6 tahun kemudian...
Terlihat suasana di salah satu kota di Jerman hari ini sangat ramai, banyak orang berlalu - lalang dengan urusannya masing - masing. Tak lupa dengan cuaca yang sepertinya sedang berbaik hati untuk tidak menurunkan hujan.
Di pagi yang cerah ini, minuman yang paling tepat ialah kopi, dan cafe banyak menyediakan varian kopi. Seperti halnya dengan salah satu cafe di pusat kota ini. Banyak orang mengantri untuk memesan kopi. Meskipun cafe ini memiliki lahan yang cukup luas, tetapi tidak bisa menampung pelanggan yang sepertinya sangat menyukai kopi buatan cafe ini.
"Steve, sepertinya kamu harus memberitahu atasan untuk membeli bahan baru. Bahan untuk membuat kopi sudah habis" ucap seorang penjaga kasir terhadap lelaki bernama Steve itu.
Steve melepas apron coklatnya dan segera menuju lantai dua, dimana disanalah ruangan bosnya itu.
Tok,tok,tok
"masuk!"
Cklek
"Oh, steve! What happen?" ucap seorang yang sedang bersantai di sofa berwarna putih.
"mm, hanya saja bahan untuk membuat kopi sudah habis tuan" ucap Steve.
"baiklah, hari ini saya akan membelinya" ucap pria itu berdiri dan menyambar mantelnya.
Steve-pun keluar dibarengi dengan bosnya yang hendak membeli bahan - bahan. Walaupun sudah beberapa kali steve menawarkan diri untuk membeli bahan - bahan itu sendiri, tapi bosnya tidak mempercayai siapapun untuk membeli bahan - bahan itu.
Dan pria itu ialah jungkook, siapa yang menyangka pria berumur 28 tahun itu masih mempunyai muka yang awet muda, bahkan seringkali ia ditawari bermain film karna ketampanannya, tetapi jungkook menolak dengan alasan 'umur yang sudah lanjut'. Tolol emang.
"halo"
"eh, Jim. Adek gue mana?"
"itu lagi tidur, kenapa?"
"gue kira udah bangun. Mau gue ajak beli bahan kopi. Lo mau nggak?"
"ogah, gue ada meeting sejam lagi. Bayyy"
Bip .
Jungkook bergumam tak jelas sama adik iparnya itu. Ipar? Iya, jimin sama Sejeong udah maried 2 tahun yang lalu. Sedangkan jungkook? Ah lupakan. Jungkook udah pulang sekitar 4 tahun yang lalu, terus gitu deh. Kaya orgil nyariin tzuyu sampe ke afrika. Tapi jungkook udah mulai ngelupain dia dan fokus mengurusi usaha cafenya itu yang sedang naik daun.
Jimin sekarang memiliki sebuah perusahaan di jerman dan otomatis sejeong juga mengikuti suaminya itu tinggal di jerman.
Dan sekarang jungkook lebih memilih bersantai di apartemennya dan membeli bahan kopi nanti sore.
Sejak tadi pria itu hanya melamun sambil memakan sereal kesukaannya. Semuanya sangat dinikmati jungkook hingga sebuah ketukan yang berasal dari pintu.
Jungkook langsung menyambar mantel dan maskernya. Ia berencana sekalian keluar menuju cafenya.
"excuse me, tadi aku membuat beberapa sandwich enak. Menurutku ini untuk tetangga baruku" ucap seseorang itu sambil menyodorkan beberapa sandwich yang terlihat enak.
"hah? Kau??" ucap jungkook sambil membulatkan matanya melihat orang itu.
"ah, what?" perempuan itu tidak bisa melihat muka jungkook karena tertutupi masker.
"ah, tidak. Bukan apa - apa" ucap jungkook mengambil piring itu dan meletakkannya di meja makan.
"thanks" ucap jungkook cepat dan menutup apartemennya.
Sepanjang jalan jungkook melamun, melihat apa matanya tidak bermasalah. Soalnya, tadi dia melihat seseorang yang mirip dengan Tzuyu. Tapi jungkook dengan cepat membantah pemikirannya itu. Ia sudah lelah berurusan dengan perempuan itu.
)(
Saat ini jungkook sedang berada di dalam mobil bersama adiknya menuju ke tempat dimana orang menjual bahan untuk membuat kopi.
"kak, bulan depan aku mau liburan ke Amerika sama Jimin" ucap Sejeong.
"liburan aja. Jangan lupa bawa oleh - oleh" jawab jungkook.
"kakak nyari cewek gih. Cepet nikah, gak bosan apa sendirian terus" ucap sejeong.
"enggak, gue lebih baik sendiri aja. Gue masih gak bisa ngelupain dia" ucap jungkook menghentikan mobilnya di pinggir jalan dengan tiba - tiba.
"mungkin Kak tzuyu udah nikah kali kak" ucap sejeong.
"tolong jangan sebut namanya, akhh-" ucap jungkook memegang kepalanya dan berteriak secara tiba - tiba.
Sial, sejeong lupa jika ia menyebut nama Tzuyu, maka kakaknya itu langsung pusing. Dulu, ketika jk udah mulai putus asa nyari tzuyu, dia sempet mau masuk rumah sakit jiwa.
)(
Dan disinilah mereka. Sejeong sedang mengompres kepala jungkook, dan mereka tidak jadi membeli bahan kopi itu, terpaksa ia menyuruh Steve untuk membelinya.
Sejeong kaget ketika ada ketukan pintu di apartemen jk. Seingatnya, jarang ada orang yang berkunjung ke apartemen jk.
"Lho, sejeong. Ngapain disini?" tanya orang yang tadi.
"Lho!! K-k-kak T-Tzu-yu!!" ucap sejeong menekan dadanya. Berusaha menormalkan nafasnya yang tak beraturan.
"kamu, ng ngapain kesini. Ini ru- rumah suami k-kamu?" tanya tzuyu dengan berusaha tersenyum.
"oh, ini rumah kak jk" ucap sejeong yang mulai menormalkan nafasnya.
"j-"
"kakak ngapain disini. Oh, kakak udah nikah ya. Selamat ya!!" ucap sejeong dengan tersenyum manis yang dibuat - buat.
"sebenarnya, a-aku belum n-nikah"
"oh, gitu ya..., nanti sore mau ke cafe?" ucap sejeong.
Sejeong berencana mempertemukan kakaknya itu dengan tzuyu. Kejam? Biarlah ia disebut kejam. Ia hanya ingin membuat kakaknya bahagia.
)(
"l-lo, k-kok......"
Hayoo, gimana reaksi jk???
Vote yaaaaa
Next????
KAMU SEDANG MEMBACA
Random
FanfictionBanyak yang disembunyikan lelaki itu dibalik senyum dan tawanya. Kisah petualangan hidup jeon jungkook dan teman barunya, park jimin di masa remaja. Semuanya terjadi secara random. Tak ada yang bisa menduga hal - hal yang terjadi kepadanya di masa...