Rundingan tadi malam sudah selesai sekitar jam 11, dan sekarang sudah sekitar jam 2. Jimin tidak bisa tidur. Lelaki bermarga park itu selalu di hantui oleh topeng seram yang kerap kali dipakai red eye.
Dan tepat pukul 2.30. Jimin memulai rencana hasil rundingan tadi.
Saat ini jimin duduk diteras rumahnya yang lampunya sengaja dimatikan dengan tujuan supaya tidak ada yang mengetahui jika jimin disitu.
Dan benar kata sejeong. Jungkook dan Eunha pulang dari dinner mereka jam 2.30. Yang paling membuat jimin marah ialah jungkook mengajak eunha.
Jimin seakan - akan ingin berteriak 'woi tolol tzuyu lo kemanain?'. Tapi ia tahan.
Setelah menunggu kode dari Sejeong. Jimin langsung mengendap - endap masuk rumah jk. Tentu saja dengan pistol usp yang ia genggam di tangan kanan.
"kamu dibelakangku aja" ucap jimin berbisik ke sejeong.
Mereka berdua mengendap - endap berencana mendengar percakapan mereka berdua. Oh ya satu lagi, ingin mendengar suatu kebenaran?
Jungkook mengajak eunha dan mereka satu kamar.
Dan jimin telah bersumpah bakalan ngebuat jk nyesel.
Cukup lama mereka diam di depan pintu kamar jimin hingga sebuah suara membuyarkan segalanya.
Bukan percakapan, bukan suara pistol. Melainkan desahan yang sangat vulgar. Jimin yang mendengar itu seketika langsung mengambil langkah seribu dan mendobrak pintu jungkook. Dan benar saja mereka berdua sedang 'berhubungan'.
Jungkook dan eunha hanya melongo kepergok jimin. Sedangkan jimin dengan nafas yang ber api - api langsung menembak eunha tepat di kepalanya.
DOR!!
DOR!!
"WOI BANGSAT NAPA LO BUNUH EUNHA HAH!!!!" ucap jungkook yang marah tetapi terhenti karena melihat tubuh eunha.
Ya, tubuh eunha kulitnya terkelupas menjadi kulit silver seperti robot?
Tepat sekali, setelah beberapa saat tubuh eunha berubah menjadi seorang robot dengan muka yang sangat mengerikan. Tertulis di dada robot itu yang sangat jimin yakini itu tulisan 'red eye'
Bagaimana hadiahku? Suka?
Kuharap kalian segera berdoa karena ajal akan segera menjeput kalian."lo tahu-kan siapa yang brengsek disini?!!!" ucap jimin tenang melihat jungkook yang sedang memasang pakaian.
Jungkook hanya diam menatap jimin. "dan lo tau apa yang bakalan terjadi habis ini" ucap jimin lagi.
Jimin membuang pistolnya ke sembarang arah dan langsung menerjang jungkook dengan tendangannya.
Meskipun tubuh jimin lebih pendek. Tapi tak menghalangi niat jimin untuk menghabisi jungkook. Ia sungguh tak tega melihat sejeong menangis mendengar jungkook sedang 'berhubungan'.
"lo bakalan bayar ini!!!"
Bugh!!
"agen kayak lo gak pantes dikasi misi lagi!!"
Bugh
"lo gak pernah mikirin sejeong!!"
Bugh
"siap - siap aja lo tinggal nama besok!!!!"
Bughh!!!
Pukulan terakhir jimin mendarat tepat di pipi jenjang lelaki itu dan sukses membuat luka sobek yang cukup panjang.
"siapapun yang nyakitin sejeong. Gak peduli itu kakaknya. Bakalan ilang dari sini" ucap jimin.
Disaat jimin ingin memukul jungkook untuk kesekian kalinya. Tiba - tiba tangan jimin ditahan oleh jungkook.
Masih ngelawan ni anak - pjm
Tak disangka, tiba - tiba jungkook tertawa terbahak - bahak. Tapi anehnya, suara jungkook seperti suara lelaki tua.
Jimin yang melihatnya bingung. Ia-pun melepas cengkramannya dan melihat muka jungkook karena mukanya sejak tadi tertutupi rambut.
"HAHAHAHAHA!!!!!!!" ucap jungkook dengan sangat keras.
Dengan cepat jungkook mencekik leher jimin. Tak perlu waktu lama untuk membuat lelaki bantet itu pingsan.
)(
"jin, ngapain coba kita ke rumah si bantet?" tanya suga yang sejak tadi berdecak kesal karena temannya yang satu ini.
"temenin gue nonton" ucap jin yang terkekeh melihat muka kesal suga.
"ck, gak malu numpang nonton di rumah orang" jawab suga sambil membuang muka menghadap kaca.
Perasaan gue kok gak enak - sg.
Jk dirasukin????
Liat aja next chap!!
Vote!!!!
Next???
KAMU SEDANG MEMBACA
Random
FanfictionBanyak yang disembunyikan lelaki itu dibalik senyum dan tawanya. Kisah petualangan hidup jeon jungkook dan teman barunya, park jimin di masa remaja. Semuanya terjadi secara random. Tak ada yang bisa menduga hal - hal yang terjadi kepadanya di masa...