7. Dihukum (2)

1.3K 249 1
                                    


Sejeong terkapar di pinggir lapangan dengan keringat bercucuran sambil melihat 2 laki-laki yang telah menyebabkan ia seperti ini dengan tatapan kesal dan masih terengah-engah kemudian mendongakkan kepalanya ke atas dan merasakan angin berhembus menerpa rambutnya yang mulai lepek. Ia kemudian menoleh dan mendapati Jaehwan dan Gualin kembali bertengkar.

"Woi udah dong, gara-gara kalian gue yang gak salah apa-apa jadi ikut menderita." Teriak Sejeong sembari menghampiri Jaehwan dan Guanlin yang seketika menghentikan aksi mereka.

"Maaf ya, gara-gara kita kamu jadi ikut dihukum." Ucap Jaehwan penuh sesal sembari mengelap ujung bibirnya yang berdarah.

"Ah nggak nggak, kamu gak salah kok. Aku gapapa, asal Guanlin mau minta maaf." Picing Sejeong pada Guanlin.

"Gue? Minta maaf ke lo? Siapa lo hah?!" Bentak Guanlin pada Sejeong. Sejeong diam dan memilih untuk menjabat tangan Gualin lebih dahulu. Namun, entah setan apa yang sedang merasuki Guanlin, ia malah menghempaskan tangannya cukup keras dan mengenai muka Sejeong hingga ia terjatuh ke tanah.

"Aduh, lo kena- Danielll!!!" Sejeong berteriak mendapati Daniel tiba-tiba muncul dan memukuli Guanlin dengan penuh amarah.

"Daniel udah," rintih Sejeong sambil berusaha menahan Daniel yang sedang mencengkram kerah baju Guanlin, "Udah niel udah." Ia memeluk punggung Daniel erat hingga tangan laki-laki bergigi kelinci itu melemah perlahan.

Sejeong kemudian membantu Guanlin berdiri bersama Jaehwan. Daniel hanya diam melihat mereka.

"Sejeong, hidungmu." Ucap Jaehwan panik lalu reflek mengusap hidung Sejeong. Sejeong kemudian ikut mengusap hidungnya dan tidak sengaja memegang tangan Jaehwan.

"Cih." Ucap Daniel bernada merendahkan lalu ia melenggang pergi meninggalkan 2 orang yang sedang terluka. Sejeong hanya memandang punggung kekasihnya dengan tatapan nanar.

"Ayo ke UKS dulu." Ajak Jaehwan merangkul pinggang Sejeong. Sejeong tentu saja menolaknya namun Jaehwan beralasan ia takut Sejeong tidak kuat berjalan. Di perjalanan menuju UKS, Sejeong melihat 2 botol minuman kesukaannya tergeletak dipinggir lapangan. Hatinya semakin tidak karuan, penuh dengan rasa bersalah.

---

"Lepasin." Ucap Daniel datar didepan pintu UKS. Matanya berkaca-kaca melihat kekasihnya pucat pasi sambil memegangi hidungnya yang masih mengeluarkan darah.

"Biar gue bantu dia sampai tempat tidur dulu." Kelik Jaehwan sambil tetap membopong Sejeong dan Guanlin.

"Gapapa, aku bisa sendiri kok." Sejeong melepaskan pegangan Jaehwan sambil tersenyum, ia kemudian pergi menuju wastafel di samping UKS.

"Urusin temen lo yang kurang ajar itu. Sampai sekali lagi kalian dia nyentuh Sejeong, gue bunuh kalian." Ujar Daniel dengan nada mengancam kemudian pergi menyusul Sejeong. Guanlin yang mendengarnya hanya melontarkan dengusan jengah.

"Ahhh, kenapa gamau berhentiii.." Gerutu Sejeong kesal melihat darah di hidungnya terus saja mengucur.

"Jangan liat atas." Ucap Daniel lalu menarik Sejeong untuk duduk dibangku dekat situ. Ia kemudian menundukkan kepala Sejeong dan menyuruhnya menahan batang hidungnya. Tentu saja, darah semakin mengucur semakin deras namun lama kelamaan menjadi sedikit dan semakin sedikit.

"Maaf." Cicit Sejeong pelan. Ia kemudian memasukkan sumbat hidung dan menatap Daniel. Daniel diam saja, ia hanya memandangi Sejeong dalam diam.

"Jangan sakit Jeong." Daniel akhirnya mengeluarkan kata-kata setelah hampir 5 menit diam memandang Sejeong.

"Ya siapa yang mau sakit sih Niel, nih aku gapapa," Kekeh Sejeong menghentak-hentakkan kakinya lalu mengibaskan tangannya, "Aduh." pekiknya kemudian sembari memegang hidungnya.

Grep

Peluk Daniel erat, "Diem dulu ih." ucap Daniel saat Sejeong meronta, berusaha melepaskan pelukan Daniel. Sejeong akhirnya menyerah dan membalas pelukan Daniel.

"Tadi kamu kenapa mukul Guanlin?" Tanya Sejeong setelah Daniel melepaskan pelukannya.

"Ya salah sendiri dia mukul pacarnya Kang Daniel." Jawab Daniel santai.

"Yeu dadang, gombal mulu. Dia kan emang ga sengaja."

"Hmm."

"Tau ah niel."

"Yah dia ngambek."

"Kepedean lo." Sejeong kemudian pergi meninggalkan Daniel. Laki-laki berambut coklat gelap itupun berlari mengejar Sejeong kemudian mengusap lembut kepalanya lalu menggandengnya. Sejeong tersenyum, ia merasa beruntung memiliki guardian angel seperti Daniel..




-----------



Vote and Comment juseyooo❤

caravan || •kdn×ksj✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang