Pritttt
Suara peluit dari polisi itu membuat kedua telinga Naura mendengung dan ia pun berhenti dengan menatap Pak polisi itu dengan aura muka memelas."Jangan pura pura melas wajah kamu, saya tahu semua pengendara akan melakukan seperti itu dan setelah itu akan di lepaskan.
Itu tidak berlaku bagi saya, mengerti kamu!"
Ujarnya dengan tegas dan menekan kalimat terakhirnya.Maura menundukkan kepalanya seolah ia terlihat merasa bersalah tetapi didalam pikirannya ia sedang mencari cara agar bisa cepat bebas dari pria berseragam polisi disamping kirinya.
Tetapi tiba tiba perutnya terasa sakit. Mag nya kambuh, karena memang dari pagi ia belum ada mengisi perutnya sedikitpun walau dengan air mineral.
"Aduhh mag saya kambuh pak, aduhh" ucapnya kesakitan sambil memegangi perutnya yang terasa melilit kulit perut bagian dalam nya.
"Jangan bercanda kamu, saya tidak percaya pasti kamu sedang beralasan ingin kabur dari saya saat ini kan"
ujar Polisi itu dengan percaya diri"Tidak pak, mag saya benar benar kambuh pak. Aduhh pak"
ucap Naura masih merasa sakit di perutnya sambil mengambil tangan polisi itu sebagai pegangan tubuhnya yang tak mampu bertumpu tegak sendiri di sepeda motornya dalam keadaan tubuh Nura membungkuk kebawah."Ayo saya bantu, kamu duduk di bangku itu dulu dan saya akan membeli roti buat isi perut kamu yang kosong itu"
ujar polisi muda itu sambil menuntun Naura hingga sampai bangku yang ditunjuknya."Ini kamu makan dulu rotinya, ini minum buat kamu"
ujar polisi itu memberikan dua bungkus roti gandum dan satu botol berisi air mineral.Naura langsung mengambilnya dan segera melahap dua bungkus roti yang ia terima sampai tersisa bungkus plastiknya saja dan air yang dibotol itu terisisa hanya setengah
"Maka nya sebelum berpergian itu sarapan terbebih dahulu, nyusahin saya kan kamu" mata Naura langsung melotot seperti ingin keluar dari kelopak matanya.
Baru saja ia ingin berterima kasih pada polisi yang sudah menolongnya, tapi tidak jadi.
"Oh bapak nolong ga ikhlas sekali sepertinya, makasih sudah membantu saya.
Dan ini uang buat roti dan air mineral yang bapak beli tadi"
ujar Naura marah dan memberikan uang mengganti roti dan air mineral yang dia terima dari polisi tak ikhlas menolongnya.
🔥🔥🔥🔥🔥"Dari mana saja kamu Naura" tanya Laura melihat Naura memarkirkan sepeda motornya disamping kost
"Habis ditilang ka dan tadi mag aku kambuh"
"Terus kamu ga papa kan"
"Kaka sudah makan" ujar Naura tidak menjawab
"Belum, nunggu kamu kembali. Kan kita mau makan siang bareng"
"Yaudah kita makan yuk ka" ajak Naura ke dapur
"Kamu kenapa? Muka kamu ditekuk begitu"
"Ih ka, aku kesel sekali sama polisi yang nolong aku tadi"
"Kamu ga boleh begitu Naura, seharusnya kamu berterima kasih pada polisi itu karena sudah membantu kamu dalam keadaan mag kamu kambuh lagi"
"Ia, tapi dia engga ikhlas nolongi Naura"
"Nolong tapi ga ikhlas, bagimana maksud kamu"
Flashback
"Maka nya sebelum berpergian itu sarapan terbebih dahulu, nyusahin saya kan kamu" mata Naura langsung melotot seperti ingin keluar dari kelopak matanya. Baru saja ia ingin berterima kasih pada polisi yang sudah menolongnya, tapi tidak jadi."Oh bapak nolong ga ikhlas sekali sepertinya, makasih sudah membantu saya. Dan ini uang buat roti dan air mineral yang bapak beli tadi" ujar Naura marah dan memberikan uang mengganti roti dan air mineral yang dia terima dari polisi tak ikhlas menolongnya.
"Jadi begitu cerita nya ka"
"Yasudah, kamu istirahat dirumah ya. Kaka mau prepare berangkat ke kampus"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boy Police
Fantasiseorang perempuan bernama Naura lebih menyukai memanggil prianya dengan pak polisi. Dan hal itu, membuat pak polisinya bernama Erwin sangat mrncintai Naura. Tetapi dilain sisi, Naura memiliki rencana yang menurutnya sudahlah yang terbaik. Buat Erwin...