan bam gireul ilhgo hemaedo
Di malam yang gelap, bahkan jika kita kehilangan dan

uri du saram seoroui deung buridoe eo juri
mengembara, mari kita menjadi satu sama lain di cahaya

Jarak mereka berdua kini dekat sekali. Lampu-lampu sudah menyala sepenuhnya meskipun masih agak gelap. Daniel berlutut lalu membuka kotak beludru yang minggu lalu tidak jadi ia berikan.

"Kim Sejeong, Will you marry me?" ucap Daniel mantap. Sedangkan Sejeong masih nangis sesegukan.

meon hutnal mujigae jeo neomeoe uriga
Pada hari-hari jauh ke depan
chatdeon kkum geogi eobtda haedo
bahkan jika mimpi kita mencari
geudaewa na hamkke bonaeneun jigeumi
untuk tidak melewati pelangi
shigan deuri naegen geuboda
Waktu yang dihabiskan denganmu
deo sojunghan geol
sekarang lebih berharga bagi ku.

Daniel mendongak menatap Sejeong dengan tatapan cinta dan sedikit memohon. Sejeong mengangguk pelan sambil mengusap air matanya. Ia ikut berlutut dan memeluk Daniel. Menangis sejadi-jadinya. Sejeong bahagiaaaaa.

***

Vote and Comment juseyoo❤❤