Eleven

47 7 0
                                    

Brakkk
Naura pingsan, setengah badan nya jatuh diatas meja canteen kampus, Erwin yang melihat itu langsung menggendongnya membawa kedalam mobil menuju Rumah sakit. Sepanjang perjalanan Erwin cemas melihat Naura tak juga sadar dari pingsannya.
"Naura, please bangun. Aku mencintaimu Naura, kenapa kamu tega mengkorbankan perasaanmu demi orang lain. Naura wake up..." ujar Erwin menggenggam tangan Naura sembari ia menyetir.

Tiba tiba Naura bergumam dalam mata tertutup
"Pak polisi aku rindu kamu"
"Pak polisi tolong maafkan aku"
"Pak polisi tolong maafkan aku, aku merasa sangat bersalah padamu. Mengapa kamu tak mau menemui ku lagi setelah aku mengatakan Naura ingin mencari pak polisi baru, aku hanya pura pura berkata seperti itu pak polisi" gumam Naura dalam keadaan setengah sadar hingga meneteskan air mata yang teru mengalir.

"Naura aku sudah memaafkan mu, ku mohon berhenti merasa bersalah Naura hatiku hancur mendengar yang terus berkata maaf padaku" ucap Erwin tanpa sadar meneteskan air matanya melihat gadis ada didalam hatinya mencoba mencari cara agar mau dimaafkan dengan mengkorbankan hatinya hingga berkeping tak berbentuk.

Sampai dirumah sakit, Erwin memanggil dokter dengan sangat kuat dan air matanya terus mengalir sambil membawa Naura yang terus bergumam meminta maaf padanya
"Naura, ku mohon berhenti berucap maaf padaku. Kamu tak pernah menyakiti hatiku Naura, akulah yang sudah menyakiti hatimu hingga berkeping tak berbentuk.

"Maafkan aku Naura, maafkan aku Naura" batin Erwin terus berteriak mengucap tiga kat itu dengan berulang ulang. Hingga Naura tersadar dari pingsannya dan membuka matanya. Betapa terkejutnya ia saat orang yang pertama ia lihat adalah Pak polisi nya.

"Naura aku minta maaf, pak polisi mu meminta maaf padamu Naura. Sebagai pak polisi mu seharusnya aku melindungi mu tapi aku malah malukai hatimu hingga berkeping tak berbentuk Naura. Maafkan aku Naura. Aku sangat mencintai mu Naura, dan aku tidak pernah mencintai Laura. Aku hanya marah padamu, saat aku mendengar bahwa feeling ku benar kamu merencanakan semuanya agar pak polisi mu ini membalas perasaan kaka yang kamu sayangi. Laura." ujar Erwin langsung memeluk tubuh Naura yang ada di brangkas rumah sakit. Tanpa merka sadari ada seorang perempuan yang melihat dan mendengar peristiwa TangisHaru dari Pria yang masih memakai seragam polisi nya dengan Gadis berwajah pucat seperti mayat.

"Tidak Erwin, kamu tidak boleh mencintaiku. Kamu sudah milik kaka ku, orang yang sangat ku sayangi. Dan kamu tak perlu meminta maaf padaku, akulah yang seharusnya meminta maaf padamu. Aku tahu pasti kamu masih marah dengan ku yang bertindak sesuka hatinya tanpa memikirkan bagaimana perasaanmu yang sakit karena ucapanku, iya kan Win. Sudahlah cepat kamu pergi sebelum kaka ku melihat kita berdua disini, aku tak mau menyakiti hatinya lagi. Karena ku tahu bagaimana sakitnya orang yang kita cintai bersama orang lain, pergilah Win" usir Naura

"Naura, berhenti mengerti perasaan orang lain. Aku tahu hatimu sakit kan melihat aku merangkul pundak Laura? Hati kamu sakit kan mendengar  aku dan kaka yang kamu sayangi itu resmi pacaran? Sakit kan? Tapi kenapa kamu melakukannya Naura? Aku sudah mencintaimu saat kita pertama bertemu. Saat aku melihatmu merasakan sakit pada perut mu akibat mag yang kamu punya, aku khawatir dengan keadaan mu menahan rasa sakit dan kamu tahu dengan buru buru aku membeli roti dan air mineral untukmu. Sekuat tenaga aku menahan rasa khawatirku melihat mu kesakitan, sampai perkataan ku membuatmu kembali marah padaku padahal ku tahu kamu akan berterimakasih padaku telah menolongmu. Kamu tidak tahu aku merasa kesal denganmu, bagaimana bisa perempuan sepertimu punya penyakit mag. Dan tanpa ku sadari aku berkata....

Flashback on
"Maka nya sebelum berpergian itu sarapan terbebih dahulu, nyusahin saya kan kamu"  mata Naura langsung melotot seperti ingin keluar dari kelopak matanya. Baru saja ia ingin berterima kasih pada polisi yang sudah menolongnya, tapi tidak jadi.
"Oh bapak nolong ga ikhlas sekali sepertinya, makasih sudah membantu saya. Dan ini uang buat roti dan air mineral yang bapak beli tadi" ujar Naura marah dan memberikan uang mengganti roti dan air mineral yang dia terima dari polisi tak ikhlas menolongnya.
Flashback off

My Boy PoliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang