Ini masih hari kedua setelah ucapan agar mereka menjaga jarak untuk sementara waktu tetapi lagi lagi Naura merasa sesuatu yang tidak biasa hilang dari kebiasaannya, hilang dari kehidupannya. Erwin pak polisi yang selalu ada bersamanya, pak polisi yang pernah menolongnya hingga kali kedua. Kini, pak polisinya benar benar menjaga jarak darinya sesuai permintaan dari Naura sendiri yang ingin menjaga jarak. Atau lebih tepatnya ia memberi waktu pada hatinya dengan tidak ada Erwin yang selalu muncul didepan kost, hingga membuat dirinya bahagia dengan cara konyol yang selalu ditunjukkan Erwin pada sang bidadari hati. Naura. Dengan perlahan maybe Naura bisa melupakan rasa suka nya pada seorang laki laki yang dia sebut Pak polisi. Ya memang, Erwin berprofesi sebagai Polisi. Tapi ya itulah Naura, manusia langka yang hanya ada satu dalam satu lingkungan sekitar.
PovPakpolisiNaura
"Apa kabar kamu sekarang Naura, sudah dua hari aku tak melihat wajahmu. Aku rindu ingin mendengar suara mu, rindu saat berdua dengan mu Naura bidadari hatiku." Ujar Erwin pada dirinya sendiri didalam ruang kantor bernama Erwin sebagai kepala bagian kepolisian.Tokk Tokk
"Ya, silahkan masuk" balas Erwin dari dalam menyuruh orang yang mengetuk daun pintu ruang kerjanya
"Siap,Maaf pak! Laporrr!, diluar ada pengguna sepeda motor yang melanggar aturan lalu lintas berkendara dengan ugal ugalan" lapor anak buah Erwin.
"Mari kita lihat" ujar Erwin sambil berjalan menghampiri sipengendara ugal ugalan. Saat dilihat..."Naura, sedang apa kamu disini" ujar Erwin melihat Naura ada didepannya
"Maaf pak, dia sipengendara yang saya maksud. Pengendara yang membawa sepeda motornya dengan kecepatan tinggi hingga menabrak tiang lampu lalu lintas di lampu merah wilayah happy pak" jelas anak buah Erwin yang sedari tadi masih berada disebelah kirinya berdiri
"Saya percaya, kamu bisa urus dia" ujar Erwin cuek dan beralih pergi dari hadapan Naura yang masih terdiam saat pertama melihat kehadiran Erwin didepannya tadi."Maafkan aku Naura, sesuai kata kamu kita harus menjaga jarak" batin Erwin saat beralih arah dari hadapan Naura
"Pak polisi, kok kamu pergi? Ih Naura pikun, ya jelas Erwin pergi..kamu gak ingat apa? Kalau kamu bilang ,kalian harus berjaga jarak untuk sementara waktu ini. Naura kenapa kamu pikun begini sih, aduhh" batin Naura sambil memukul mukul kepalanya
" hey..kamu kenapa jadi melamun, ayo ikut saya. Kamu harus diproses" ujar anak buah Erwin bernama Charly membawa sipelanggar masuk kedalam ruang proses dan Naura mengikut.
🤟🏻🤟🏻🤟🏻🤟🏻🤟🏻Sembilan hari sudah Naura menjadi penghuni tunggal didalam kost nya. Moodnya menjadi lebih sering hancur tak karuan, bahkan pernah tiba tiba Naura memarahi Maura tanpa ampun. Sampai Maura yang menjadi korban kemarahan Naura hanya bersabar, karena ia tahu Naura sedang mengalami banyak masalah beberapa hari ini. Apalagi setelah ia mengetahui dari cerita Naura kalau Laura tak ingin tinggal bersama Naura lagi dan Laura yang sangat membenci dirinya.
"Naura selesai kelas temani aku jalan yuk, refreshing. My brain buntu ujian melulu kita nya"
"Iya ka" respon Naura ingin menemani Maura melalak (jalan jalan)
"Sampai disini kelas kita hari ini, selamat pagi" ujar dosen dikelas Naura dan Maura pamit
"Ayo Ra" ajak Maura
"Ayo ka" ucap Naura
"Kita ke timezone ka?" Tanya Naura ketika mereka berhadapan dengan ruang bermain
"Ia, refreshing brain dulu Ra" Naura pun mengikuti Maura dari belakang dan pada saat Naura melihat kearah sebelah kanan dari berdirinya dikeramaian ruang bermain itu, tanpa sengaja Naura melihat seseorang yang ingin ia lupakan dengan metode jaga jaraknya pada seseorang tersebut. Seseorang itu terlihat begitu mesra dengan kekasih yang sedang memeluk lengan sang pria ditengah aksi bermainnya tetapi tak pernah berhasil menangkap boneka kecil yang ada didalam box dengan mengapit menggunakan alat penjepitnya."Ka tolong ambilin boneka beruang kecil itu buat adek, adek ga bisa mainnya" ujar perempuan yang memeluk lengan Erwin, ya seseorang yang Naura lihat adalah pak polisinya.
"Iya, kaka ambilin dulu ya" ujar Erwin pada perempuan yang sedang memeluk lengannya dan sebelum bermain Erwin mengecup singkat kening perempuan berselisih setahun dibawahnya. Tetapi tinggi mereka balance. Naura yang masih memperhatikan pak polisinya bersama perempuan yang Naura yakini adalah kekasih pria itu, betapa terkejutnya ia ketika melihat pak polisinya. Ralat, Erwin mengecup kening perempuan itu dengan begitu mesra ditengah keramaian seperti ini.
"Ka ayo pulang" ujar Naura sambil menarik tangan Maura keluar dari ruang bermain.
"Sebentar Naura, ini sedikit lagi. Ya ya berhenti diangka lima puluh dong, yahh kok berhenti diangka lima sih" ujar Maura yang masih astik dengan permainannya
"Kamu kenapa sih Ra, baru juga lima belas menit kita datang. Kamu pilih permainan yang lain sana, ini koin nya. Aku masih penaran dengan permainan ini, dari tadi dapat pointnya cuma sedikit" ujar Maura sambil memberikan beberapa koin untuk dipakai bermain oleh Naura. Akhirnya Naura mengambil koin dari tangan Maura dan ia memilih permainan basket.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boy Police
Fantasyseorang perempuan bernama Naura lebih menyukai memanggil prianya dengan pak polisi. Dan hal itu, membuat pak polisinya bernama Erwin sangat mrncintai Naura. Tetapi dilain sisi, Naura memiliki rencana yang menurutnya sudahlah yang terbaik. Buat Erwin...