Warning!! Mengandung unsur darah. Tolonng pembaca dalam keadaan tidak makan. Puasa kali ya
"aku tahu kau disana. Keluarlah!!!"
Sekujur tubuh sejeong sudah dipenuhi oleh keringat dingin. Ia tak menyangka bahwa jungkook bukanlah jungkook. Ternyata jungkook yang di rumahnya ini ialah seorang penjahat bermata merah. Sejeong mengetahuinya ketika penjahat itu membuang topengnya keluar kamar dan secara otomatis sejeong melihatnya.
"ayolah gadis manis, datanglah kepadaku dan marilah kita habiskan malam ini dengan sebuah pesta kecil" ucap penjahat itu dengan kekehannya.
Sejeong takut, bahkan sangat takut. Ia berharap kepada tuhan semoga ada keajaiban ada seseorang yang menolongnya.
Disaat sejeong berdoa. Terdengar suara nafas di sebelah kepalanya. Ketika ia menoleh.
"aku menemukanmu gadis manis!!" ucap penjahat itu dengan seringai yang menakutkan.
Seketika sejeong di cekik dan diangkat oleh penjahat tersebut.
"mungkin bermain - main denganmu. Cukup bisa membuat kakakmu marah" ucap penjahat itu sambil mengusap pipi sejeong yang sudah dibasahi dengan air mata.
Penjahat itu menarik sebuah pisau lipat yang ia simpan di saku celananya. Nafas sejeong benar - benar terasa sesak karena cekikan itu, ditambah lagi dengan pisau lipat yang siap melukainya kapan saja.
Seet!!
Seettt!!!
Seettt!!
"awhh, hiks.. Hiks.." ucap sejeong kesakitan karena lengannya disayat oleh penjahat itu dengan sangat perlahan. Membuat sensasi rasa sakit dan perihnya beetambah.
"lihatlah, aku membuat beberapa warna indah disana" ucap penjahat itu dan melanjutkan menyayat tangan kiri sejeong hingga tangannya dipenuhi oleh darah.
"tolong hiks hiks, bunuh saja aku hiks... Hiks.." ucap sejeong yang tidak kuat dengan rasa sakit yang dialaminya.
"oh, kau ingin langsung ya. Baiklah jika itu maumu" penjahat itu bersiap menusuk perut sejeong dan..
Sreeett!!!!
)(
"tadi tante lihat jimin di teras, tapi sekarang gak ada. Mungkin dia ke rumah jungkook" ucap tante park kepada dua pemuda di depannya.
Perasaan suga makin tak enak dengan pernyataan tante park tadi.
Akhirnya mereka berdua memasuki rumah jungkook yang kebetulan tidak dikunci dan malah terbuka.
"siapa orang gila yang masih buka pintu rumahnya di jam segini" ucap suga bergumam.
Hentakan kaki mereka sangat terdengar karena rumah jungkook dalam keadaan sepi.
"SESEORANG TOLONG BANTU AKU!!!"
"ayo jin!!" ucap suga dengan nafas tak beraturan berlari menuju sumber suara.
"ap--" ucapan Jin terpotong karena pemuda itu seketika kaget melihat keadaan.
Dimana terlihat penjahat yang ia kenal sebagai 'red eye' telah mati. Disampingnya telah ada jungkook tengah memeluk adiknya yang sedang menangis sesenggukan.
"ada apaan ini!!" ucap suga panik.
"JANGAN BANYAK BACOT!!. kak jin bawa jimin, dia pingsan. Kak suga tolong bawa 'red eye'.
Mereka berdua mengangguk dengan cepat dan menuruti perintah jungkook.
)(
"pasien sejeong lukanya hanya di tangan tetapi ia harus dirawat karena detak jantungnya yang masih belum stabil. Sedangkan pasien jimin mengalami sedikit kerusakan di pernafasan. Pasien terakhir sudah kami otopsi" ucap dokter menjelaskan.
"baiklah, terima kasih" ucap jin.
"kook, lo juga perlu dirawat" jin menoleh melihat keadaan jungkook yang berantakan.
"coba lo liat, muka lo udah penuh lebam, tangan lo merah semua. Ada masalah apa sih bocah?!!" ucap suga kesal karena temannya yang satu ini tidak pernah cerita.
Flashback..
Jungkook baru saja mengantar adiknya ke kampus, dan sekarang lelaki itu sedang meminum es kelapa muda di pedagang kaki lima.
Gue di gang di depan. Dateng atau adek lo balasannya.
Jungkook kaget hingga menyemburkan air kelapa yang di mulutnya. Sungguh ia kaget bukan main, siapa yang berani mengancamnya di siang bolong begini.
Mau tak mau akhirnya jungkook mengikuti perintah dari pesan itu. Sekarang ia sudah berjalan pelan di gang itu. Ia sedikit curiga sebab gang tersebut sangat sepi dan bahkan tidak mendapat suplai cahaya matahari.
"WOI KELUAR LO!!"ucap jungkook mengepal tangannya hingga kukunya memutih karena kesal.
"ck, bangsat guw ditip-"
Ucapan jungkook terpotong karena ada seseorang yang memukul tengkuknya dengan balok kayu
*
*
"mpphh" ucap jungkook yang tersadar dari pingsannya.
Ia terkejut karena seluruh tubuhnya dililit tali, kecuali kakinya, dan sekarang sedang dikurung di suatu ruangan yang cukup luas.
Gimana gue kabur - jjk.
Setelah melihat keadaan sekitar. Akhirnya keberuntungan berada dipihak jungkook, lelaki itu melihat ada besi tertancap di atap, mungkin untuk katrol, pikirnya.
Besi itupun dimanfaatkan oleh jungkook...
Dengan nafas yang tak beraturan. Ia menghitung mundur dari
Tiga...
Dua...
Satu......
Hayooo itu jeka ngapain
Makasih yang udah baca dan vote. Dan makasih juga yang udah baca aja. I lope yu
Vote
Next?
KAMU SEDANG MEMBACA
Random
FanfictionBanyak yang disembunyikan lelaki itu dibalik senyum dan tawanya. Kisah petualangan hidup jeon jungkook dan teman barunya, park jimin di masa remaja. Semuanya terjadi secara random. Tak ada yang bisa menduga hal - hal yang terjadi kepadanya di masa...