Telu

98 64 1
                                    

"Naura..bangun sayang, kita makan malam diluar yuk" ujar Laura lembut membangunkan Naura yang masih terlelap dengan alam mimpinya

"Sebentar lagi ka"

"Ayo Naura, kaka lagi ga masak makan malam. Kamu mau kelaparan di kost sendirian?"

"Yahh, ia ka Naura bangun"

"Anak gadis baru bangun, mandi dulu sana. Baru kita cari makan"

🍱🍱🍱🍱🍱



"Kita makan disini aja ya ka, makan pecel lele" ujar Naura memilih makan di warung penjual pecel lele
"Iya, kaka pesan dulu ya"
"Kaka ga tanya, Naura mau pesan apa?" Cegah Naura yang melihat Laura ingin memesan makan mereka tapi tak bertanya Dia mau pesan apa.
"Pecel lele kan" tebak Laura
"Kaka peka banget sih, tau aja aku pengennya apa" ujar Naura pura pura tersipu
"Kamu ini, kaka pesan dulu" ujar Laura sambil tersenyum dan melangkah mendekati penjual Pecel lele yang sedang malayani konsumennya"

Sedangkan di tempat duduk mereka, Naura hanya mengetuk meja dengan kuku kuku jarinya sembari menunggu Laura membawa makan malam mereka. Tapi ketika Naura melihat sekitar warung Pecel lele, penglihatannya berhenti pada satu pria yang sedang duduk sendirian dan rasanya Naura pernah bertemu dengan orang tersebut.

"Itu bukannya pak polisi yang tak ikhlas menolong Naura ya"batin Naura yang masih terus memperhatikan gerak gerik Pria yang tak asing dipenglihatannya sedang memainkan telepon genggam ditangannya. Sampailah..

"Naura, hei. Kamu lihatin siapa"
ujar Laura yang melambai lambaikan tangannya didepan Naura dan melihat kearah penglihatan Naura.

"Eh, kaka ngagetin saja"

"Kamu ini, kaka panggilin dari tadi ga merespon sama sekali. Nanti dulu melamunnya, selesai makan baru lanjut lagi"
ujar Laura asal

"Uhhuk, siapa yang melamun"
ujar Naura tersedak

"Yasudah, kaka bayar dulu"


"Kamu gadis yang sakit mag tadi ya" sapa pria yang dilihatin Naura tadi, ternyata pak polisi yang menurut Naura tak ikhlas menolongnya.

"Siapa ya"
tanya Naura tak mengenali pria didepannya.
Karena yang membantunya tadi siang itu pria berseragam polisi, sedangkan yang ada dipenglihatannya saat ini pria berkaos biasa dengan celana trainning biasa.

"Kalau kamu lupa, saya polisi yang ingin memberi surat tilang sama kamu"
goda polisi itu

"Oh anda polisi yang menolong saya dengan tak ikhlas tadi siang ya"
ujar Naura sinis

"Saya ikhlas"
ujar polisi itu seraya mendudukan dirinya didepan Naura

"Eh eh kamu ngapain duduk didepan saya"
cegah Naura

"Kamu ngapain disini"
tanya polisi tak berseragam itu tak membalas ucapan Naura

"Menurut bapak saya ngapain disini"
ujar nya masih sinis

"Kok bapak, perkenalkan nama saya Erwin Judius"
ujar pria tak berseragam polisi itu mengulurkan tangannya ingin berkenalan dengan Perempuan yang ada didepannya.

"Saya tidak tanya nama anda, maaf ya" ujarnya sinis

"Permisi,Naura ayo pulang"
ujar Laura sopan pada pria yang ada didepan Naura dan ingin mamengajak pulang Naura ke kost.
Pria yang ada didepan Naura berbalik dan berpaling melihat Laura dibelakangnya.

"Erwin?" "Laura?"
Ujar mereka bersamaan menyebut nama orang yang ada didepan mereka

"Kalian saling mengenal?"
tanya Naura pada Laura dan pria yang menghadap Laura.

"Iya Naura, dia teman SD ku dulu"
jawab Laura.

"Oh namanya Naura" batin Erwin dalam hati

"Kalian saling mengenal?"
Ujar Erwin mengulang pertanyaan Naura pada Dua gadis di kanan dan kirinya.

"Dia sahabat aku Win, kenalkan Erwin ini Naura. Dan Naura ini Erwin"
ujar Laura memperkenalkan sahabat dan teman prianya semasa SD.

"Kalian mau pulang?, naik apa?"
tanya Erwin

"Jalan kaki Win"
jawab Laura sambil tersenyum.

"Aku antar yuk, aku lagi bawa mobil juga" ajak Erwin

"Engga usah, kami jalan kaki saja. Lebih sehat"
ujar Naura cepat

"Siapa yang ajak kamu?"
tanya Erwin pada Naura

"Laura? Yuk, aku anterin kamu sampai tujuan"
ajak Erwin pada Laura

"Naura, kita ikut Erwin aja yuk.
Kaka capek jalan"
ujar Laura, Erwin tersenyum.

"Yaaudah kaka sama dia saja, Naura mau jalan kaki sendiri"
ujar Naura melirik ke Erwin yang masih tersenyum pada Laura.

"Maaf Erwin, sebaiknya kami jalan kaki saja"
ujar Laura tak enak menolak tawaran pulang Erwin

My Boy PoliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang