8 hari telah berlalu. Kelas 11 dan 10 SMA Haneul merayakan berakhirnya pekan ujian dan kisah 1 tahun bersama manteman.
Hari ini, sekolah tokoh kita tercinta sedang mengadakan classmeet untuk mengisi kekosongan hari pembelajaran yang tersisa. Beberapa pertandingan olahraga, menyanyi, stand up, fashion show, diselenggarakan demi memuaskan hasrat para penyuka kompetisi di SMA Haneul. Tapi, lomba yang paling diminati oleh penonton tetap sama. Yaitu, basket.
"Kyaaa~ kak Daniel semangat!!!"
"Ya ampun kak Daniel!!! Keringetnya ya lord,"
"Kak Daniel sayang~"
Teriakan-teriakan dari adek-adek kelas yang chubby nan unyu menggema diseluruh lapangan saat pertandingan 11-4 vs 11-6 berlangsung. Saat Daniel men-dribble maupun passing, teriakan itu semakin tidak karuan. Sejeong berdiri di pinggir lapangan ngelipat tangannya didada sambil megang botol air buat Daniel nanti.
"Wah bahaya nih kalo 11-4 menang, saingan berat kelas kita, Min," kata Sejeong sedikit berteriak karena suasana saat itu benar-benar rusuh.
"Iya, sebenernya lo dukung siapa sih, Daniel apa 11-2?" balas Mina sambil berteriak juga.
"Konyol lo, ya 11-2 lah!" teriak Sejeong mantap.
Daniel kemudian minggir sejenak dan Sejeong dengan sigap menyodorkan botol airnya. Ia juga mengelap dahi Daniel pake tissue pas dia lagi minum. Teriakan adek kelas semakin bergemuruh ganas. Rasanya, Sejeong berasa ditimpuk batu-batu tak kasat mata :v feel so annoying '-'
Segera, Daniel kembali balik ke lapangan. Beberapa saat setelah minum air ajaib si Sejeong, Daniel berhasil shooting three point. 11-4 loncat kesenengan bersama adek-adek sedangkan Sejeong dan Mina semakin menggigiti kukunya, berharap-harap cemas 11-6 bakal dapet pencerahan entah dari mana biar bisa ngalahin 11-4 jadi 11-2 gak ketemu mereka di final.
Tapi sayang, pertandingan itu berat sebelah. 11-4 diuntungkan karena ada the coganz—ex; Daehwi— yang emang anak tim basket Haneul, beda sama 11-6. Sejeong memicingkan matanya melihat Daniel yang malah berjalan ke belakang aula setelah pertandingan bukannya nemuin dia kayak biasanya.
Tiba-tiba, ada anak OSIS yang mengumumkan bahwa kelas 12 yang lagi nonton classmeet dilarang pulang dulu karena ada surprise dari anak-anak cowo kelas 11 dan 10.
Daniel memasuki lapangan diikuti anak-anak yang lain. Ia kemudian menyuruh seluruh penonton, termasuk kelas 12 buat berdiri mengelilingi lapangan. Sejeong bingung, ini sebenernya ada apa? Apa si Daniel mau mutusin dia terus nembak cewek lain didepan orang banyak apa gimana?
Seongwoo maju ke tengah lapangan sambil bawa mic. Ia menyampaikan pesan mewakili barisan siswa laki-laki SMA Haneul.
"Buat kakak kelas 12 yang mau lulus, ini persembahan kami dari adek kelas kakak. Semoga kakak-kakak gak ngelupain bahwa kita punya memori yang sama tentang tempat ini,"
Mereka kemudian nyanyi lagu perpisahan. Ada yang nangis, ada yang senyum-senyum karena untuk pertama kalinya lihat the coganz nyanyi, ada juga para panjat sosial yang malah snapgram-ing itu kejadian bukan malah larut dalam acara perpisahan nan membuat hati bergetar :v.
---
Hari ini hari pembagian rapor. Sudah dari pagi mobil-mobil wali murid datang terus menerus. Sebenarnya ada himbauan untuk datang ke sekolah dengan kendaraan umum saja, takut parkiran sekolah tidak cukup menampun mobil lebih dari 1500 siswa beserta orang tuanya :v tapi yah, namanya ortu jamam now, gengsi lebih tinggi. Dan jadilah mereka berebut parkiran dengan datang sedikit lebih pagi.
Kita ke 11-4 dulu. Mama-mama the coganz langsung kumpul karena dari TK mereka udah bareng pas ambil rapot anak-anaknya. Sambil ngegosip sana sini, mereka nunggu bu Taeyeon yang lagi brefieng di ruang guru.
Tidak berapa lama, bu Taeyeon diikuti Samuel yang membawa setumpuk buku rapor. Bu Taeyeon duduk dan menyampaikan sesuatu.
"Untuk 11-4, terima kasih karena sudah bersikap manis selama satu tahun ini. Kalian sama sekali tidak berulah, beda dengan yang saya dengan saat kalian masih kelas 10. Untuk Daniel cs, terima kasih juga sudah tidak merepotkan ibu sebagai wali kelas kalian. Untuk ibu bapak wali murid, terima kasih juga telah percaya kepada saya untuk menjaga anak-anak ibu sekalian. Terima kasih." Bu Taeyeon kemudian membungkuk 90°. Seketika anak ciwy ciwy 11-4 meraung-raung menangis karena tidak ingin naik kelas.
Di 11-2, giliran Sejeong selaku perwakilan yang menyampaikan pesan dan kesan sesudah pak Changmin melakukan hal yang sama seperti bu Taeyeon.
"Pak Changmin, terima kasih sudah menemani kami hingga ke tingkat akhir masa sekolah kami. Terima kasih karena tetap sabar dengan kelakuan kami yang rusuh dan sering membuat bapak kerepotan. Kami tahu bapak sangat menyayangi kamu sehingga sungguh rasanya saya tidak pantas berdiri seperti ini dan menyampaikan pesan kepada bapak. Saya, mewakili teman-teman berharap bapak bisa tetap seperti ini pada adik kelas kita nanti. Saya.. saya ingin meluk bapak." Sejeong kemudian langsung memeluk pak Changmin yang kemudian mengelus punggung Sejeong perlahan. Anak-anak yang lain kemudian ikut memeluk pak Changmin.
Setelah pelukan dilepas pak Changmin kembali berpesan pada 11-2.
"Kalian sudah kelas 12 sekarang. Bukan 11-2 yang terkenal rusuh dan kebal kalo dinasehati. Kalian sudah 18 tahun. Jadilah remaja yang tetap semangat! Buktikan kalo stereotype orang itu salah tentang kelas sosial. Dan, kalau kalian jatuh, tidak apa-apa kalau kalian terluka karena kalian masih 18 tahun."
Dengan begitu berakhirlah kisah mereka di kelas 11. Selamat tinggal kelas 11, selamat datang kelas 12!!!!
***
sekedar info, part selanjutnya itu pintu gerbang cerita caravan yang sesungguhnya. Kata lainnya, tanda kalo caravan mulai menuju ending😂
Vote and Comment juseyooooo❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
caravan || •kdn×ksj✔
FanfictionC O M P L E T E D - [ T R O U V A I L L E ] Kalo kata Sejeong, Kang Daniel itu kaya jalan menuju surga. Lempeng, lurus dan bercahaya, tapi berlubang. Lubangnya banyak banget, udah ngerokok jutek pula. Kebalikannya, si Daniel bilang kalo Sejeong itu...