SapuluhDua

46 6 0
                                    

PovLauraWaty
"Hatiku begitu sakit ,saat mengetahui bahwa orang yang ku suka dari kecil tidak memiliki rasa apapun padaku. Ini semua karena mu Naura Maudiya, aku membenci mu." Batin nya berteriak histeris dengan air matanya yang terus mengalir seperti air sungai yang mengalir dari mata air turun mengalir ketempat yang paling dasar

Dengan tergesa gesa, seorang gadis masuk kedalam rumah kost dirinya dengan perempuan yang saat ini sangat dibencinya. Dengan rasa bencinya segera ia mengemasi pakaiannya kedalam tas koper dan dengan cepat ingin segera ia pergi jauh dari rumah kost yang penuh dengan kenangan manis kebersamaan mereka selama setahun lebih, dan saat berbalik setelah mengunci pintu kost mereka...

"Kaka mau kemana" tanya Naura yang melihat Laura dengan tas koper hijau muda ditangan kananya dan tas kecil dipunggungnya

"Jangan pedulikan aku, I hate you Ra" ucapnya dengan nada tinggi menatap penuh kebencian pada Naura. Tapi yang Naura lakukan hanya memeluk erat Kaka yang ia sayangi dan menangis mendengar Laura membenci dirinya...

"Ku mohon jangan membenci ku ka, aku minta maaf telah menyakiti hati mu lagi ka. Tolong, jangan tinggalkan Naura sendirian ka" ujar Naura yang masih memeluk Laura

"Lepaskan" sentak Laura yang mendorong  kuat Naura, dan Naura yang didorong dengan tiba tiba Naura terjatuh dengan telapak tangan dan lengan kanannya mengeluarkan darah yang membuat Naura merasakan sedikit nyerih atas luka yang didapatnya. Laura yang sudah pergi menjauh dari hadapannya , Naura hanya mampu terduduk menangis sambil memukul dada nya dengan kuat seolah nyerih ditangannya tidak lah seberapa sakitnya dibandingkan dengan melihat kaka yang ia sayangi pergi meninggalkannya dengan salam perpisahan yang begitu menyayat hatinya.
I hate you Ra.

"Jangan seperti ini Naura, mari kita masuk dulu. Kamu tenangi diri kamu, setelah itu kita mencari Laura" ujar Erwin dengan lembut dan tiba tiba Erwin melihat Naura yang lagi lagi menangis

"TerimaKasih Pak polisi, tapi bolehkah Naura meminta satu permintaan dari mu?@" pinta Naura
"Boleh, kamu mau minta apa" tanya Erwin tanpa curiga
"Untuk sementara waktu, kita jaga jarak" ucap Naura menahan tangisnya
"Apa yang kamu katakan Naura, aku tidak akan menurutinya" tolak Erwin dengan permintaan Naura, bagaimana bisa ia hidup tanpa seorang Bidadari dihatinya
"Hanya untuk sementara saja Pak polisi Naura mohon" ucapnya dengan mata sendu
"Baiklah, kalau itu mau kamu Naura. Saya harap, kamu tidak menyesal dikemudian hari" ujar Erwin langsung pamit.

Kepergian Erwin dari rumah kost mereka. ralat, rumah kost Naura seorang. Naura tak mampu lagi menahan tangisnya, Diapun menangis dengan perasaan menyesal juga merasa bersalah untuk kedua kalinya Dia menggoreskan rasa sakit dihati orang yang sangat disayangnya. Laura dan Erwin. Diluar itu, Ternyata Erwin belum benar benar pergi dan masih memperhatikan Naura dari tempat bersembunyinya.

"Hatiku tidak salah ,dapat memilih kamu sebagai bidadari dihatiku Naura" batin Erwin yang sambil melihat Naura melampiaskan kemarahannya dengan menangis, lalu ia pergi

"Aku harus melupakan Pak polisi, mulai sekarang tidak ada lagi Pak polisi Naura. Naura pasti mampu melupakan Erwin si Pak polisi demi Ka Laura. batin Naura

My Boy PoliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang